30 Game Paling Mengecewakan di Generasi Gaming Saat Ini!

Reading time:
November 25, 2013

15. Homefront

homefront2

Pertempuran melawan Korea Utara yang akhirnya mendapatkan suksesi kepemimpinan dinasti? Homefront mungkin memprediksi “masa depan” dengan sangat akurat, namun sayang tidak cukup kuat untuk tampil memesona. Lupakan dahulu soal kualitas visualisasi yang berantakan dengan segudang efek visual generasi sebelumnya, karena game ini masih memiliki banyak masalah yang lain. Gameplay repetitif, AI yang scripted, voice acts yang datar, dan beragam bug – glitches menjadi menu andalan yang akan membuat pengalaman bermain Anda , jauh dari kata “baik”. Homefront menawarkan sebuah tema yang unik, tapi gagal di ekskusi utama.

14. Never Dead

neverdead

Pernah membayangkan jika Anda berperan sebagai karakter utama yang abadi dan tidak perlu berhadapan dengan kematian? Lost Odyssey – salah satu JRPG dari Xbox 360 mengeksekusi hal tersebut dengan sangat sempurna. Dengan konsep yang hampir serupa pula lah, Konami memperkenalkan sebuah game third person shooter yang baru – Never Dead. Karakter utama Anda tidak bisa tewas. Setiap damage akan membuat tubuhnya termutilasi, dan membuat Anda harus menumbuhkan atau menghubungkan anggota tubuh yang lain untuk dapat terus hidup. Sayangnya, hal ini justru menjadi blunder. Kontrol yang tidak nyaman, tubuh yang secara konsisten terpotong karena damage kecil, hingga desain karakter yang aneh membuat Never Dead tampil sebagai sebuah produk gagal. Bagian terbaik dari game ini? Tentu saja OST – Never Dead yang dinyanyikan oleh band metal legendaris – Megadeth. Selain itu? Tidak ada.

13. Alone in the Dark V

alone in the dark b

Hadir di awal-awal perilisan Playstation 3 dan Xbox 360 di masa lalu, seri terbaru Alone in the Dark ini memang sempat mendapatkan pujian atas kualitas visualisasi yang begitu luar biasa di kala itu. Tidak hanya itu saja, ia juga dikembangkan dengan sejumlah konsep gameplay yang inovatif untuk mengejar level realisme tersendiri. Konsep yang justru membuatnya sulit untuk dinikmati. Tingkat kesulitan yang terlampau sulit, kebingungan akan apa yang seharusnya Anda lakukan untuk memicu progress cerita, hingga kesan horror yang tidak lagi kentara membuat proyek ini dicerca, terutama bagi mereka yang sempat mencicipi franchise ini di masa lalu.

12. Dungeon Siege III

dungeon siege 3

Melenceng dari pesona yang selama ini membuatnya dikenal, campur tangan Square Enix di Dungeon Siege III mungkin membuat seri ini terlihat menarik untuk para gamer yang belum pernah mengenal nama ini sebelumnya. Namun fakta bahwa ia ditawarkan dalam format gameplay yang terasa tertutup, sederhana, dengan tingkat kesulitan yang tidak menantang sama sekali benar-benar mencederai apa yang seharusnya mampu dihasilkan dari sebuah game Dungeon Siege. Seolah semua prestasi dan identitas yang terbangun di seri-seri sebelumnya tidak menjadi bahan pertimbangan tersendiri bagi Square Enix ketika merilis game yang satu ini. Mengudang banyak tanda tanya apa yang sebenarnya tengah mereka pikirkan.

11. Medal of Honor

medal of honor

Dengan gelombang peran modern yang dikobarkan Call of Duty: Modern Warfare beberapa tahun sebelumnya, EA akhirnya memutuskan untuk melahirkan kembali sang franchise kompetitor – Medal of Honor dengan gaya yang sama. Hasilnya? Tidak sebaik yang dibayangkan. Terlepas dari beberapa karakter ikonik yang mereka tawarkan, Medal of Honor gagal menawarkan sensasi sinematik yang membuatnya memorable seperti Call of Duty. Tidak hanya itu saja, serangkaian glitch dan mekanik yang ditawarkan juga terasa begitu datar, bahkan di seri kelanjutannya sekalipun. Seandainya saja mereka tetap mempertahakan identitas franchise ini untuk perang dunia kedua, hasil yang dicapai mungkin tidak akan “sekeras” ini.

Pages: 1 2 3 4 5 6
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…