Review Assassin’s Creed IV – Black Flag: Game Bajak Laut Terbaik!

Reading time:
November 13, 2013

Kesimpulan

AC IV - black flag part 2 (34)
Seri Assassin terbaik? Keputusan yang satu ini mungkin masih akan mengundang banyak perdebatan dari para fans berat franchise yang satu ini. Namun menyebutnya sebagai game bajak laut terbaik yang pernah hadir di industri game? Sangat tidak berlebihan.

Seri Assassin terbaik? Keputusan yang satu ini mungkin masih akan mengundang banyak perdebatan dari para fans berat franchise yang satu ini. Namun menyebutnya sebagai game bajak laut terbaik yang pernah hadir di industri game? Sangat tidak berlebihan. Seolah memenuhi semua fantasi gamer yang selama ini memang memimpikan hidup berbahaya sebagai bajak laut, Ubisoft mengeksekusi setiap elemen yang ada dengan sangat tepat untuk memunculkan atmosfer tersebut. Pertempuran kapal yang menantang, cuaca dinamis yang menghasilkan atmosfer dramatis, nyanyian klasik para bajak laut di tengah laut, hingga aksi menaiki kapal sendiri dan musuh yang tidak membutuhkan waktu loading sama sekali benar-benar memperlihatkan keseriusan Ubisoft ini. Keberhasilan ini kian lengkap lewat fakta bahwa mereka masih menyertakan porsi peran Assassin yang masih sama kuatnya, setidaknya sebagai definisi yang tidak terbantahkan bahwa Black Flag, memang merupakan sebuah game Assassin’s Creed.

Apakah berarti ini AC IV: Black Flag hadir tanpa kekurangan? Tentu saja tidak. Ada beberapa masalah yang pantas untuk menjadi catatan. Frekuensi misi stalking yang terlalu banyak meninggalkan kekecewaan tersendiri dan terasa repetitif. Kontrol yang kurang sempurna juga seringkali membuat misi ini semakin sulit, ketika Edward bertindak di luar aksi yang sebenarnya ingin Anda picu. Kesan repetitif ini juga muncul ketika Anda berusaha menaiki kapal musuh untuk mendapatkan resource secara optimal. Terasa menarik di awal, kegiatan optional ini justru menyita waktu dan terasa sangat repetitif. Merebut lebih dari 20 kapal? Anda akan merasakan kesan repetitif yang kental darinya.

Namun terlepas dari kekurangan tersebut, AC IV: Black Flag berhasil membuktikan diri sebagai sebuah seri Assassin’s Creed yang luar biasa, dan tidak meninggalkan begitu banyak momen dramatis dan epic yang tidak akan mudah Anda lupakan begitu saja. Mengkombinasikan peran Edward sebagai bajak laut dan Assassin dalam skala yang proporsional, Anda seperti membeli dua game dalam satu paket: salah satu game Assassin yang akan mudah Anda cintai dan salah satu game bertema bajak laut terbaik yang pernah Anda mainkan. Should you play it? Aye, aye, Cap’n!

Kelebihan

Sebuah dunia yang masif dan dimanis, Ubisoft membangun setting Black Flag ini dengan begitu luar biasa. Lautan luas dan segudang aksi bajak laut yang bisa Anda lakukan menghasilkan pengalaman epic tersendiri.
Sebuah dunia yang masif dan dimanis, Ubisoft membangun setting Black Flag ini dengan begitu luar biasa. Lautan luas dan segudang aksi bajak laut yang bisa Anda lakukan menghasilkan pengalaman epic tersendiri.
  • Plot yang tersusun manis
  • Desain setting Karibia yang eksotis dan memanjakan mata
  • Efek hari dan cuaca yang dinamis dan dramatis
  • Pertempuran laut yang menegangkan
  • Kehadiran karakter ikonik yang diproyeksikan baik
  • Sistem berburu dan crafting
  • Voice acts dan soundtrack
  • Waktu gameplay yang panjang

Kekurangan

Stalking? Stalking? Stalking? More stalking? Lame!
Stalking? Stalking? Stalking? More stalking? Lame!
  • Misi stalking yang terasa repetitif
  • Pembajakan kapal musuh yang kehilangan pesonanya seiring waktu
  • Kontrol gerak yang terkadang melenceng dari apa yang Anda inginkan

Cocok untuk gamer: penggemar bajak laut, pencinta gameplay kapal di seri AC III, pengikut franchise AC sendiri

Tidak cocok untuk gamer: yang punya fobia air laut dan tenggelam, yang mudah bosan dengan mekanik yang repetitif

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…