Review Dead Rising 3: Kiamat yang Menyenangkan!

Reading time:
September 10, 2014

Kesimpulan

Dead Rising 3 part 2 jagatplay (63)
Dead Rising 3 berhasil membuktikan diri sebagai sebuah game open world super menyenangkan yang terlalu sayang untuk dilewatkan, apalagi jika Anda sudah pernah mencicipi seri Dead Rising sebelumnya. Alih-alih menyeramkan, zombie-zombie di Dead Rising 3 justru akan membuat Anda terperangkap di layar monitor untuk waktu yang cukup lama, sebuah skenario kiamat yang justru membuat kita ketagihan.

Sebuah game yang super menyenangkan, kalimat yang satu ini tampaknya tepat untuk menjelaskan keseluruhan pengalaman yang ditawarkan oleh Dead Rising 3 ini. Tidak hanya karena kesempatan Anda untuk berburu ribuan zombie tanpa tantangan yang berarti, tetapi juga dari fakta bahwa Anda bisa membangun beragam senjata unik dan gila untuk melakukannya. Tidak hanya senjata, Nick Ramos juga tampaknya tidak segan mengekspresikan diri dengan beragam kostum unik yang tersebar di Los Perdidos. Pilihan untuk menghadirkan kota yang padat dengan beragam side-mission dengan sebagian besar bisa dieksplorasi oleh Anda juga menjadi nilai plus yang pantas untuk diacungi jempol. Dead Rising 3 terbukti menjadi penerus game Dead Rising yang lebih sempurna, yang tidak hanya seru, tetapi juga penuh tema-tema mengejutkan, dari desain senjata gila, karakter Psycho yang menarik, hingga beragam adegan penuh darah yang diperlihatkan secara eksplisit.

Namun, jika Anda membaca dengan lengkap review kami di atas, Anda tentu menyadari bahwa game ini datang dengan beberapa kekurangan yang cukup mempengaruhi sensasi gameplay yang ada. Dari fakta bahwa Anda harus bergerak kesana kemari untuk menyelesaikan misi sampingan tanpa fitur fast travel, atau karena proses port yang masih menyisakan beragam masalah, menjadi catatan tersendiri. Namun ada satu kekurangan lain yang pantas menjadi perhatian, AI. Tentu saja kita tidak tengah membicarakan AI Zombie yang memang seharusnya bodoh, tetapi karakter survivor yang bisa Anda bawa ke dalam perjalanan untuk membantu perjalanan. Alih-alih membantu, karakter AI pendukung lebih cocok disebut sebagai sumber masalah baru. Tidak adaptif terhadap situasi yang ada dengan respon lambat, Dead Rising 3 justru terasa lebih maksimal tanpa kehadiran mereka. Bayangkan saja, salah satu side mission kami berakhir gagal, hanya karena tiga orang AI yang menemani kami, secara otomatis, menembaki zombie yang seharusnya dilindungi sebagai bagian dari misi. What the..

Namun terlepas dari hal tersebut, Dead Rising 3 berhasil membuktikan diri sebagai sebuah game open world super menyenangkan yang terlalu sayang untuk dilewatkan, apalagi jika Anda sudah pernah mencicipi seri Dead Rising sebelumnya. Alih-alih menyeramkan, zombie-zombie di Dead Rising 3 justru akan membuat Anda terperangkap di layar monitor untuk waktu yang cukup lama, sebuah skenario kiamat yang justru membuat kita ketagihan.

Kelebihan

Desain senjata super gila dengan sensasi yang berbeda satu sama lain..
Desain senjata super gila dengan sensasi yang berbeda satu sama lain..
  • Desain Los Perdidos yang padat
  • Karakter Psycho yang memang gila
  • Jumlah Zombie yang lebih masif
  • Desain senjata dan kendaraan kombinasi yang unik dan keren
  • Setiap senjata terasa berbeda
  • Progress karakter dengan sistem skill
  • Segudang Collectibles yang cukup menggoda untuk dikumpulkan
  • Beragam kostum yang mengundang tawa
  • Kualitas visual yang memanjakan mata

Kekurangan

AI karakter pendukung yang sangat tidak bisa diandalkan dan lebih terasa seperti beban.
AI karakter pendukung yang sangat tidak bisa diandalkan dan lebih terasa seperti beban.
  • Plot yang terlewat klise
  • AI karakter pendukung yang tidak adaptif, bahkan terkesan tolol
  • Minus fitur Fast Travel, padahal misi terus meminta Anda bergerak ke sudut kota
  • Butuh lebih banyak varian musuh
  • Desain Peta yang menjengkelkan

Cocok untuk gamer: pencinta game open world yang menyenangkan, yang pernah memainkan seri Dead Rising sebelumnya

Tidak cocok untuk gamer: PC yang hanya bisa menikmati game di standar 60fps, yang butuh game open world dengan tema yang lebih serius

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…