30 Game Paling Mengecewakan di Generasi Gaming Saat Ini!

Reading time:
November 25, 2013

10. Dragon Age 2

dragon age 2

Dragon Age: Origins adalah salah satu WRPG terbaik yang pernah hadir di industri game. Sentuhan ajaib Bioware berhasil menghasilkan sebuah game yang mampu memadukan cita rasa strategi yang kental, menantang, dengan segudang side quest yang luar biasa, kebebasan membangun karakter dan cerita, serta susunan cerita yang terhitung “manis” untuk dijadikan sebagai sebuah pondasi franchise yang akan hidup berkepanjangan. Antisipasi begitu besar ketika Bioware mengumumkan dan memperkenalkan Dragon Age 2. Namun hasilnya? Justru bertolak belakang dengan sebagian besar elemen yang membuat Origins begitu dicintai. Cita rasa action yang lebih kentara, sudut pandang karakter yang tidak lagi strategis, serta kesempatan menciptakan karakter bebas yang kian tertutup menjadi catatan besar.  Fakta bahwa semua perjalanan Anda hanya berfokus di satu kota juga mengecewakan. Why Bioware? Why?

9. Spore

spore game

Ketika pertama kali diperkenalkan, Spore adalah sebuah proyek simulasi hidup yang begitu ambisius. Bagaimana tidak? Anda berkesempatan untuk menjalani hidup sebagai sebuah organisme sel tunggal yang terus berevolusi dalam hukum alam, dan akhirnya menjadi spesies yang cukup pintar untuk membangun peradaban dan menguasai semesta itu sendiri. Menjalani hidup dalam simboisis dengan spesies lain atau berperang terbuka dengan mereka, kompleksitas inilah yang membuat Spore begitu dinantikan. Hasil akhirnya? Melenceng dari apa yang diperkirakan. Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, EA justru menghasilkan sebuah game simulasi sederhana beranggotakan makhluk-makhluk aneh yang tidak lagi terasa relevan.

8. Final Fantasy XIII

lightning

Final Fantasy adalah JRPG, dan JRPG adalah Final Fantasy, persepsi inilah yang sudah terbangun manis selama lebih dari satu dekade terakhir ini. Kualitas yang secara konsisten ditawarkan Square Enix di setiap seri, baik dari sisi cerita, karakter, musik, hingga desain gameplay membuat setiap serinya sangat diantisipasi. Hal yang tidak banyak berbeda juga terjadi di Final Fantasy XIII. Namun selain kualitas visual yang luar biasa di kala itu dan pertempuran yang berjalan dinamis, FF XIII tidak terasa seperti sebuah seri JRPG yang  memadai. Datar, repetitif dimana Anda akan lebih banyak berjalan dari satu pertarungan ke pertarungan lain, tanpa kota, tanpa NPC, desain side-quest yang tidak menggugah, serta cerita yang membingungkan menjadi catatan besar. Reaksi negatif gamer bertebaran, menuduh FF XIII melenceng dari standar FF yang selama ini memang begitu luar biasa.

7. Assassin’s Creed 3

Assassin's Creed 3 (111)

Assassin’s Creed 3 adalah salah satu seri Assassin’s Creed terbaik yang pernah dirilis ke pasaran, tidak ada yang bisa membantah hal tersebut. Kesempatan untuk bertempur dengan kapal, desain setting dan karakter baru dengan kemampuan yang lebih menyegarkan, dan pertarungan dengan tomahawk yang brutal membuat seri ini tampil begitu luar biasa. Lantas mengapa ia masuk ke dalam list ini? Karena statusnya sebagai penutup trilogi yang direpresentasikan oleh karakter Desmond Miles yang memang menjadi fokus cerita selama ini. Terlepas dari aksi Connor yang luar biasa, Ubisoft tampaknya tidak berpikir panjang soal bagaimana menutup akhir cerita Desmond sendiri. Ras alien, kehancuran dunia, dan ending yang “begitu saja”. Seriously? Seriously??!

6. Aliens: Colonial Marines

Aliens-Colonial-Marines-211-512x288

Sempat beberapa kali ditunda, terancam dibatalkan, dan akhirnya dilanjutkan kembali, Aliens: Colonial Marines memang seharusnya terkubur dalam-dalam di barisan game yang tidak pernah dirilis. Antisipasi yang begitu tinggi, apalagi mengingat sepak terjang sang developer – Gearbox yang tidak bisa dipandang sebelah mata justru menghasilkan kekecewaan yang begitu besar. Visualisasi ala generasi sebelumnya, glich dan bug dimana-mana, gameplay yang datar, dan atmosfer alien yang sama sekali tidak tertangkap menjadi alasan yang kuat mengapa game yang satu ini pantas untuk dikategorikan sebagai salah satu rilis terburuk sepanjang masa. Sebuah blunder besar dari Sega.

Pages: 1 2 3 4 5 6
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…