30 Game Paling Mengecewakan di Generasi Gaming Saat Ini!

Reading time:
November 25, 2013

25. Too Human

too human

Membayangkan sebuah konsep perang Dewa Nordic yang divisualisasikan sebagai entitas dengan teknologi tinggi tentu saja menjadi sesuatu yang menarik untuk ditunggu. Apalagi mengingat statusnya sebagai salah satu game rilis perdana di Xbox 360. Ekspektasi begitu besar meluncur pada proyek “Too Human”, sebuah game action RPG yang justru melenceng dari semua ekspektasi yang selama ini dikorbarkan lewat serangkaian publikasi. Hambar dengan gaya action RPG yang tidak menggugah sama sekali, Too Human membuat banyak gamer yang begitu bersemangat menyambutnya, terpaksa menelan pil yang teramat pahit.

24. Army of Two: Devil’s Cartel

Army of Two The Devil Cartel (114)

Industri game adalah sebuah “organisme” yang terus tumbuh dan  berkembang. Terlepas dari pembagian genre yang mendefinisikan mekanik gameplay seperti apa yang ditawarkan oleh masing-masing franchise, banyak developer yang tidak lagi tertarik untuk mengacu pada hal tersebut. Game-game tidak lagi hanya merujuk pada satu genre, namun kini dipadu-padankan untuk menghasilkan  pengalaman yang jauh lebih kaya dan adiktif. Permasalahan itulah yang meliputi rilis Army of Two: Devil’s Cartel. Ketika franchise kompetitor mulai beralih menuju gameplay yang lebih kompleks, game ini ditawarkan sebagai sebuah game standar third person shooter yang hanya meminta Anda untuk membunuh setiap musuh yang Anda temui dan berlanjut ke area selanjutnya, terus-menerus. Dengan minimnya dramatisasi dan cerita yang kuat, konsep seperti ini tidak lagi relevan.

23. Call of Duty: Black Ops – Declassified

Call of Duty Black Ops II Declassified (2)

Call of Duty adalah salah satu game FPS terbaik di industri game, setidaknya jika Anda membahas seri-serinya yang memang diluncurkan untuk konsol dan PC. Namun di Declassified, sebuah proyek yang diluncurkan untuk PS Vita, Call of Duty akhirnya juga pantas untuk disebut sebagai salah satu game FPS terburuk yang pernah dirilis. Declassified memuat semua elemen yang seharusnya tidak ditawarkan sebuah game FPS. Tidak ada plot yang kuat, permainan yang melompat dari satu chapter ke chapter lainnya, dan multiplayer online yang sama sekali tidak bekerja menjadi mimpi buruk. Apalagi mengingat betapa miskinnya game-game eksklusif PS Vita saat ini. Seperti menabur garam di atas luka.

22. RE: Operation Raccoon City

Resident Evil Operation Raccoon City (70)

Bermain peran sebagai pasukan khusus Umbreall Corp? Para penggemar Resident Evil tentu saja sangat gembira dengan berita yang satu ini. Konsep inilah yang berusaha diwujudkan oleh Capcom di RE: ORC, yang sayangnya berakhir sangat mengecewakan. Terlepas dari nuansa nostalgia yang muncul dari kehadiran kembali setting-setting yang dibawa dari seri RE 1 – 3, ORC menjadi game third person shooter berbasis team yang dangkal. Monoton, repetitif, mekanik kontrol yang menyebalkan, AI musuh yang sulit tewas, dan beragam mekanik yang berada di bawah standar bagaimana sebuah game third person shooter seharusnya dikembangkan justru mengemuka. Sebuah potensi yang tidak bisa dimanfaatkan secara optimal.

21. God of War: Ascension

God of War - Ascension (227)

Memaksakan diri, kata yang ini mungkin cocok untuk menggambarkan God of War: Ascension – produk terbaru Sony Santa Monica di tahun 2013 ini. Seri prekuel yang menceritakan kisah Kratos di awal perjalanannya mencari keadilan dan balas dendam ini ternyata tidak sebaik yang dibayangkan. Alasannya? Karena God of War 3 yang notabene seharusnya sudah menutup franchise ini, tampil dalam kualitas yang akan sulit ditundukkan. Pertempuran masif dan epik yang ditawarkan seri tersebut memang bukan hal yang mudah untuk dilampui. Hasilnya? Anda akan secara konsisten membandingkan keduanya. Cerita yang kurang kuat, battle yang kurang epik, dan kelemahan di sisi cerita menjadi catatan tersendiri. Sony seharusnya tidak pernah melahirkan seri ini dan membiarkan franchise ini didefinisikan oleh God of War 3 sebagai seri penutup yang luar biasa.

Pages: 1 2 3 4 5 6
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…