Review P.T. : Siap Pipis di Celana!
Kesimpulan

Sebuah strategi marketing super jenius, pujian ini memang pantas dilayangkan untuk P.T. dan Hideo Kojima sebagai sang pencipta. Tidak hanya lewat proses unik ini, mereka berhasil menciptakan sebuah skema promosi yang luar biasa untuk seri teranyar Silent Hills, yang terbukti lewat pembicaraan tanpa henti selama 48 jam terakhir artikel ini ditulis, tetapi juga pada fakta mereka tidak sekedar menjadikan P.T. sebagai “tumbal” tanpa makna. Terlepas dari fakta bahwa ia tampil sebagai sebuah proyek lelucon, P.T. tampil begitu meyakinkan dan luar biasa sebagai sebuah game horror, bahkan hadir dengan kualitas di atas rata-rata. Semua jump scare dan atmosfer yang ia tawarkan cukup untuk membuat kami menyerah, dan meminta teman yang jauh lebih berani untuk melanjutkan permainan ini, dengan kami di belakang memperhatikan sembari ditutupi selimut. Pecundang? Mungkin, but worth it!
Implementasi Fox Engine juga menjadi salah satu catatan yang pantas untuk diapresiasi dari P.T. ini. Ia menjadi proyek perdana yang membuktikan seberapa mumpuninya engine terbaru Hideo Kojima ini ketika dilemparkan ke dalam sebuah game yang memang lebih berfokus pada pengalaman in-door. Kualitas fotorealistis yang selama ini diklaim tidak lagi terlihat sebagai sebuah omong kosong gimmick belaka, dan sesuatu yang bisa dicapai jika Konami memang serius untuk mengimplementasikannya. Sayangnya, terlepas dari semua kualitas luar biasa yang ia tawarkan, P.T. juga hadir dengan satu masalah klasik game horror yang mulai terasa di bagian terakhir permainan – tingkat kesulitan. Ketika game horror terlalu sulit dan memaksa Anda untuk secara konsisten mengulang dan bertahan di tempat yang sama terus-menerus, daya magis elemen horror yang ia tawarkan secara otomatis hilang. Tangisan bayi, teriakan tidak jelas dari radio, atau sekedar bisikan-bisikan satanic mulai terasa seperti kebisingan yang mengganggu. Sebuah game horror sudah seharusnya membuat takut, dan bukannya frustrasi karena Anda sekedar tidak bisa menemukan kepingan puzzle yang terakhir, misalnya. Hint yang muncul dalam periode tertentu akan menjadi solusi terbaik untuk membuat P.T. tampil lebih manis.
Disebut sebagai sebuah teaser interaktif, namun berakhir sebagai sebuah game horror berdurasi pendek yang siap untuk membuat Anda pipis di celana secara instan, P.T. adalah sebuah konsep baru yang pantas untuk didukung di masa depan. Dimana game diperkenalkan sebuah game kecil interaktif yang menyenangkan dan cuma-cuma, tidak lagi sekedar screenshot dan trailer yang seringkali berujung tidak sesuai dengan produk final yang ditawarkan. Terlepas dari apakah Anda seorang pecinta film horror atau segerombolan penakut seperti kami, P.T. menjadi sebuah proyek yang tetap menarik untuk dijajal, hanya untuk merasakan atmosfer dan rasa takut seperti apa yang ditawarkan. Hanya untuk memuaskan penasaran, apa jadinya, jika Kojima membuat game horror. Satu yang pasti, P.T. berhasil membuat kami mengantisipasi kegilaan lain seperti apa yang akan ditawarkan bapak Metal Gear Solid ini di seri Silent Hills selanjutnya. Salute!
RAW SCREENSHOT
PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!














