Review Zalman ZM-HPS200: Headset “Gaming” yang Terjangkau!
Zalman ZM-HPS200, Seberapa Baik?

Untuk sebuah headset di range harga yang sangat terjangkau, Zalman ZM-HPS200 menawarkan kualitas yang terhitung sangat baik. Anda memang tidak punya kesempatan untuk memodifikasinya dengan perangkat lunak, namun suara default yang dihasilkan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan multimedia yang ada, dari menonton film, mendengarkan musik, hingga memainkan video game yang tengah menjadi favorit Anda. Pilihan menggunakan bahan plastik menghasilkan efek yang ringan dan tidak terlalu menekan, sehingga nyaman untuk penggunaan yang lama. Keluhan utama kami mungkin hanya pada tingkat volume suara yang cukup kecil, bahkan di level tertinggi sekalipun. Namun tentu saja, hal ini juga mengakar pada preferensi pribadi Anda masing-masing soal tingkat suara.
Film
Zalman ZM-HPS200 menawarkan detail suara yang memesona, walaupun di tingkat suara yang mungkin tidak seberapa menggelegar. Anda yang senang dengan film-film dengan penuh ledakan dan tembakan mungkin tidak akan terpuaskan karena kurangnya impact yang dilemparkan oleh kedua sisi headset stereo ini. Walaupun demikian, Zalman ZM-HPS200 mampu menangkap banyak detail suara yang mungkin saja terlewatkan oleh headset mahal sekalipun, menawarkan atmosfer film yang lebih kuat. Kami beruntung menjajalnya di Chappie – sebuah film distopia futuristik dengan begitu banyak detail suara mengalir di sepanjang film. Khas suara mekaniknya sebagai sebuah robot terdengar jelas di setia percakapan.
Musik
Zalman ZM-HPS200 sendiri mengklaim diri sebagai sebuah headset yang menjual bass sebagai daya tarik utama. Namun seperti yang kami bicarakan sebelumnya, volume suara yang tidak terlalu keras di posisi maksimal sekalipun seolah menjadi hal yang bertentangan dengan identitas tersebut. Bass seharusnya dinikmati oleh para pencinta genre musik elektronik atau rock, dan biasanya mengaum kencang di telinga untuk efek yang maksimal. Zalman ZM-HPS200 menghasilkan elemen suara yang justru terasa lebih berimbang. Berita baiknya? Limitasi volume suara tersebut mencegahnya menghasilkan suara pecah yang justru berpotensi menghancurkan pengalaman yang ada. Kami menjajalnya di musik dari beragam genre, dari Serebro – Mi Mi Mi (dance) hingga aura klasik yang dipancarkan oleh OST Bloodbone – Cleric Beast. Kualitas suara yang dihasilkan Zalman ZM-HPS200 terasa cukup imbang dan menawarkan detail yang pantas untuk diacungi jempol. Tidak ada yang benar-benar terasa berbeda dan istimewa.
Gaming

Namun apalah arti sebuah headset yang menyebut dirinya sendiri sebagai sebuah peripheral “gaming” jika ia tidak mampu tampil gemilang di tugas yang seharusnya menjadi fokus utamanya. Tenang saja, Zalman ZM-HPS200 melakukan tugasnya dengan baik. Pilihan untuk bertahan dengan jack 3.5mm memang membuatnya tidak bisa dimodifikasi, namun memberikannya keunggulan fleksibilitas untuk digunakan di beragam platform gaming seperti Playstation 4 dan Nintendo Wii U dengan sangat mudah. Kami sendiri menggunakannya untuk berpetualang di The Witcher 3, menikmati belasan jam permaianan dengan suara angin, hujan, musik Nordic nya yang mengalun keras dan memompa semangat, hingga dentingan pedang yang tertangkap tak kalah baiknya. Semua detail yang Anda inginkan dari usaha untuk menikmati The Witcher 3 difasilitasi dengan baik oleh Zalman ZM-HPS200.
Kesimpulan

Jadi apa yang bisa disimpulkan dari Zalman ZM-HPS200 ini? Secara desain dan fitur, kami masih menaruh tanda tanya besar pada identitas “gaming”-nya yang tidak terdefinisi dengan jelas. Ia tidak hadir dengan desain yang terhitung menarik, fitur yang melebihi sebuah headset multimedia, atau dukungan perangkat lunak untuk memodifikasi suara dan beragam hal lainnya. Namun mengesampingkan pertanyaan tersebut, Zalman ZM-HPS200 tetaplah sebuah headset yang cukup menggoda untuk bersaing di tingkat harga yang ia usung saat ini. Kemampuannya untuk menangkap detail suara yang ada, dengan seimbang tanpa suara pecah adalah daya tarik tersendiri.
Walaupun demikian, ia tentu bukan produk sempurna. Kami sendiri mencatat beberapa hal yang pantas disayangkan, seperti tingkat volume suara yang menurut kami tidak merepresentasikan identitasnya sebagai headset dengan bass yang dominan, yang seharusnya memang lebih difokuskan untuk menikmati musik atau konten film yang berfokus di sana. Pilihan untuk menyertakan mic built-in yang tidak bisa dilepas dan kesan yang ringkih karena material utama yang digunakan juga disayangkan, walaupun sangat bisa dimengerti mengingat target harga yang ia usung.
Zalman ZM-HPS200 ini sendiri ditawarkan di harga Rp 330.000,-, sebuah harga yang terhitung menarik untuk detail suara yang ia usung.