10 Pahlawan Nasional Indonesia Terbaik untuk Video Game!
6. Sutomo

Sutomo atau Bung Tomo adalah sosok ikonik yang dikenal lewat kiprah dan konsistensiya untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Berangkat dari sekedar rakyat “biasa” menjadi salah satu tokoh yang berhasil mengobarkan semangat Surabaya untuk melawan invasi INCA di sana, Bung Tomo adalah seorang orator dunia nyata yang pekik-pekik kemerdekaannya tersebar lewat gelombang-gelombang radio lawas. Sang pemicu perang besar-besaran Rakyat Surabaya yang diperingati oleh Hari Pahlawan itu sendiri. Di video game, Anda selalu bertemu dengan tokoh tokoh protagonis seperti ini, baik yang Anda kendalikan atau sekedar NPC yang biasanya berbicara lantang sebelum pertarungan terakhir dilakukan. Rangkaian orasi yang tidak hanya membuat segala sesuatunya berjalan lebih dramatis dan epik, tetapi membuat perjuangan Anda menjadi lebih bermakna. Karakter seperti inilah yang bisa diadaptasikan untuk sosok Bung Tomo sendiri.
5. Komodor Yos Sudarso

“Kobarkan semangat pertempuran”, pesan terakhir inilah yang dilemparkan oleh Komodor Yos Sudarso ketika KRI Macan Tutul hancur di pertempuran Laut Aru. Melawan tiga kapal Belanda dengan ukuran yang lebih besar dan senjata yang lebih canggih, Yos Sudarso harus meregang nyawa di tengah situasi yang mencekam tersebut. Secara keseluruhan, skenario pertempuran Laut Aru dengan Yos Sudarso sebagai tokoh sentral adalah sesuatu yang biasa Anda temukan di video-video game bertema perang. Mengarungi laut yang gelap dan tiba-tiba harus bertempur melawan tiga musuh yang entah datang dari mana, dan mengirimkan pesan jelas kematian terdengar begitu dramatis. Pesan terakhir dari Komodor Yos Sudarso juga menyempurnakan segala sesuatunya.
4. Cut Nyak Meutia

Sosok pejuang wanita lain yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Indonesia, Cut Nyak Meutia merupakan salah satu pejuang garis depan di Aceh. Selepas meninggalnya sang suami – Pang Nagroe, Cut Meutia memutuskan untuk melanjutkan perlawanan melawan Belanda bersama sisa-sisa pasukan yang terus setia berdiri di belakangnya. Kalah dan terdesak, Cut Meutia menolak untuk menyerah. Ditangkap di tempat persembunyiannya di Paya Cicem, dengan hanya bermodalkan sebuah rencong, ia siap mati untuk apa yang ia percayai. Sebuah tembakan di kepala dan dada akhirnya menewaskan pahlawan wanita ini. Akhir dari kisah Cut Nyak Meutia merupakan formula luar biasa untuk sebuah video game, menghasilkan atmosfer dramatis, apalagi jika keterikatan emosional sudah terbangun kuat. Seperti halnya John Marston di akhir Red Dead Redemption, semangat untuk tidak menyerah walaupun dihadapkan pada kematian adalah kualitas seorang pahlawan yang sebenarnya.
3. Jenderal Soedirman

Ketika Agresi Militer II terjadi dan menghancurkan Yogyakarta, sebagian besar pemimpin politik Indonesia lebih memilih untuk berlindung di tempat aman sembari menunggu situasi mereda. Namun tidak dengan Jenderal Soedirman yang di kala itu baru keluar dari rumah sakit setelah diagnosa TBC yang ia pikul. Bersama dengan sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, Soedirman bergerak ke arah selatan Yogyakarta dan memulai perang gerilya selama tujuh bulan. Ia juga terus memberikan instruksi bagi pasukan pula Jawa untuk menghancurkan kekuatan Belanda. Rasa patriotisme Soedirman dan pengorbanan yang sudah ia lakukan adalah sebuah bukti nyata dari kualitas karakter fiktif yang biasa Anda temukan di industri game. Bertempur tidak mengenal kata lelah demi satu tujuan bersama, di tengah kondisi tubuh yang bahkan tidak mampu lagi berkooperasi dengan semangat yang menggebu-gebu, tidak ada lagi karakter yang jauh lebih pantas untuk menjadi bintang di sebuah game FPS modern dengan latar belakang sejarah Indonesia. Jenderal Soedirman adalah sosok ikonik yang pas untuk tugas tersebut.