Review Double Dragon Neon: Si Seri Klasik Kini Kembali!

Reading time:
PC
February 14, 2014

Atmosfer yang Luar Biasa!

Desain dunia yang ciamik dengan alunan musik tahun 80-an yang keren, atmosfer Double Dragon Neon dibangun dengan tepat.
Desain dunia yang ciamik dengan alunan musik tahun 80-an yang keren, atmosfer Double Dragon Neon dibangun dengan tepat.

Jika ada satu alasan yang membuat Double Dragon Neon menjadi proyek yang pantas untuk dimainkan, ini mungkin mengakar dari keberhasilan sang developer untuk menawarkan atmosfer gameplay yang luar biasa. Beragam elemen super aneh yang mungkin terasa tidak masuk akal sudah menjadi point plus tersendiri, apalagi dengan suntikan humor yang cukup efektif untuk membuat Anda tertawa, apalagi ketika mulai bertempur di level-level terakhir Double Dragon Neon ini. Namun bagian terbaik dari dunia “baru” yang dibangun untuk generasi gaming saat ini? Hanya dua yang berhasil mencuri hati kami: visual dan musik.

Bahkan gaya air guitar-nya sendiri kental suasana tahun 80-an.
Bahkan gaya air guitar-nya sendiri kental suasana tahun 80-an.

Di sisi visual, walaupun tidak terlihat istimewa jika dibandingkan dengan game-game Playstation 3, Xbox 360, atau PC yang lain, Double Dragon Neon tetap hadir dengan detail yang pantas untuk diacungi jempol. Permainan warna yang menarik menyisakan daya tarik tersendiri, apalagi ketika beberapa level memaksa Anda untuk bergerak di belakang layar, sekedar sebagai bayangan yang terus melayangkan pukulan dan tendangan ke berbagai arah. Atmosfer tahun 80-an terasa kentara tidak hanya dari desain visual, tetapi juga pemilihan musik yang disuntikkan ke dalamnya. Anda akan rutin mendengar musik-musik tahun 80-an yang senantiasa mengiringi perjalanan Anda dan terdengar sangat luar biasa. Kami tidak berusaha menjadi hipster atau sejenisnya, namun musik-musik tahun 80-an yang khas dan unik ini akan menjadi santapan yang cukup untuk membuat Anda betah berlama-lama memainkan Double Dragon Neon, apalagi ketika Anda harus terus mengulang level karena beberapa kesalahan kecil yang mungkin terasa bodoh.

Kesimpulan

Double Dragon NEON (30)
Double Dragon Neon adalah sebuah game yang sudah lama dinantikan oleh para gamer lawas yang memang sempat jatuh cinta dengannya di arcade atau konsol lawas lainnya. Anda akan merasa familiar, terpesona, tertantang, dan juga jatuh cinta dengan wujud baru ini sejak pandangan pertama. Sementara untuk gamer muda yang belum pernah mencicipi seri masa lalunya, Double Dragon Neon justru terhitung “lemah” dan bukanlah game yang harus dinikmati atau dimiliki.

Tidak istimewa, kata ini mungkin akan Anda dengar dari mulut banyak gamer baru yang belum pernah mencicipi Double Dragon sebelumnya. Namun bagi Anda yang sempat tumbuh besar dengan seri ini, baik di konsol lawas rumahan atau bahkan mesin arcade, Double Dragon Neon adalah game yang sudah lama Anda nantikan. Terlepas dari tampilan baru yang mencitrakan konsep modern, Double Dragon Neon masih lah sebuah game beat’em up klasik yang selama ini Anda kenal, walaupun dengan ekstra penambahan mekanik gameplay  di sana sini. Bertempur lewat kombinasi serangan tangan kaki, mencari timing tepat, sembari mencari perk yang lebih menguntungkan ketika dihadapkan pada kondisi tertentu membuat game yang satu ini begitu mudah untuk dinikmati. Dikombinasikan dengan humor-humor segar yang cukup untuk membuat Anda tertawa dan musik-musik tahun 80-an yang mengalir di belakangnya, Double Dragon Neon menjadi sebuah mimpi menjadi kenyataan bagi gamer yang tumbuh besar di era tahun 90-an.

Walaupun demikian, ada beberapa catatan kelemahan yang tentu saja pantas untuk dicatat dari game yang satu ini. Pertama, mungkin tingkat kesulitan yang terhitung jauh lebih tidak bersahabat untuk Anda yang berupaya untuk menyelesaikan game ini seorang diri. Tidak ada penurunan kuantitas atau kualitas musuh yang harus Anda hadapi secara signifikan, sehingga Anda harus berjuang setengah mati, hanya untuk….tidak mati. Kelemahan ada di bug yang masih terasa, apalagi ketika Anda bertarung dengan boss terakhir. Dengan hanya menempatkan diri di titik tertentu dan memukulnya dari dua arah, dan akan punya waktu bebas lebih dari 5 menit untuk terus menghasilkan damage tanpa interupsi sama sekali. Si boss yang seharusnya menjadi yang tersulit ini, hanya berdiri diam.

Namun terlepas dari kekurangan ini, Double Dragon Neon adalah sebuah game yang sudah lama dinantikan oleh para gamer lawas yang memang sempat jatuh cinta dengannya di arcade atau konsol lawas lainnya. Anda akan merasa familiar, terpesona, tertantang, dan juga jatuh cinta dengan wujud baru ini sejak pandangan pertama. Sementara untuk gamer muda yang belum pernah mencicipi seri masa lalunya, Double Dragon Neon justru terhitung “lemah” dan bukanlah game yang harus dinikmati atau dimiliki.

Kelebihan

Aneh dengan humor-humor lucu, Double Dragon Neon menjadikan kedua elemen ini sebagai nilai jual yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
Aneh dengan humor-humor lucu, Double Dragon Neon menjadikan kedua elemen ini sebagai nilai jual yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
  • Desain level dan karakter
  • Humor yang tidak garing
  • Musik tahun 80-an yang keren
  • Sistem upgrade yang membuat gameplay kian adiktif
  • Cita rasa familiar dengan seri klasiknya
  • Ending yang pantas mendapat acungan jempol
  • Fitur dua pemain yang lebih lengkap

Kekurangan

Untuk Anda yang senang bermain solo, game ini akan menawarkan tantangan tersendiri.
Untuk Anda yang senang bermain solo, game ini akan menawarkan tantangan tersendiri.
  • Sedikit tidak bersahabat untuk gamer yang senang bermain solo
  • Beberapa bug yang ditemukan di pertarungan boss

Cocok untuk gamer: yang sempat mencicipi seri Double Dragon di masa lalu

Tidak cocok untuk gamer: yang bahkan belum pernah mendengar apa itu Double Dragon sebelumnya

 

 

 

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…