Review Wolfenstein – The Old Blood: Kalah Greget!
Sesuatu yang mengagumkan tentu saja, melihat sebuah franchise yang seolah sudah berada di penghujung hidup, tiba-tiba menemukan momentumnya untuk hidup kembali berkat sebuah seri baru yang luar biasa. Kalimat yang satu ini memang menjelaskan kondisi Wolfenstein yang berada di bawah tangan MachineGames dan Bethesda saat ini. Ia memang dikenal sebagai franchise FPS legendaris yang terus berusaha tampil relevan di beberapa platform generasi sebelumnya, namun tidak pernah berakhir manis. Namun kehadiran Wolfenstein: The New Order tahun lalu seolah menjadi katalis, membuat denyut jantung franchise ini kembali berdetak kuat. Sensasi FPS klasik yang didukung variasi elemen yang kuat menjadikannya sebagai salah satu FPS terbaik yang diluncurkan tahun lalu. JagatPlay bahkan tidak ragu untuk menjadikan Wolfenstein: The New Order sebagai FPS of the Year kami.
Berangkat dari kesuksesan inilah, muncul sebuah ekspektasi berlebih bahwa daya magis yang sama akan bisa mereka tawarkan di Wolfenstein: The Old Blood, sebuah seri prekuel yang ditawarkan sebagai standalone DLC. Ini berarti, Anda tetap bisa memainkan The Old Blood tanpa perlu memiliki basis game The New Order itu sendiri. Diumumkan lewat sebuah trailer unik yang menarik hati, The Old Blood melemparkan kesan kuat bahwa ia ingin membawa gamer kembali ke akar Wolfenstein di masa lalu. Pertempuran epik di dalam kastil, melawan Nazi dan senjata supranatural mereka yang misterius, dengan ciri khas karakter utama yang tetap sama.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Wolfenstein: The Old Blood ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah seri yang kalah greget? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!
Plot
The Old Blood sendiri diposisikan sebagai sebuah seri prekuel untuk The New Order. Sebelum event pertempuran masif yang terjadi ketika Nazi mulai menguasai dunia di seri FPS tahun lalu tersebut, sang tokoh utama kita – B.J. Blazkowicz ternyata sempat terlibat aksi lain. Bersama dengan rekannya – Richard Wesley, mereka hendak mencuri sebuah folder rahasia yang diyakini, akan memberikan keuntungan besar bagi pasukan Sekutu yang di kala itu, memang mulai terdesak.
Blazkowicz ditugaskan untuk memasuki salah satu daerah paling berbahaya Nazi – Kastil Wolfenstein itu sendiri. Ia kini harus mencuri sebuah dokumen penting yang diyakini memuat lokasi tepat dari General William “Deathshead” Strasse dari salah satu petinggi Nazi yang tak kalah kejam – Helga Von Schabbs. Petinggi Nazi yang juga merupakan seorang arkeolog ini tentu bukan musuh yang bisa dianggap remeh, apalagi mengingat tingkat keamanan kastil Wolfenstein yang tinggi. Tugas ini kian sulit ketika Blazkowicz ternyata juga harus berhadapan dengan tangan kanan Helga – Rudi Jager, yang haus darah. Blazkowicz kini harus bertaruh nyawa.
Mampukah ia melaksanakan tugas yang tidak mudah ini? Apa sebenarnya kastil Wolfenstein itu sendiri? Rencana besar apa yang tengah berusaha dilakukan oleh Helga? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan Wolfenstein: The Old Blood ini.