Review Child of Light: RPG “Jepang” yang Berbeda!
Kesimpulan

Sebuah game JRPG yang unik dan memesona di saat yang sama, tidak ada lagi kalimat yang lebih tepat untuk menggambarkan keseluruhan pengalaman yang ditawarkan oleh Child of Light yang satu ini. Fakta bahwa ia mengusung genre RPG klasik dengan segudang elemen tradisional JRPG masa lalu, sekaligus tampil unik lewat integrasi genre platformer sebagai mode eksplorasi menghasilkan sebuah pengalaman bermain yang menyegarkan. Di kedua elemen ini, Ubisoft membangunnya dengan sangat baik. Aspek RPG-nya tereksekusi sempurna, apalagi dengan kehadiran Igniculus yang meminta peran lebih aktif daripada hanya sekedar memilih perintah dan menunggu. Di sisi eksplorasi, dunia yang luas secara horizontal dan vertikal juga mendorong untuk menjelajahi setiap sudut yang ada, mencari item dan boss-boss rahasia untuk ekstra experience points. Implementasi UbiArt Framework juga berhasil melahirkan sebuah dunia dongeng yang magis, lewat desain dunia dan karakter yang ada. Diperkuat dengan sistem Oculi yang adiktif, Child of Light merupakan sebuah game dengan identitas yang belum pernah ada sebelumnya.
Jika harus membicarakan kelemahan yang ada, ada dua catatan yang pantas ditarik dari Child of Light ini. Pertama, ia mengusung sebuah cerita yang memang harus diakui sangat “anak-anak”. Seperti sebuah cerita dongeng masa lalu, semua karakter tampil dengan nilai moral linear yang sama sekali tidak kompleks, yang akhirnya berujung pada konklusi yang sebenarnya, mudah ditebak. Agak mengkhawatirkan memang, mengingat kompleksitas genre yang ia usung membuatnya lebih rasional dinikmati oleh gamer yang sudah mengerti bagaimana sebuah game JRPG bekerja. Catatan lain yang tidak kalah fatal adalah pemaksaan percakapan dalam sajak, yang tidak hanya terkadang membuat interaksi menjadi canggung, tetapi juga sulit untuk ditangkap maknanya.
Namun di luar dari kelemahan ini, Child of Light terhitung berhasil membayar semua ekspektasi yang sempat kami arahkan padanya. Ia memperlihatkan bagaimana sebuah genre yang bahkan sudah dilupakan oleh developer dari Jepang sendiri – JRPG ternyata masih terhitung sangat relevan di industri gaming saat ini, bahkan bisa dikombinasikan untuk menghasilkan sebuah produk dengan identitas unik, berbeda, dan menyegarkan di saat yang sama. Tidak ada alasan untuk tidak mencintai game yang satu ini. A must play!
Kelebihan

- Desain dunia dan karakter yang manis
- Sistem battle RPG yang mudah dinikmati
- Dunia luas untuk memfasilitasi sisi eksplorasi
- Sistem Oculi yang unik
- Musik yang memperkuat atmosfer magis yang ada
- UbiArt Framework yang membuat game tampil tak ubahnya artwork hidup
Kekurangan

- Percakapan bersajak yang terkesan dipaksakan dan sulit dipahami
- Cerita yang terlalu “anak-anak”
Cocok untuk gamer: pecinta JRPG, yang senang dengan kualitas grafis UbiArt Framework, game yang menginginkan game dengan sensasi unik
Tidak cocok untuk gamer: yang tidak senang dengan sistem turn-based battle, alergi terhadap game dengan cerita yang terlalu mudah ditebak