Review Dragon Age – Inquisition: Pengalaman RPG Super Epik!
Lebih Baik dari Dragon Age: Origins

Anda yang sempat mengikuti perkembangan berita industri game tentu saja sempat mendengar komentar Bioware yang secara terbuka menyebut Skyrim sebagai standar game RPG Barat saat ini. Dengan kemampuan game Bethesda tersebut untuk membuat banyak gamer menjajal genre ini untuk pertama kalinya, menjadi pilihan rasional bagi Bioware untuk menyuntikkan pesona yang tidak banyak berbeda di Dragon Age: Inquisition ini. Sesuatu yang berhasil mereka eksekusi dengan sangat manis. Dragon Age: Inquisition akan menjadi game RPG yang sangat menyita waktu Anda, sembari memastikan bahwa setiap detik menjajalnya, berakhir menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Sebuah pengalaman yang akhirnya membuat seri ini tampil lebih baik dari Dragon Age Origins yang begitu dipuja-puja.



Lebih mengakar pada cita rasa Origins, Dragon Age: Inquisition tentu saja memberikan kebebasan bagi Anda untuk memilih ras dan kelas yang akan digunakan oleh karakter utama yang sudah Anda racik sendiri. Setiap ras akan memiliki buff permanen tertentu yang akan lebih cocok dimaksimalkan untuk kelas tertentu. Anda yang sudah cukup familiar dengan konsep RPG tentu saja sudah sangat mengerti fungsi dan peran setiap kelas yang ada. Anda bisa bermain sebagai Rogue dengan dual-blade (seperti yang kami lakukan), Warrior yang berada di garis depan dengan ciri tanky yang menjadi fitur dominan, atau Mage yang berfungsi tak ubahnya artileri mematkan dari garis belakang. Kelas akan menentukan skill seperti apa yang bisa Anda ambil, kontribusi di dalam pertempuran, dan tentu saja – gaya bermain untuk memaksimalkan potensi yang ada. Namun tentu saja, sang Inquisitor (karakter utama Anda) akan ditemani oleh karakter-karakter pendukung lain, yang untungnya juga hadir dari beragam ras dan kelas. Dengan beragam kombinasi yang bisa Anda dapatkan, kelas The Inquisitor akan lebih diarahkan untuk mendukung gaya bermain RPG utama Anda, tidak lebih.



Mekanik dasar gameplay yang ditawarkan tidak banyak berbeda dari seri-seri Dragon Age sebelumnya. Anda masih berhadapan dengan sebuah game action RPG yang lebih berfokus pada efektivitas Anda untuk mengakses setiap shortcut skill yang ada, dan tentu saja penempatan posisi karakter yang memainkan peranan yang sangat penting. Penempatan posisi karakter tidak hanya akan membuat beberapa skill menghasilkan damage lebih efektif tetapi juga menghindarkan Anda dari beragam serangan musuh, apalagi dengan tombol lompat yang bisa Anda akses secara real-time. Bergerak aktif sembari meluncurkan serangan sebaik mungkin akan jadi kunci untuk memenangkan setiap pertempuran yang ada. Anda tentu saja hanya akan bisa mengendalikan satu karakter saja, namun bebas untuk berganti-ganti dengan karakter pendukung lain kapapun Anda inginkan. Karakter yang tidak Anda kontrol akan dikendalikan oleh AI. Tidak hanya serangan biasa dan skill, setiap karakter ini juga akan didukung dengan sebuah serangan spesial yang akan menghabiskan resource baru – Focus. Serangan spesial ini tentu saja ditujukan untuk menghasilkan damage besar dan signifikna dalam AOE besar.
Namun tenang saja, untuk Anda yang khawatir bahwa AI yang diusung tidak akan cukup adaptif untuk berhadapan dengan ragam situasi pertempuran yang ada, Dragon Age: Inquisition membawa kembali mekanisme favorit dari seri Origins – Tactical Mode. Begitu mengakses mode ini, Anda akan masuk layaknya sebuah game RPG strategy yang memungkinkan Anda untuk memberikan komando bagi setiap karakter yang Anda bawa untuk melakukan hal apapun yang Anda inginkan – dari sekedar bergerak, mengakses skill tertentu, hingga berdiam di tempat dan tidak lagi bergerak secara acak. Anda bisa langsung keluar dari menu dan melihat efek perintah Anda dieksekusi dengan kecepatan gameplay biasa, atau tetap berada di menu dan mulai menggerakkan waktu dan melihat semua aksi ini diakses dengan kecepatan lambat. Tactical Mode menjadi ujung tombak jika Anda kesulitan menundukkan pertempuran tertentu yang butuh ekstra strategi untuk diselesaikan.


Mengapa? Karena Anda akan banyak berhadapan dengan beragam skenario pertempuran yang ada. Bioware tampaknya tidak main-main ketika mereka menyatakan hendak belajar banyak dari Skyrim sekaligus memperkuat sensasi yang dicintai dari Origins. Inquisition membuktikan hal tersebut dengan sangat baik. Anda akan berhadapan dengan dunia super luas, dengan beragam terrain yang menjadi dasarnya, hingga jumlah side-quest yang cukup untuk membuat Anda melupakan waktu. Menariknya lagi? Setiap terrain ini akan hadir dengan ekosistem dengan yang unik. Tempat seperti Emerald Graves, misalnya, penuh dengan para raksasa yang walaupun bergerak lambat, namun tanky dan memiliki damage super besar. Sementara di Hissing Waste, para Red Templar yang bertransformasi akibat Red Lirium lah yang akan menjadi tantangan terbesar Anda, dengan beragam kelas yang mereka usung. Ada banyak pertarungan kolosal yang akan sangat efektif untuk dieksekusi dengan Tactical Mode ini.


Kekuatan Bioware, seperti biasanya, tentu saja terletak pada kemampuan narasi yang membungkus kekuatan cerita yang ia tawarkan dengan manis. Diperkuat dengan voice act yang mumpuni serta beragam aksen yang membuat Thedas terlihat lebih kaya, Anda masih akan berhadapan dengan serangkaian percakapan yang menuntut Anda untuk memilih satu dari beragam opsi yang ada. Sebagian besar opsi ini akan berujung pada konsekuensi tersendiri yang akan mempengaruhi arah jalannya cerita. Dan tentu saja, dari semua karakter pendukung yang ia tawarkan, Anda masih bisa menjalin hubungan yang dekat dengan mereka, bahkan menciptakan Romance sendiri. Tidak ada yang lebih menarik selain membangun hubungan cinta dengan karakter-karakter yang secara penampilan ini (terutama Josephine dan Leliana) begitu menggoda ini. Ekstra misi yang pantas untuk dijajal.
Namun di tengah kekuatannya menggarap mekanik gameplay yang begitu nyaman dinikmati dalam dunia super luas dengan segudang ekstra side quest yang bisa ditempuh, daya tarik Dragon Age: Inquisition justru terletak pada seberapa acaknya beberapa momen yang ada. Anda bisa merasakan bahwa dunia yang tengah Anda hadapi ini bergerak dinamis, tidak hanya sebagai konsekuensi dari aksi Anda sebagai seorang Inquisitor, tetapi juga karena faktor eksternal. Tidak hanya dari sekedar fakta bahwa Anda akan menemukan para predator yang tengah berburu sang mangsa di tengah perjalanan, misalnya, tetapi juga beragam percakapan yang terkadang muncul dari hal yang tidak pernah Anda prediksi sebelumnya. Misalnya, ketika berbicara dengan Josephine di tengah usaha menuju War Room, sekedar acak. Josephine tiba-tiba melaporkan soal kejadian diplomasi yang meminta Anda untuk menaruh perhatian lebih dan memilih respon tertentu. Kami sendiri tidak tahun apa yang memicu hal seperti ini terjadi, namun sangat memberikan kesan yang kuat bahwa Thedas adalah sebuah dunia yang hidup dan tumbuh, sebuah dunia yang dinamis. Kami jatuh cinta karena hal tersebut.


Jika dunia luas dan segudang side-quest tidak cukup untuk menarik perhatian Anda, Dragon Age: Inquisition juga menyuntikkan mekanik lain yang tidak kalah kerennya. Setiap dunia yang menawarkan tantangan terrain untuk dieksplorasi ini, beragam gua dan dungeon yang mungkin tidak pernah Anda perkirakan sebelumnya. Walaupun tidak mengusung mekanik seperti Skyrim yang membuat setiap dungeon ini berakhir acak, namun selalu menarik untuk melihat apa yang bisa Anda temukan di Inquisition ini. Selain side quest yang meminta Anda mencari item hingga menutup puluhan Rift yang tersebar di Thedas, Anda juga bisa berburu beragam material langka – baju dan batu – untuk proses crafting senjata dan armor karakter-karakter kunci Anda. Ia menjadi sangat esensial mengingat bahwa sebagian besar armor dan senjata terkuat Anda didapatkan dari proses ini. Ia jadi ekstra kegiatan yang tidak bisa Anda kesampingkan begitu saja.
Berperan sebagai Sang Inquisitor

Anda adalah Yang Terpilih, Sang Herald of Andraste – seorang manusia yang dipercaya oleh keseluruhan Thedas sebagai pilihan para dewa, untuk menyelamatkan dunia ini dari beragam cobaan yang semuanya berujung pada satu hal yang sama – lebih banyak kematian dan kehancuran. Namun di atas itu semua, Anda adalah seorang Inquisitor – sang pemimpin The Inquisition – yang berperan sebagai roda penggerak institusi tanpa negara, faksi, dan ras yang berjuang untuk mengembalikan stabilitas tanpa pamrih apapun. Untungnya, Bioware memastikan bahwa “julukan” ini bukanlah sekedar panggilan untuk membuat sosok karakter Anda terlihat keren atau perjalanan Anda sekedar terasa penting. Mereka berhasil mengintegrasikannya ke dalam gameplay dengan eksekusi yang luar biasa.



Sebagai Sang Inquisitor, Anda akan menjalankan peran sebagai seorang pemimpin organisasi terkuat di Thedas yang memiliki pengaruh dan kekuatan yang sangat besar. Kita tidak sekedar membicarakan usaha untuk menciptakan party, berkeliling, dan membunuh para monster, tetapi juga peran politik Anda sebagai orang yang paling dihomati dan disegani di Thedas saat ini. Menjadikan Skyhold sebagai rumah Anda – tanggung jawab utama Anda tentu saja memastikan bahwa lebih banyak dukungan mengalir kepada Anda. Lewat sebuah fitur – War Room, Anda bisa mendelegasikan tugas tersebut dalam bentuk sebuah mini game yang terpampang di peta. Di atas peta Orlais dan Ferelden, berjejer tugas yang bisa ditempuh dengan ekstra reward yang tentu saja bisa Anda dapatkan. Anda bisa mendelegasikan Josephine, Leliana, dan Cullen untuk menyelesaikan setiap misi ini dengan tiga proses dan outcome yang berbeda. Setiap misi akan membutuhkan waktu tertentu untuk diselesaikan dan berakhir pada reward yang memang pantas. Di atas peta ini jugalah, Anda bisa membuka peta dan misi-misi baru.

Ada dua “mata uang” berbeda yang akan mempengaruhi aksi Anda sebagai seorang Inquisitor – Influence dan Power. Influence merepresentasikan seberapa besar pengaruh Anda pada kehidupan masyarakat di Thedas dan divisualisasikan dalam bentuk sebuah bar hijau yang menyerupai experience points. Dikumpulkan dari beragam misi dimana Anda terlibat langsung atau sekedar delegasi tugas dari War Room, Influence akan naik level begitu mencapai akumulasi angka tertentu. Kenaikan level akan menghadiahi Anda sebuah Perk Points – yang bisa didistribusikan untuk mengakses Perk yang berpengaruh pada mekanik tertentu – dengan empat kategori dan empat efek yang berbeda. Anda bisa menambah jumlah batas inventory, membuat Rogue akan bisa membuka akses kunci yang lebih kompleks, atau sekedar membuka akses item lebih langka. Semuanya tergantung pada cara Anda mendistribusikan Influence Points. Selain Influence, Anda juga akan berhadapan dengan “mata uang” lain bernama Power. Power digunakan untuk membuka misi-misi khusus yang menuntut mata uang ini, atau sekedar memperluas akses area yang sudah Anda eksplorasi sebelumnya.


Tidak hanya sekedar memperluas, memodifikasi, atau membantu meramainkan Skyhold, Inquisitor juga dipercaya sebagai mata pedang keadilan di tengah Thedas yang kacau. Berperan sebagai seorang hakim yang keputusannya tidak bisa dianulir, Anda juga akan dihadapkan pada sebuah skenario peradilan yang akan mempertemukan Anda dengan karakter-karakter dengan kesalahan fatal di singgasana Anda. Di sini, Anda akan menentukan nasib mereka lewat serangkaian pilihan yang ada. Tergantung pada “kebijaksanaan” Anda, Anda bisa mengasingkan, memenjara mereka tanpa batas waktu, membebaskan, hingga memenggal setiap dari mereka sebagai bahan pelajaran bagi yang lain. Anda sebagai Inquisitor yang akan menentukan hal ini. Semua pilihan ini tentu saja akan berakhir menjadi konsekuensi unik yang harus Anda hadapi.
Tentu saja, Anda juga punya tugas untuk merekrut lebih banyak karakter untuk membuat Inquisitor kian tumbuh sebagai kekuatan yang harus ditakuti oleh Corypheus. Beragam karakter dan aliansi bisa Anda racik di penghuni Thedas. Semuanya tentu saja bisa dicapai oleh aksi dan respon yang tepat.