Review Tales of Xillia 2: Inovasi Gameplay yang Unik!
Serupa Tapi Tak Sama!

Hampir sebagian besar penggemar JRPG tentu saja pernah mencicipi setidaknya satu seri Tales di sepanjang hidupnya, setidaknya ketika seri ini mencapai masa keemasan yang fenomenal di era Playstation pertama dulu. Sejak awal kelahirannya, Tales memang mengusung identitas yang unik, terutama lewat mekanisme pertempuran yang ada. Ketika game JRPG lain lebih mengandalkan sistem turn-based, menyerang secara bergiliran, Tales hadir tak ubahnya game fighting yang memungkinkan Anda untuk bergerak bebas, menentukan dan mengeksekusi sendiri serangan yang Anda inginkan, dengan menghindar atau bertahan ketika memang dibutuhkan. Dari kelahirannya di beberapa generasi, perubahan signifikan hanya terletak pada implementasi medan pertarungan dari dua ke tiga dimensi. Identitas sama yang juga ditawarkan oleh Tales of Xillia 2.
Secara garis besar, sistem pertarungan yang diusung oleh Tales of Xillia 2 sebenarnya tidak banyak berbeda dengan seri pertamanya. Dengan satu tim beranggotakan empat orang dan encounter yang terlihat di dalam map, Anda tetap hanya bisa mengendalikan satu karakter sebagai karakter kunci ketika bertempur, sementara yang lain akan dikendalikan oleh AI. Tentu saja, Anda tetap punya kesempatan untuk memberlakukan sistem shorcut untuk memaksa karakter AI untuk memicu skill tertentu ketika dibutuhkan. Serangan juga tetap terbagi menjadi dua jenis: biasa dan skill yang lebih kuat, namun mengorbankan jumlah TP dalam skala tertentu.


Satu hal yang menarik, sistem Link antara karakter juga tetap dihadirkan di Tales of Xillia 2 ini. Alih-alih berperan sebagai petarung solo, dengan perintah yang sederhana, Anda bisa membangun link antara karakter yang tengah Anda gunakan dengan salah satu karakter AI yang ada. Apa keunggulannya? Link ini akan membuat dua karakter ini bertarung sebagai satu tim, dari menyerang satu musuh bersama, melindungi satu sama lain dari musuh yang mungkin mengincar dari belakang, hingga memicu kolaborasi skill yang lebih kuat. Link dengan varian karakter yang berbeda juga akan menghasilkan buff tertentu. Sebagai contoh? Melakukan Link dengan Elize akan menyembuhkan TP secara berkala, atau Leia untuk ekstra item yang dicuri selama pertempuran. Link menjadi sesuatu yang esensial.
Jika sebagian besar mekanik ini sudah Anda temukan seri pertama, lantas mengapa kami menyebut Tales of Xillia 2 sebagai sebuah game yang terlihat serupa di permukaan, tetapi terasa berbeda ketika didalami? Salah satu kuncinya terletak pada sosok Ludger – sang karakter utama. Bagi Anda yang sudah lama mengenal seri Tales, franchise ini memang dikenal sebagai JRPG klasik yang lugas, dimana mudah atau sulitnya pertempuran akan lebih bergantung pada equipment dan level yang diusung tiap karakter. Namun tidak dengan Tales of Xillia 2, yang ternyata punya ekstra elemen strategi di dalamnya. Strategi? Benar sekali, bahwa setiap musuh yang Anda hadapi saat ini punya kelemahan dan kelebihan yang lebih kentara, terhadap elemen dan jenis serangan tertentu. Keras kepala dan berusaha menundukkan musuh dengan jenis serangan dan elemen yang menjadi kekuatannya? Bencana akan menjadi sesuatu yang sulit untuk dihindari.
Kunci dari elemen ini adalah sosok Ludger yang tidak seperti seri Tales sebelumnya, hanyalah karakter petarung biasa yang sekedar punya signifikansi dalam cerita. Ludger akan menentukan apakah pertempouran akan berjalan mudah atau tidak, lewat fakta bahwa ia sangat dinamis dalam pertempuran.



Tidak hanya menggunakan dua pedang kecil layaknya Assassin, Ludger juga bisa menggunakan dua varian senjata yang lain – sebuah pistol untuk jarak jauh dan sebuah palu besar yang panjang untuk serangan yang lebih destruktif. Senjata-senjata ini bisa Anda ganti secara real-time dalam pertempuran. Jadi secara garis besar, Ludger hadir dengan tiga ekstra senjata. Menjadi sangat esensial, karena biasanya monster yang Anda hadapi, kecil ataupun besar, biasanya lemah pada jenis senjata tertentu. Dual-gun milik Ludger misalnya, mungkin akan terasa lemah ketika berhadapan dengan para monster kecil karena damage minim yang ia hasilkan. Namun ketika bertarung dengan Boss besar dengan jangkauan serangan yang mampu mendorong karakter Anda jatuh dan mundur, yang sudah pasti sulit didekati, Dual-Gun ini adalah penyelamat jiwa. Menariknya lagi? Setiap senjata ini juga hadir dengan variasi dan efek skill uniknya masing-masing, dan juga mampu memicu efek Link yang berbeda dengan karakter spesifik.
Jika tiga senjata masih tidak terhitung cukup bagi Anda untuk merasakan sensasi Tales yang berbeda, Ludger masih punya satu ekstra senjata lain yang juga tidak pernah diterapkan oleh seri Tales sebelumnya. Benar sekali, kita tengah membicarakan kekuatan spesialnya – Chromatus. Dengan sebuah bar energi berbentuk lingkaran yang akan terisi secara berkala tergantung seberapa sering Anda bertarung, memicu Chromatus akan secara otomatis mengubah Ludger menjadi seorang petarung waktu yang mampu membabat musuhnya dengan beragam kombinasi skill yang berbeda. Tentu saja di mode ini, ia akan mampu menghasilkan damage yang lebih besar dibandingkan dengan situasi pertempuran biasanya. Waktu terbatas, damage lebih besar, dan hanya berfokus pada sosok Ludger, sistem ini menghasilkan sensasi Tales yang berbeda.
Satu hal lainnya yang cukup unik adalah implementasi sistem baru bernama Allium Orb. Jika seri Tales sebelumnya akan menghadiahkan Anda skill baru berdasarkan tingkat level karakter, dan memperkuat skill dari jumlah frekuensi Anda menggunakannya, Tales of Xillia 2 merombak sistem yang satu ini dengan Allium Orbs.

Seperti halnya sistem equipment senjata atau armor, Anda bisa mengubah arah perkembangan karakter, terutama di sisi elemen, dengan memberikannya jenis Allium Orbs yang Anda inginkan. Alium Orbs ini akan mengumpulkan Elemental Orb dari pertempuran dan mode eksplorasi untuk tidak hanya membuka jenis skill baru, tetapi juga memperkuat skill yang sudah ada.Track skill selanjutnya yang bisa Anda dapatkan juga terpampang jelas sehingga memberikan Anda bahan pertimbangan sebelum memastikan diri secara konsisten menggunakan Orb yang sama atau beralih elemen dan membuka varian skill yang jauh lebih luas. Semakin sering Anda menggunakan elemen Allium Orbs yang sama, semakin tinggi pula spesialisasi Anda untuk setiap skill terbatas yang ai tawarkan. Namun jika Anda termasuk yang lebih suka dengan kuantitas dan range skill yang bisa Anda gunakan, gonta ganti Allium Orbs akan jadi opsi yang jauh lebih rasional.


Jika Tales of Versperia memiliki sosok Repede – sang anjing keren yang mampu bertarung aktif bersama dengan Yuri – si karakter utama, maka Tales of Xillia 2 punya seekor kucing lucu dengan bentuk yang sedikit gemuk sebagai companion. Tentu saja kucing putih bernama Rollo ini tidak akan bisa Anda andalkan untuk membantu di medan pertempuran. Walaupun demikian, ia tetap punya satu peran yang tidak kalah signifikan. Lewat sebuah fitur baru bernama “Kitty Dispatch”, Anda bisa meminta Rollo dan kucing liar lain yang Anda temukan untuk bergerak ke manapun, dengan tujuan utama, mencari item-item langka di sana. Anda bisa menugaskannya ke kota, sekedar jalan, atau bahkan dungeon untuk menuai item-item ini. Berdasarkan tingkat probabilitas, Rollo terkadang akan membawa item langka esensial yang bahkan tidak bisa Anda temukan dengan sekedar berkeliling di kota yang sama. Item-item yang terkadang juga dibutuhkan untuk membuka varian custom item dan equipment yang lebih kuat untuk setiap karakter di Tales of Xillia 2. Ia menjadi fitur menarik yang akan secara konsisten menarik perhatian Anda.
Pilihan demi Pilihan

Ada dua hal yang memang harus diakui, mulai dipelajari oleh game-game JRPG setelah ledakan popularitas game RPG Barat di industri game: cita rasa yang lebih action dan kebebasan untuk menentukan pilihan respon di karakter utama. Salah satu contoh yang manis mengimplementasikan hal tersebut adalah Final Fantasy X-2. Walaupun tampil jauh berbeda dibandingkan seri pertamanya, Final Fantasy X-2 kini memberikan kesempatan bagi para gamer untuk memilih 1 dari serangkaian respon yang menjadi opsi ketika dihadapkan pada event tertentu. Setiap respon yang dipilih, walaupun terkadang berujung pada hasil akhir yang sama, mampu memicu event yang berbeda satu sama lain. Perbedaan ini jugalah yang ditawarkan Bandai Namco dari Tales of Xillia pertama ke Tales of Xillia 2. Ludger kini lebih terasa seperti “Anda”.


Walaupun sebagai konsekuensi, ia harus berakhir menjadi karakter bisu di gameplay pertama Anda, Ludger kini diposisikan tidak lagi sebagai seorang karakter utama yang linear. Untuk memperkuat atmosfer role-playing yang lebih kuat, Anda kini punya kesempatan untuk memilih respon yang dikeluarkan oleh Ludger ketika dihadapkan pada skenario tertentu. Pilihan yang ditawarkan juga sangat sederhana, hanya dua pilihan – A & B, yang keduanya biasanya memiliki konsekuensi bertolak belakang yang terlihat jelas. Pilihan-pilihan ini tidak hanya menentukan bagaimana cerita yang ada divisualisasikan, tetapi juga berpengaruh pada keakraban Ludger dengan karakter-karakter AI lain yang menjadi subjek respon tersebut. Di beberapa titik, pilihan-pilihan ini akan cukup untuk membuat Anda menimbang dan berpikir untuk waktu yang cukup lama. Tambahan mekanik yang pantas untuk diacungi jempol.