Review HyperX Cloud II: Kini Lebih Sempurna!

Reading time:
March 13, 2015

HyperX Cloud II, Seberapa Baik?

HyperX Cloud II, seberapa baik?
HyperX Cloud II, seberapa baik?

Dengan tidak adanya dukungan perangkat lunak, kesempatan untuk memodifikasi kualitas suara seperti apa yang meluncur dari kedua sisi HyperX Cloud II memang nihil. Tidak ada pilihan untuk  menjadikannya sebuah headset yang mampu menghasilkan suara yang “Anda banget!”.  Anda seperti dituntut untuk menaruh kepercayaan yang absolut bahwa mode 7.1 yang disuntikkan oleh sang sound card bawaan untuk menikmati semua konten multimedia favorit Anda. Namun saran kami, jangan menutup diri terlebih dahulu. Yang Anda butuhkan hanya sedikit kepercayaan dan HyperX Cloud II akan mampu mengeksekusi semua yang Anda butuhkan dengan baik.

Seperti yang sempat kami bicarakan sebelumnya, kami pribadi sangat merekomendasikan untuk menggunakan pads kulit HyperX Cloud II untuk kualitas suara lebih detail dan optimal, apalagi jika Anda termasuk gamer yang begitu mencintai bass. Ia menutup suara dengan sempurna, menjanjikan detail lebih baik, dan tetap nyaman untuk digunakan dalam waktu yang lama.

Film

Jika HyperX Cloud hanya mampu menawarkan detail suara secara stereo, penyempurnaan yang dilakukan Kingston dengan HyperX Cloud II membuatnya tampil lebih mumpuni untuk menikmati konten multimedia yang ada. Ia menawarkan detail suara yang begitu baik ketika fitur 7.1-nya Anda aktifkan, bahkan cukup untuk membuat Anda menangkap beberapa suara yang tidak pernah Anda perhatikan sebelumnya ketika menikmati konten yang sama di masa lalu.

Tidak ada film lain yang lebih tepat selain menikmati kembali sang film “klasik” yang wajib dinikmati oleh gamer manapun – Scott Pilgrim vs The World. Film dengan sisi drama, aksi, percakapan lucu, dan musik super keren ini menjadi tantangan yang dilahap oleh HyperX Cloud II tanpa banyak masalah. Dengan volume suara yang lebih keras di mode virtual surround, sensasi seperti menikmati film layar lebar terasa kuat. Sementara untuk film-film berbasis percakapan seperti film thriller – Gone Girl, HyperX Cloud II menyuntikkan sensasi yang lebih imersif dengan memastikan tidak ada suara di luar lingkungan yang akan “mengganggu” Anda.

Musik

Bulan Maret 2015 adalah gudangnya musik-musik keren video game, apalagi setelah Hotline Miami 2 dengan segudang dentuman keras musik tekno super kerennya meluncur di bulan ini. Dan tidak ada momen yang lebih tepat untuk menguji HyperX Cloud II, selain menjadikannya sebagai referensi. Kami sendiri menjajal HyperX Cloud II ini di tiga genre musik berbeda dengan format .mp3 128kbps untuk standarisasi. Kami memilih Magna – Divide (Tekno), Mark Ronson ft. Bruno Mars – Uptown Funk (Pop), dan Handel – Sarabande (Klasik). Dengan 7.1 virtual surround dan tingkat volume yang ia tawarkan, Magna – Divide dari Hotline Miami 2 menghasilkan orgasme telinga di proporsi yang tepat. Dentuman bass yang bulat, detail build yang juga ikut memompa adrenalin Anda dengan luar biasa ditawarkan HyperX Cloud II ini. Namun tidak hanya untuk musik keras seperti ini, untuk cita rasa klasik seperti Handel atau yang dipenuhi dengan ekstra beat seperti Uptown Funk pun diekseksusi oleh HyperX Cloud II tanpa masalah.

Gaming

Di tengah banjir game selama Februari – Maret 2015, hingga review ini ditulis, industri game memang tengah kedatangan game-game super keren dengan kualitas sound effect dan OST yang pantas untuk diacungi jempol. Selain rutinitas menjadikannya sebagai ujung tombak untuk menikmati setiap pertandingan DOTA 2 di akhir minggu, kami juga mengandalkan HyperX Cloud II ini untuk Hotline Miami 2 dan Ori and the Blind Forest – dua buah game yang secara menakjubkan, menawarkan OST yang pantas disebut sebagai yang terbaik di kelasnya. Memainkan Hotline Miami 2 dengan HyperX Cloud II adalah keputusan terbaik. Terlepas dari begitu banyaknya proses Restart yang harus dilakukan karena tingkat kesulitan tanpa celah kesalahan, alunan musik tekno yang dilemparkan headset ini menjadi semacam media penghibur begitu efektif. Bagian terbaiknya? Dengan suara yang terkunci, bunyi dering telepon dan OST lain yang lebih menyeramkan membuat pengalaman yang ditawarkan terasa imersif, seperti mengunci Anda dan memaksa Anda berbicara dengan sisi psikotik Anda sendiri yang tidak pernah disadari selama ini.

Kesimpulan

HyperX Cloud II jagatplay
HyperX Cloud II adalah sebuah penyempurnaan, sebuah langkah Kingston untuk mengambil semua hal yang dicintai gamer dari seri perdana Cloud, membuang yang buruk, dan menyuntikkan fitur yang membuatnya lebih adaptif terhadap variasi gamer dengan beragam kebutuhan di luar sana

HyperX Cloud II adalah sebuah penyempurnaan, sebuah langkah Kingston untuk mengambil semua hal yang dicintai gamer dari seri perdana Cloud, membuang yang buruk, dan menyuntikkan fitur yang membuatnya lebih adaptif terhadap variasi gamer dengan beragam kebutuhan di luar sana. Dua varian pads, dua jenis konektor – USB ataupun jack 3.5 mm, mikrofon yang bisa dicabut-pasang tergantung kebutuhan, dan tambahan fitur virtual surround 7.1 untuk kualitas suara yang lebih detail dan mumpuni untuk setiap konten multimedia membuat headset ini tampil begitu menggoda. Bagian terbaiknya? Ia tidak hanya menawarkan sekedar performa. HyperX Cloud II juga mendukung kenyamanan untuk dinikmati dalam sesi gaming yang lama.

Jika ada satu hal yang pantas untu dicatat dari HyperX Cloud II ini adalah fakta bahwa ia tidak mendukung perangkat lunak sama sekali. Ini berarti Anda tidak punya kesempatan untuk memodifikasi kualitas suara seperti apa yang meluncur dari kedua sisi yang ada. Anda tidak bisa membuatnya menjadi sebuah “produsen” audio yang menghasilkan elemen suara dengan kualitas yang “Anda banget!”.

Walaupun demikian, HyperX Cloud II mampu membuktikan diri sebagai sebuah headset gaming yang menarik untuk dimiliki. Ia hadir sebagai varian yang lebih sempurna dan menggoda untuk memastikan semua konten multimedia Anda dipresentasikan sebaik mungkin, penuh detail, kaya, imersif, dan menyenangkan, di saat yang sama. HyperX Cloud II sendiri ditawarkan di kisaran harga sekitar USD 150.

Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…