Review The Legend of Korra: Kekecewaan Berat Para Fans!
Bending yang Tereksekusi Solid

Platinum Games dan genre action, tidak ada keraguan sama sekali bahwa developer asal Jepang ini sangat mengerti apa yang mereka lakukan. Namun ketidakpopuleran franchise Avatar pada umumnya, dan Korra pada khusus di Jepang tentu saja memancing rasa pesimis tersendiri. Mampukah mereka menangkap daya tarik sesungguhnya dari sosok Korra di balik tidak familiarnya mereka terhadap sosok yang satu ini? Terlepas dari beragam masalah yang akan kita bicarakan nantinya, Platinum kembali berhasil membuktikan diri bahwa mereka memang tangguh di genre action. Semua aksi bending yang bisa dilakukan Korra tereksekusi dengan cukup baik.


Sebagai sebuah game “hack and slash”, Korra memang tidak banyak berbeda dengan seri game kompetitor lain yang mengusung genre yang serupa. Memiliki serangan cepat dan kuat yang bisa dikombinasikan lewat runtut tombol yang dieksekusi bergantian, Korra bisa menghasilkan damage super maksimal. Tombol parry untuk menghindar cepat dan counter juga disematkan di dalamnya. Namun berbeda dengan game seperti Shadow of Mordor atau Batman: Arkham yang menawarkan timing cukup lama bagi Anda untuk melakukan counter, ruang yang ditawarkan di The Legend of Korra ini terhitung sangat singkat. Diindikasikan dengan tubuh musuh yang memerah, jendela Anda melakukan serangan counter terhitung sangat sempit, dan butuh timing yang sangat tepat untuk mengeksekusinya, apalagi jika Anda berhadapan dengan para Chi Blocker yang lincah. Untungya, semakin besar wujud musuh yang Anda hadapi, semakin mudah juga melakukan counter ini. Serangan balik yang dilakukan Korra tidak hanya menghasilkan damage besar lewat sebuah sekuens QTE pendek, tetapi juga terkadang menghasilkan damage area.
Jika secara garis besar ia terlihat seperti game action pada umumnya, lantas apa yang membuat The Legend of Korra ini berbeda? Mengikuti daya tarik versi film serinya, tentu saja pada kemampuan Korra untuk mengendalikan keempat elemen: api, udara, air, dan bumi yang berbeda-beda. Sayangnya, Anda tidak akan bisa menggunakan dan mengkombinasikan keempat elemen ini sejak awal permainan. Cerita yang memosisikan Korra kehilangan kemampuan bendingnya, berarti menuntut Anda untuk cukup sabar hingga hampir mencapai akhir cerita, untuk bisa mengakses keempatnya. Anda akan mendapatkannya satu per satu, sesuai cerita.



Di sinilah, The Legend of Korra tampil gemilang. Platinum kembali memperlihatkan tajinya sebagai salah satu developer game action yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan kebebasan untuk menggonta-ganti elemen yang bisa digunakan secara real-time, setiap bending yang dikuasai Korra menghadirkan animasi yang cukup halus, tepat seperti film serinya yang dicintai. Menariknya lagi? Platinum berhasil membuat setiap elemen ini hadir dengan sensasi uniknya tersendiri. Air menjadi ujung tombak untuk serangan range, Bumi menjadi andalan untuk serangan jarak dekat, Api untuk serangan cepat bertubi-tubi, dan Udara bisa diandalkan untuk menghasilkan damage area yang cukup luas. Tidak hanya sekedar animasi saja yang dieksekusi manis, sensasi setiap serangan elemen di kontroler Anda juga terasa berbeda satu sama lain. Anda seolah bisa merasakan betapa “berat”-nya bumi, cepatnya api, ringannya udara, dan mengalirnya air. Semua sensasi itu berada di telapak tangan Anda, apalagi jika Anda terus menelurkan kombo-kombo khususnya. Di sini, Platinum berhasil.
Namun bukan berarti semuanya berjalan dengan sempurna. Terlepas dari sensasi bending yang berhasil dieksekusi manis, Platinum harus diakui gagal, menawarkan cukup banyak tantangan atau sedikit alasan, mengapa gaya bending yang berbeda-beda ini menjadi relevan ketika bertarung. Dari awal hingga akhir permainan, musuh yang Anda hadapi hanya empat: Chi-Blocker, Spirits, Mecha Tank, dan Benders, yang masing-masing tidak membutuhkan elemen tertentu untuk ditundukkan. Hasilnya? Anda tidak pernah merasa harus berganti-ganti elemen karena absennya tuntutan tersebut. Bisa jadi Anda menyelesaikan permainan ini dengan 90% menggunakan elemen yang sama, seperti yang terjadi dengan kami. Memainkannya di tingkat kesulitan normal, kami hanya menggunakan Bumi untuk menghabisi semua musuh yang berada di jarak dekat dan Air untuk melemparkan proyektil untuk musuh yang berada di luar jangkauan atau terbang, dan itu saja. Tidak ada keterdesakan untuk akhirnya mengakses Api dan Udara, dan menjadikannya sebagai ujung tombak. Walaupun demikian, harus diakui pula, bahwa tantangan yang ditawarkan oleh para AI ini juga cukup solid. Lengah, lupa melakukan counter atau menghindar, maka maut menjadi hasil akhir yang akan harus sering Anda hadapi.


Parahnya lagi, keputusan untuk bertahan dengan hanya dengan satu atau dua elemen saja untuk menyelesaikan pertarungan yang ada ternyata didukung oleh Platinum lewat mekanik gameplay lain yang mereka suntikkan – kenaikan level. Benar sekali, semakin sering Anda menggunakan satu elemen yang sama dan menundukkan musuh dengannya, maka jumlah experience points yang hanya ditujukan untuk elemen tersebut juga akan bertambah. Mencapai akumulasi angka tertentu, maka elemen yang Anda gunakan ini akan mengalami kenaikan level dan berujung pada efek yang lebih kuat, sekaligus menebalkan health yang dimiliki Korra itu sendiri. Sayangnya, kenaikan level ini sendiri tidak lantas menjadi “kunci” untuk membuka variasi kombo dan serangan yang lebih kuat. Ada mekanisme lain untuk itu.


Selain experience points, Anda juga akan mendapatkan sejumlah mata uang untuk setiap musuh yang berhasil Anda kalahkan atau item collectibles yang Anda kumpulkan di setiap level yang ada. Mata uang ini bisa Anda belanjakan untuk membeli item tertentu di sebuah toko yang dikelola oleh Iroh, yang tentu tidak asing lagi di mata para penggemar Avatar. Terbagi menjadi dua jenis, Anda bisa membeli item consumable yang bisa digunakan secara real-time untuk mendapatkan efek tertentu atau equipment yang akan menghasilkan buff permanen selama Anda menempatkanya di salah satu ruang inventory yang ada. Di toko yang sama, Anda juga bisa membeli scroll baru bagi Korra untuk mempelajari kombinasi serangan baru per elemen.


Selain mekanisme pertempuran standar yang menuntut Anda bergerak dari satu area ke area lainnya, Platinum juga menyuntikkan beberapa “variasi” gameplay untuk menghilangkan sedikit rasa monoton. Ada misi yang menuntut Anda untuk mengendarai sang beruang kutub – Naga dalam sebuah game endless runner ala Temple Run. Bedanya, di sini Anda juga bisa menggunakan keempat elemen Korra untuk memunculkan efek tertentu, seperti air yang bisa dijadikan sebagai pelindung dari damage instan yang mungkin tercipta, api yang bisa digunakan untuk menghancurkan penghalang kecil di depan mata, atau bumi yang memungkinkan Naga melompat lebih tinggi. Namun sayangnya, ia tidak terdengar semenarik yang dibayangkan. Sebuah mode yang tidak akan membuat Anda tertarik untuk memainkannya lagi. Tidak hanya mengendarai Naga, ada satu ekstra misi lain yang justru bisa dibilang bertolak belakang dan pantas menjadi primadona tersendiri. Benar sekali, kita tengah membicarakan mode Pro-Bending.
Pro-Bending – Primadona Tersendiri!

Bagi Anda yang mengikuti seri film seri The Legend of Korra, kata “Pro-Bending” mungkin tidak asing lagi. Namun bagi Anda yang masih awam dan baru hendak menonton film ini (yang tentu saja kami rekomendasikan), Pro-Bending adalah sebutan untuk olahraga kompetitif yang mempertandingkan para tim dengan pertempuran pengendalian elemen. Dalam format 3 vs 3, setiap tim akan dibagi menjadi anggota yang mengendalikan tiga elemen berbeda: api, air, dan bumi tanpa dibolehkan untuk berganti elemen, walaupun Anda merupakan Avatar sekalipun. Tujuan olahraga ini adalah mendorong anggota tim lawan hingga keluar lapangan dalam waktu yang terbatas. Selain sistem pertempuran yang cukup menarik, Pro-Bending juga menjadi salah satu elemen yang berhasil dieksekusi manis oleh Platinum Games.


Seperti di versi filmnya, Korra masih berada di Fire Ferret – tim professional Pro-Bending yang juga berisikan anggota ikonik lain – Mako dan Bolin di dalamnya. Berbeda dengan sistem pertarungan di cerita utamanya, Pro-Bending lebih berfokus pada kemampuan untuk melemparkan serangan proyektil yang efektif ke musuh-musuh yang Anda temui. Berfokus pada satu musuh dan terus menyerang hingga mereka keluar lapangan menjadi fokus. Selain serangan biasa dan kuat yang dimiliki Korra, Anda juga bisa melakukan dodge dan counter untuk memastikan kemenangan. Pemilihan kamera yang tepat, kecepatan permainan yang sesuai, kontrol yang terasa intuitif, para penggemar seri Korra akan jatuh hati dengan apa yang ditawarkan Platinum lewat mode yang satu ini.