Review Zalman ZM-HPS200: Headset “Gaming” yang Terjangkau!

Reading time:
May 27, 2015

Zalman ZM-HPS200, Seberapa Baik?

Zalman ZM-HPS200, seberapa baik?
Zalman ZM-HPS200, seberapa baik?

Untuk sebuah headset di range harga yang sangat terjangkau, Zalman ZM-HPS200 menawarkan kualitas yang terhitung sangat baik. Anda memang tidak punya kesempatan untuk memodifikasinya dengan perangkat lunak, namun suara default yang dihasilkan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan multimedia yang ada, dari menonton film, mendengarkan musik, hingga memainkan video game yang tengah menjadi favorit Anda. Pilihan menggunakan bahan plastik menghasilkan efek yang ringan dan tidak terlalu menekan, sehingga nyaman untuk penggunaan yang lama. Keluhan utama kami mungkin hanya pada tingkat volume suara yang cukup kecil, bahkan di level tertinggi sekalipun. Namun tentu saja, hal ini juga mengakar pada preferensi pribadi Anda masing-masing soal tingkat suara.

Film

Zalman ZM-HPS200 menawarkan detail suara yang memesona, walaupun di tingkat suara yang mungkin tidak seberapa menggelegar. Anda yang senang dengan film-film dengan penuh ledakan dan tembakan mungkin tidak akan terpuaskan karena kurangnya impact yang dilemparkan oleh kedua sisi headset stereo ini. Walaupun demikian, Zalman ZM-HPS200 mampu menangkap banyak detail suara yang mungkin saja terlewatkan oleh headset mahal sekalipun, menawarkan atmosfer film yang lebih kuat. Kami beruntung menjajalnya di Chappie – sebuah film distopia futuristik dengan begitu banyak detail suara mengalir di sepanjang film. Khas suara mekaniknya sebagai sebuah robot terdengar jelas di setia percakapan.

Musik

Zalman ZM-HPS200 sendiri mengklaim diri sebagai sebuah headset yang menjual bass sebagai daya tarik utama. Namun seperti yang kami bicarakan sebelumnya, volume suara yang tidak terlalu keras di posisi maksimal sekalipun seolah menjadi hal yang bertentangan dengan identitas tersebut. Bass seharusnya dinikmati oleh para pencinta genre musik elektronik atau rock, dan biasanya mengaum kencang di telinga untuk efek yang maksimal. Zalman ZM-HPS200 menghasilkan elemen suara yang justru terasa lebih berimbang. Berita baiknya? Limitasi volume suara tersebut mencegahnya menghasilkan suara pecah yang justru berpotensi menghancurkan pengalaman yang ada. Kami menjajalnya di musik dari beragam genre, dari Serebro – Mi Mi Mi (dance) hingga aura klasik yang dipancarkan oleh OST Bloodbone – Cleric Beast. Kualitas suara yang dihasilkan Zalman ZM-HPS200 terasa cukup imbang dan menawarkan detail yang pantas untuk diacungi jempol. Tidak ada yang benar-benar terasa berbeda dan istimewa.

Gaming

Pilihan konektor jack 3.5mm memang menihilkan dukungan perangkat lunak. Tapi membuat ZM-HPS200 ini lebih fleksibel untuk digunakan di variasi platform gaming yang ada.
Pilihan konektor jack 3.5mm memang menihilkan dukungan perangkat lunak. Tapi membuat ZM-HPS200 ini lebih fleksibel untuk digunakan di variasi platform gaming yang ada.

Namun apalah arti sebuah headset yang menyebut dirinya sendiri sebagai sebuah peripheral “gaming” jika ia tidak mampu tampil gemilang di tugas yang seharusnya menjadi fokus utamanya. Tenang saja, Zalman ZM-HPS200 melakukan tugasnya dengan baik. Pilihan untuk bertahan dengan jack 3.5mm memang membuatnya tidak bisa dimodifikasi, namun memberikannya keunggulan fleksibilitas untuk digunakan di beragam platform gaming seperti Playstation 4 dan Nintendo Wii U dengan sangat mudah. Kami sendiri menggunakannya untuk berpetualang di The Witcher 3, menikmati belasan jam permaianan dengan suara angin, hujan, musik Nordic nya yang mengalun keras dan memompa semangat, hingga dentingan pedang yang tertangkap tak kalah baiknya. Semua detail yang Anda inginkan dari usaha untuk menikmati The Witcher 3 difasilitasi dengan baik oleh Zalman ZM-HPS200.

Kesimpulan

Zalman ZM-HPS200 tetaplah sebuah headset yang cukup menggoda untuk bersaing di tingkat harga yang ia usung saat ini. Kemampuannya untuk menangkap detail suara yang ada, dengan seimbang tanpa suara pecah adalah daya tarik tersendiri.
Zalman ZM-HPS200 tetaplah sebuah headset yang cukup menggoda untuk bersaing di tingkat harga yang ia usung saat ini. Kemampuannya untuk menangkap detail suara yang ada, dengan seimbang tanpa suara pecah adalah daya tarik tersendiri.

Jadi apa yang bisa disimpulkan dari Zalman ZM-HPS200 ini? Secara desain dan fitur, kami masih menaruh tanda tanya besar pada identitas “gaming”-nya yang tidak terdefinisi dengan jelas. Ia tidak hadir dengan desain yang terhitung menarik, fitur yang melebihi sebuah headset multimedia, atau dukungan perangkat lunak untuk memodifikasi suara dan beragam hal lainnya. Namun mengesampingkan pertanyaan tersebut, Zalman ZM-HPS200 tetaplah sebuah headset yang cukup menggoda untuk bersaing di tingkat harga yang ia usung saat ini. Kemampuannya untuk menangkap detail suara yang ada, dengan seimbang tanpa suara pecah adalah daya tarik tersendiri.

Walaupun demikian, ia tentu bukan produk sempurna. Kami sendiri mencatat beberapa hal yang pantas disayangkan, seperti tingkat volume suara yang menurut kami tidak merepresentasikan identitasnya sebagai headset dengan bass yang dominan, yang seharusnya memang lebih difokuskan untuk menikmati musik atau konten film yang berfokus di sana. Pilihan untuk menyertakan mic built-in yang tidak bisa dilepas dan kesan yang ringkih karena material utama yang digunakan juga disayangkan, walaupun sangat bisa dimengerti mengingat target harga yang ia usung.

Zalman ZM-HPS200 ini sendiri ditawarkan di harga Rp 330.000,-, sebuah harga yang terhitung menarik untuk detail suara yang ia usung.

Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…