Review Tales of Xillia 2: Inovasi Gameplay yang Unik!
Didorong oleh Utang

Inilah keunikan yang membuat Tales of Xillia 2 tampil sangat berbeda jika dibandingkan dengan game-game JRPG yang lain. Percaya atau tidak, identitas ini digambarkan oleh satu kata yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh Anda, akan menjadi sebuah fitur utama yang bahkan berpengaruh pada keseluruhan pengalaman bermain sebuah game JRPG. Benar sekali, kita tengah membicarakan – Utang.
Menjadi bagian dari cerita, dimana Ludger diselamatkan oleh seorang dokter penipu bernama Rideaux, Anda akan dituntut untuk membayar biaya pengobatan yang sangat masif – mencapai 20 Juta Gald. Parahnya lagi? Karena kondisi ekonomi Anda yang sangat tidak sehat dan bahkan terhitung mustahil untuk diselesaikan, utang ini juga membatasi akses Anda untuk bergerak ke kota lain dan melanjutkan progress cerita. Akan ada di beberapa titik, dimana Anda akan dituntut untuk membayar cicilan utang dalam jumlah tertentu sebelum akses Anda dibuka. Sebagai konsekuensi? Mekanisme ini secara otomatis mendorong Anda untuk melakukan grinding hingga batas uang yang dibutuhkan tercapai. Namun untungnya ada sistem yang lebih rasional untuk menyelesaikan masalah ini.



Jika ada satu hal yang berhasil dilakukan oleh sistem utang ini, adalah sekelibat sensasi MMO yang mungkin terasa di Tales of Xillia 2. Kebutuhan untuk membayar cicilan utang ini akhirnya mendorong Anda untuk bergerak melakukan hal apapun yang perlu Anda lakukan untuk mengumpulkan uang. Tidak hanya grinding dengan mengalahkan musuh-musuh di peta untuk mengumpulkan uang dan experience yang cukup, Tales of Xillia 2 kini juga sudah menyematkan sebuah Job Board – yang berisikan beragam side-quest yang bisa Anda hasilkan untuk mengumpulkan uang dengan lebih cepat, diselingi dengan beragam item kosmetik langka yang juga disertakan. Pekerjaan-pekerjaan ini sendiri sifatnya bervariasi, dari sekedar mengumpulkan dan menyerahkan item dalam jumlah tertentu, mengalahkan variasi musuh hingga mencapai angka batas, atau mengalahkan monster raksasa yang berperan sebagai mini-boss. Semakin banyak Job yang Anda selesaikan, semakin banyak uang yang Anda dapatkan, semakin tinggi pula level Anda sebagai mercenary. Level yang lebih tinggi berarti akses terhadap job level tinggi dengan tingkat reward yang lebih memuaskan.
Namun sistem utang ini tidak hanya berpengaruh pada fakta bahwa terkadang ia menetapkan target tertentu untuk dibayar sebelum Anda bisa melanjutkan cerita. Batas uang tersebut akan secara konsisten muncul di layar setiap kali Anda mengumpulkan jumlah uang yang cukup untuk membayar cicilan minimal. Jika tidak berhubungan dengan cerita, melunasi kewajiban utang Anda ini akan berakhir menjadi sebuah pilihan bebas, sesuatu yang bisa Anda lakukan atau tidak, tanpa konsekuensi di sisi cerita.

Namun sebagai gantinya? Jika Anda rajin melunasi cicilan ini, maka sebuah item akan dikirimkan ke apartemen Ludger tanpa kepastian apa isinya. Ia bisa berujung pada accessories untuk memperkuat karakter Anda, sekedar item kacangan, hingga item kosmetik yang mengubah tampilan karakter secara total. Setiap kali cicilan ini muncul di layar, Anda dihadapkan pada pilihan. Membayar berarti mendapaktan kesempatan item langka secara acak. Sementara tidak membayar berarti melewatkan kesempatan tersebut, namun memastikan Anda memiliki uang yang cukup ketika hendak membeli equipment yang lebih kuat di kota selanjutnya. Semuanya bergantung pada apa yang menurut Anda pantas untuk dijadikan sebagai prioritas.
Sebuah sistem unik yang membuat Tales of Xillia 2 tampil sebagai sebuah game JRPG yang cukup menarik, dengan bayang-bayang tuntutan yang cukup unik untuk terus mendorong Anda bergerak maju, melakukan grinding, dan menempuh serangkaian side quest yang ada.
Kesimpulan

Sebagai sebuah seri sekuel, Tales of Xillia 2 berhasil membuktikan diri sebagai sebuah proyek JRPG yang tidak hanya sekedar menjual kelangsungan cerita. Ia secara mengejutkan menyuntikkan beberapa inovasi di sisi gameplay, yang tidak hanya unik diterapkan di sebuah game Tales series, tetapi juga JRPG secara keseluruhan. Kehadiran sosok Ludger yang dinamis di dalam pertempuran, dengan ekstra tiga senjata yang bisa diganti secara real-time untuk mengeksploitasi kelemahan musuh bersama dengan mode Chromatus tentu saja menjadi penambahan yang terhitung manis untuk seri Tales. Namun di atas itu semua, implementasi sistem utang lah yang membuat Tales of Xillia 2 bersinar. Ia menerapkan sesuatu yang tidak pernah ada di JRPG sebelumnya, dan berhasil membuat sensasi gameplay yang cukup berbeda. Dipadupadankan dengan voice dubbing yang juga tidak kalah keren? Luar biasa.
Jika ada satu kekurangan yang pantas untuk dicatat, adalah “kemalasan” yang terasa begitu kentara di sisi visual. Secara kosmetik, Tales of Xillia 2 sama sekali tidak menawarkan peningkatan apapun di sisi visual, bahkan cenderung menggunakan elemen sama yang sudah digunakan berulang kali di Tales of Xillia pertama sebelumnya. Ada keinginan untuk melihat bahwa dunia Elympios dan Rieza Maxia yang jauh berbeda setelah event yang terjadi sebelumnya. Kekurangan lain adalah absennya alternatif untuk menggunakan voice acts bahasa Jepang, yang memang harus diakui, sering menjadi preferensi beberapa gamer.
Namun di luar dari semua catatan tersebut, Tales of Xillia 2 berhasil membuktikan diri sebagai sebuah game JRPG yang berkualitas dan menarik untuk dinikmati. Tidak hanya dari posisi sebagai sebuah sekuel untuk seri Tales of Xillia pertama, atau sekedar bagian dari franchise Tales, tetapi identitas keseluruhannya sebagai sebuah game JRPG.
Kelebihan

- Ludger yang dinamis di medan pertempuran
- Pilihan respon
- Sistem utang yang membuat gameplay terasa unik
- Plot yang cukup kuat
- Kitty Dispatch
- Kembalinya karakter Tales of Xillia dengan wujud baru
- Cut-scene bergaya anime yang tetap keren
- Skit yang tetap menarik untuk disimak
Kekurangan

- Tanpa opsi voice acts Jepang
- Visualisasi yang tidak meningkat sama sekali
- Desain setting dan musuh di seri pertama yang dipakai ulang
Cocok untuk gamer: yang sudah memainkan seri pertama Tales of Xillia, pencinta JRPG
Tidak cocok untuk gamer: yang mengharpakan seri Tales dengan dunia yang baru dan berbeda