Review ASUS ROG Sica: Mouse Gaming Gesit!

Reading time:
April 8, 2015

Berlari Gesit

Beratnya yang begitu ringan membuat Sica begitu mudah digerakkan. Hal ini pula yang akan membuat Anda sedikit kesulitan untuk menyesuaikan diri dengannya. Sebab utamanya adalah ukuran DPI yang dipatok pada 5000 DPI bila tidak diatur dengan menggunakan program driver. Seringkali pointer mouse akan terlewat dari tujuannya. Apalagi bila Anda menggunakannya untuk memilih obyek yang kecil di layar monitor.

Oleh karena itu, menggunakan driver ROG Armoury adalah keharusan bila Anda ingin menggunakan Sica dengan baik dan maksimal. Pada driver tersebut dapat ditemukan beberapa pengaturan, seperti tingkat DPI, mengubah fungsi tombol di mouse, hingga mengatur cahaya yang dihasilkan di badan mouse. Berkat komposisi sederhana dari Sica, maka profil yang digunakan hanya dapat diatur dari driver saja. Anda juga tidak dapat mengubah di tengah permainan profil yang digunakan. Jadi, Anda harus sudah pasti dengan pengaturan yang digunakan ketika mulai bermain, terutama ketika bermain di kompetisi.

Anda dapat melepas karet untuk membuka mouse tanpa takut kehilangan garansi
Anda dapat melepas karet untuk membuka mouse tanpa takut kehilangan garansi

Driver tersebut juga menyediakan fungsi Macro untuk merekam urutan komando yang dapat dijalankan dengan satu atau kombinasi tombol di mouse. Anda dapat mudah merekamnya dengan menekan satu tombol saja di driver. Kemudian, Anda tinggal memasukkan Macro tersebut ke salah satu tombol dan menekannya ketika ingin digunakan. Penggunaan Macro sangat membantu ketika Anda ingin menjalankan kombinasi tombol yang sulit dilakukan secara tepat dan cepat.

Bagaimana kinerja Sica setelah menggunakan bantuan program driver? Bantuan pengaturan DPI di driver tersebut sangat membantu sekali untuk meningkatkan akurasi membidik ketika bermain. Meskipun terkadang kami masih merasa kurang pas dengan posisi ibu jari akibat rancangan Ambidexterity, tetapi secara keseluruhan mouse ini mampu membantu kami bermain dengan nyaman. Bahan di permukaan mouse yang bersentuhan langsung dengan tangan membantu untuk meningkatkan cengkraman dan mampu menyerap keringat.

Switch mouse dapat diganti dengan mudah
Switch mouse dapat diganti dengan mudah

Hal lain yang menjadi keunikan Sica tetapi tidak terlihat dari luar adalah kemampuannya untuk mengganti switch tombol mouse dengan mudah. Biasanya, Anda tidak dapat mengganti switch tersebut, sebab ia terintegrasi langsung dengan papan sirkuit elektroniknya. Pada Sica, ia dihubungkan dengan soket yang dapat dicabut dengan mudah! Jadi, Anda dapat meng-upgrade switch tersebut dengan cepat atau pada kasus yang sangat mungkin terjadi, menggantinya dengan switch baru ketika rusak.

Keluwesan switch tombol mouse yang bisa Anda cabut dengan mudah tersebut juga menjadi salah satu kelebihan Sica. Switch tersebut mampu meneruskan komando yang Anda berikan padanya, melalui klik mouse, dengan sangat baik. Tidak ada tekanan yang terbuang akibat rancangan luar mouse. Sebab, permukaan tombol mouse kanan dan kiri terpisah dengan badan mouse. Jadi, mereka bekerja independen demi peningkatan responsnya terhadap tekanan jari Anda. Hal ini sangat penting ketika Anda bermain game penuh klik mouse seperti DoTA 2 dan Starcraft 2.

Driver ROG Armoury menyediakan beberapa fungsi pengaturan untuk menyempurnakan Sica
Driver ROG Armoury menyediakan beberapa fungsi pengaturan untuk menyempurnakan Sica

Kesimpulan

ASUS ROG Sica di satu sisi sangat membantu pengguna yang biasanya tersisihkan oleh mouse gaming untuk pengguna bertangan kanan. Namun, di sisi lain, ia mengurangi beberapa feature yang menjamin kenyamanan bermain, seperti tombol ibu jari, lengkungan untuk mendukung kenyamanan kelingking dan ibu jari di sisi mouse, dan tombol pengatur sensitivity DPI.

Pada sisi kinerjanya sendiri, Sica akan menjadi enak digunakan untuk bermain ketika Anda menggunakannya bersamaan dengan driver ROG Armoury yang bisa di-download pada (http://bit.ly/1NSVXvy). Melalui driver tersebut, ia mampu mendukung penggunaan dari 50 hingga 5000 DPI. Jadi, Anda dapat membidik dengan mudah ketika bermain shooter atau strategi sekalipun.

Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…