Review Child of Light: RPG “Jepang” yang Berbeda!

Reading time:
May 7, 2014

Gabungkan Genre JRPG dan Platformer!

Sebuah game JRPG dari developer Barat? Bukan hanya identitas unik tersebut yang diusung oleh Child of Light.
Sebuah game JRPG dari developer Barat? Bukan hanya identitas unik tersebut yang diusung oleh Child of Light.

JRPG dari developer asal Barat bukan satu-satunya identitas unik yang memperkuat nama Child of Light saat ini, tetapi juga dari fakta bahwa ia mengkombinasikan dua genre yang mungkin terdengar mustahil dalam satu mekanik gameplay yang sama. Benar sekali, ia adalah produk pertama yang mengintegrasikan platformer dan JRPG sebagai daya tarik utama, dua hal yang ternyata sangat pas dibangun dengan menggunakan engine luar biasa dari Ubisoft – UbiArt Framework.

Jika sebagian besar gamer JRPG bergerak dalam kamera isometrik atau tiga dimensi di sisi eksplorasi, Child of Light menawarkan aspek gameplay tersebut layaknya sebuah game platformer standar dua dimensi, dimana Anda hanya bisa bergerak dari kiri ke kanan. Di beberapa titik, Anda juga diminta untuk melompat, menyelesaikan puzzle-puzzle sederhana, sembari mengumpulkan beragam item yang juga dimuat ke dalam peti. Ketika Aurora mendapatkan kemampuan terbangnya, aspek eksplorasi ini juga secara otomatis berubah. Sisi platformernya sendiri memang kian mengendur, namun Anda kini dihadapkan pada potensi untuk mengeksplorasi dunia yang lebih luas secara vertikal. Ada begitu banyak tempat tinggi dan berliku yang bisa Anda masuki untuk mendapatkan ekstra item, dan bahkan musuh-musuh rahasia.

Menggabungkan dua genre unik - Platformer dan RPG dalam satu mekanik gameplay yang sama, inilah kekuatan Child of Light. Ketika berada di mode eksplorasi, Anda seperti tengah menikmati sebuah game platformer dua dimensi standar, tentu saja dengan dunia yang cukup luas dan penuh rahasia.
Menggabungkan dua genre unik – Platformer dan RPG dalam satu mekanik gameplay yang sama, inilah kekuatan Child of Light. Ketika berada di mode eksplorasi, Anda seperti tengah menikmati sebuah game platformer dua dimensi standar, tentu saja dengan dunia yang cukup luas dan penuh rahasia.
Namun begitu Anda menyentuh musuh yang ada, Anda akan langsung masuk dalam sistem pertarungan ala JRPG, lengkap dengan ATB dan mengeksekusi perintah berbasis giliran.
Namun begitu Anda menyentuh musuh yang ada, Anda akan langsung masuk dalam sistem pertarungan ala JRPG, lengkap dengan ATB dan mengeksekusi perintah berbasis giliran.

Genre JRPG masuk begitu Anda bersinggungan langsung dengan musuh-musuh yang Anda temui di layar. Alih-alih menyerang dan menghabisi mereka selayaknya sebuah game action platfomer, sentuhan ini akan membuat Aurora masuk ke dalam mode pertarungan khas JRPG. Anda akan dihadapkan pada mekanisme RPG khas Jepang, dimana pertempuran berjalan bergiliran antara party Anda dan musuh, dengan sistem ATB (Active Time Battle) untuk memperlihatkan siapa yang berhak untuk beraksi selanjutnya. Begitu giliran Anda tiba, Anda bisa memilih perintah dari segudang opsi yang ditawarkan – dari sekedar menyerang secara fisik, bertahan, lari, atau meluncurkan serangan lebih kuat untuk semua party, atau sekedar magic yang memakan sejumlah MP. Ingat pula, Child of Light juga memuat sistem elemen di dalamnya, dan menjadi dasar pengetahuan setiap kelemahan dan kekuatan musuh yang Anda temui. Ini berarti, serangan berbasis api tidak akan bisa menyerang musuh dengan elemen api, dan seterusnya.

Setiap serangan akan terbagi menjadi dua fase – wait dan cast yang masing-masing membutuhkan waktu tersendiri. Berada di titik akhir wait, Anda bisa mengirimkan perintah yang diinginkan, namun membutuhkan waktu cast tersendiri sebelum perintah tersebut dieksekusi secara penuh. Semakin kuat serangan, semakin lama pula waktu cast yang disuntikkan. Mengeksploitasi waktu cast akan membantu Anda mendapatkan keuntungan lebih ketika bertarung. Apa pasal? Karena setiap serangan terhadap karakter manapun yang tengah berada di fase cast akan mendorong ATB mereka mundur dan menggagalkan setiap aksi yang sudah mereka pilih. Ditambah dengan aktifnya sistem ailment yang juga disuntikkan di dalamnya, Anda juga bisa melemparkan beragam status buruk seperti Paralyze atau Slow untuk mendapatkan ekstra keuntungan yang lebih mumpuni.

ATB terbagi atas waktu wait dan cast. Wait adalah jeda hingga Anda bisa memberikan perintah, sementara waktu Cast mengindikasikan jeda hingga perintah tersebut dieksekusi. Baik karakter utama Anda maupun musuh yang Anda hadapi akan berbagi mekanik sama, yang bisa dimanfaatkan untuk keuntungan strategi tertentu.
ATB terbagi atas waktu wait dan cast. Wait adalah jeda hingga Anda bisa memberikan perintah, sementara waktu Cast mengindikasikan jeda hingga perintah tersebut dieksekusi. Baik karakter utama Anda maupun musuh yang Anda hadapi akan berbagi mekanik sama, yang bisa dimanfaatkan untuk keuntungan strategi tertentu.
Satu hal unik lain adalah fakta bahwa Anda harus lebih aktif dengan memanfaatkan sang kunang-kunang, Igniculus. Menyalakannya di dekat musuh akan memperlambat ATB mereka, sementara di dekat karakter Anda akan memberikan efek regen. Aksi Igniculus akan dibatasi bar tersendiri.
Satu hal unik lain adalah fakta bahwa Anda harus lebih aktif dengan memanfaatkan sang kunang-kunang, Igniculus. Menyalakannya di dekat musuh akan memperlambat ATB mereka, sementara di dekat karakter Anda akan memberikan efek regen. Aksi Igniculus akan dibatasi bar tersendiri.

Namun terlepas dari kombinasi dua genre yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya ini, Child of Light juga mengusung keunikan cita rasa lewat kehadiran sang kunang-kunang – Igniculus yang bertindak tak ubahnya karakter kedua yang bisa Anda atur secara real-time. Di sisi eksplorasi, Anda bisa menggunakan Igniculus untuk membuka peti yang sulit diraih secara fisik atau mengumpulkan sejumlah Wishes untuk memulihkan status dengan lebih mudah. Ia juga terkadang menjadi kunci jawaban utama untuk beberapa puzzle yang mungkin Anda hadapi. Menariknya lagi? Igniculus juga bisa dimaanfatkan di dalam sistem pertarungan JRPG yang ada. Menambahkan sedikit sensasi pertarungan yang lebih aktif, dengan bar aksi yang terbatas, Anda bisa meminta Igniculus untuk melakukan dua aksi terpisah di dalam pertarungan. Menyinari musuh akan membuat mereka mengalami slow secara real-time, memperlambat ATB wait dan cast mereka atau mengarahkan dan menyinari Igniculus di depan teammate untuk mendapatkan regen HP secara berkala. Igniculus akan menjadi kunci strategi pertarungan Anda.

Terlepas dari beragam karakter yang bisa Anda rekrut, Anda hanya bisa membawa satu ke dalam pertarungan. Namun tenang saja, karakter lain yang menganggur juga akan mendapatkan hak atas exp pertarungan yang Anda jalani.
Terlepas dari beragam karakter yang bisa Anda rekrut, Anda hanya bisa membawa satu ke dalam pertarungan. Namun tenang saja, karakter lain yang menganggur juga akan mendapatkan hak atas exp pertarungan yang Anda jalani.

Seperti layaknya sebuah game RPG pada umumnya pula, Child of Light tentu saja mengusung sistem experience points dan level up. Namun berbeda dengan game RPG kebanyakan yang lebih menitikberatkan aspek yang satu ini dari serangkaian quest utama dan side-quest yang Anda selesaikan, Child of Light mengusung cita rasa JRPG yang lebih tradisional – dimana ketekunan Anda untuk melakuan grinding dan farming menjadi lebih esensial untuk mendapatkan lebih banyak exp points. Untungnya, terlepas dari fakta bahwa Anda hanya bisa membawa satu karakter pendukung dalam pertarungan, karakter-karakter tambahan lain yang sekedar “menganggur” juga akan kelimpahan nilai exp yang sama. Jadi, semua karakter Anda akan tumbuh setara, dan memungkinkan Anda untuk mengganti fungsi pendukung tersebut dengan karakter manapun yang Anda inginkan. Mengapa hal ini begitu krusial? Karena masing-masing karakter ini juga hadir dengan kekuatan dan pendekatan sistem serang – pertahanan yang berbeda. Ada karakter yang memang kuat di magic dan permainan elemen, karakter yang bisa menjadi tanker, karakter yang bisa memberikan buff, karakter yang berfokus pada heal, atau yang sekedar cepat dan mampu diandalkan untuk memainkan strategi menggalkan cast time musuh dengan lebih baik.

Mengusung cita rasa RPG tradisional, kenaikan level masih bergantung kuat pada ketekunan Anda untuk menundukkan setiap musuh yang Anda hadapi, dan bukannya sekedar menyelesaikan quest utama dan sub-quest.
Mengusung cita rasa RPG tradisional, kenaikan level masih bergantung kuat pada ketekunan Anda untuk menundukkan setiap musuh yang Anda hadapi, dan bukannya sekedar menyelesaikan quest utama dan sub-quest.
Setiap kenaikan level akan memberikan ekstra Skill Points yang bisa disematkan di pohon Skill yang cukup luas.
Setiap kenaikan level akan memberikan ekstra Skill Points yang bisa disematkan di pohon Skill yang cukup luas.

Untuk setiap kenaikan level, Anda akan mendapatkan ekstra satu skill point untuk disematkan pada pohon skill yang tercabang dalam tiga kategori utama – yang masing-masing darinya, berujung pada penguatan satu skill aktif yang ada. Kesempatan untuk memperkuat karakter memang sangat bergantung pada aspek kenaikan level, apalagi mengingat penambahan status setiap atribut yang dimunculkan dari setiap level yang Anda dapatkan. Child of Light tidak memuat sistem equipment untuk mengakomodasi gaya pendekatan yang berbeda. Alternatif solusi yang ada, hanyalah dengan memanfaatkan serangkaian item penguat atribut permanen yang bisa Anda dapatkan via side-quest atau item-item di world map yang tersembunyi manis. Atau Anda bisa memanfaatkan sistem bernama “Oculi”.

Sederhana dan adiktif di saat yang sama, lebih mudah menyimpulkan Oculi sebagai sebuah sistem crafting Gem yang digunakan untuk mengganti sistem equipment via ragam buff permanen yang ia hasilkan. Ada begitu banyak gem yang tersebar di sepanjang Child of Light, yang masing-masing darinya memang didesain untuk menghasilkan efek tersendiri ketika disematkan di satu dari tiga bagian utama karakter: attack, defense, dan ATB. Gem-gem dalam ragam warna ini bisa disatukan untuk menciptakan gem lain di level setara, atau gem sama di level yang lebih kuat. Anda bisa terus-menerus menggabungkan semua gem ini untuk mendapatkan level buff yang paling sempurna. Sebagai contoh? Menyematkan sebuah gem berwarna putih di aspek defense memberikan ekstra 15% exp untuk setiap pertarungan yang berhasil diselesaikan. Jika Anda berfokus terus melakukan crafting dan menyempurnakan gem ini hingga sempurna, maka buff ekstra exp yang ia hasilkan juga akan semakin besar. Gem juga esensial untuk menyuntikkan elemen tersendiri di serangan yang Anda hasilkan, untuk mengeksploitasi kelemahan elemen dari musuh yang Anda hadapi.

Anda bisa melakukan crafting gem untuk mendapatkan gem lebih baik. Item ini bisa disematkan untuk menghasilkan buff status permanen untuk setiap karakter yang ada.
Anda bisa melakukan crafting gem untuk mendapatkan gem lebih baik. Item ini bisa disematkan untuk menghasilkan buff status permanen untuk setiap karakter yang ada.
Anda akan merasakan sensasi familiar, tetapi juga menyegarkan di saat yang sama via Child of Light, apalagi jika Anda sempat mencicipi JRPG di masa lalu.
Anda akan merasakan sensasi familiar, tetapi juga menyegarkan di saat yang sama via Child of Light, apalagi jika Anda sempat mencicipi JRPG di masa lalu.

Bukan perkara yang sulit untuk menguasai sistem pertarungan Child of Light dan semua fitur yang didesain untuk mendukung hal tersebut, apalagi jika Anda familiar dengan atmosfer game-game JRPG sebelumnya. Anda hanya butuh menentukan gaya bertarung yang lebih nyaman untuk Anda, memastikan karakter tambahan yang mendukung gaya tersebut masuk ke dalam party, dan memainkan sedikit elemen Oculi di dalamnya untuk efek maksimal. Jika Anda sudah bisa mengakses semua hal ini dan mulai familiar dengan cara kerja ATB – wait dan cast, bukan hal sulit untuk memastikan musuh Anda tidak bisa bergerak sama sekali.

Dunia Dongeng yang Indah

Child of Light tak ubahnya buku cerita dongeng yang pernah Anda nikmati semasa kecil, hanya kali ini, dalam pengalaman yang lebih interaktif.
Child of Light tak ubahnya buku cerita dongeng yang pernah Anda nikmati semasa kecil, hanya kali ini, dalam pengalaman yang lebih interaktif.

Jika ada satu kata yang bisa ditangkap dari Child of Light secara kasat mata, maka proyek ambisius dari Ubisoft ini memang pantas dipuji atas keindahannya. Dunia yang dibangun oleh Ubisoft memang merepresentasikan sebuah dunia dongeng yang luar biasa, seperti tengah membaca buku-buku fantasi dengan artwork yang kini hidup dan bergerak sesuai dengan kisah yang ingin Anda bangun. Setiap kota dibangun dengan detail yang tetap pantas untuk diacungi jempok, dengan desain karakter utama dan musuh yang juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Anda bisa melihat bagaimana inovatifnya setiap karakter yang dibangun, bagaimana dunia mimpi ini didefinisikan oleh sosok Aurora sendiri.

Namun atmosfer yang baik tentu saja tidak dibangun hanya karena kualitas visual yang ditawarkan, tetapi juga pada fakta bahwa Child of Light mengusung alunan musik yang tidak kalah luar biasa, terlepas dari apakah Anda tengah bertarung atau sekedar mengeksplorasi luasnya Lemuria yang penuh dengan rahasia. Musik ini akan terus memerangkap Anda pada pengalaman dunia fantasi sebuah dongeng anak-anak yang akan terasa familiar, tetapi juga menyegarkan di saat yang sama. Memainkan game ini di PC dengan resolusi penuh? Percayalah, dengan hanya satu tombol capture sederhana, Anda bisa mendapatkan kualitas visual yang bisa dengan mudah menjadi wallpaper desktop Anda dengan gaya yang artistik. Sebaik itu.

Tidak hanya desain dunia dan karakter yang indah, musik yang disematkan di dalamnya juga memberikan atmosfer yang tepat.
Tidak hanya desain dunia dan karakter yang indah, musik yang disematkan di dalamnya juga memberikan atmosfer yang tepat.
Permainan warna dan detail yang luar biasa, seolah tengah menikmati sebuah artwork berkualitas tinggi.
Permainan warna dan detail yang luar biasa, seolah tengah menikmati sebuah artwork berkualitas tinggi.
Percakapan bersajak? Bukan keputusan bagus!
Percakapan bersajak? Bukan keputusan bagus!

Sayangnya, usaha untuk mengejar kesan dunia dongeng ini juga berujung pada implementasi gaya percakapan yang justru menjadi kelemahan tersendiri. Seperti halnya sebuah lagu anak-anak, Ubisoft memaksakan bahwa setiap pembicaraan karakter berjalan dalam sajak tertentu, dimana tiap suku kata berakhir sama. Terkadang hal ini terasa sangat dipaksakan dan berujung pada interpretasi cerita yang sulit untuk dimengerti dan canggung.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…