Review Final Fantasy X/X-2 HD Remaster (PS4): Pesona 14 Tahun itu Kian Sempurna!

Reading time:
May 19, 2015
FINAL FANTASY X/X-2 HD Remaster_20150513155347

Disukai maupun tidak, konsep game HD Remaster akan terus populer di industri game, setidaknya selama konsol generasi saat ini – Playstation 4 dan Xbox One terus eksis. Popularitas industri game yang mulai dilihat sebagai industri hiburan mainstream mulai menarik mereka yang awam, mereka yang tidak pernah menjajal begitu banyak game berkualitas dari masa lalu untuk ikut bergabung. Pelan tapi pasti, mulai ikut mengusung identitas sebagai seorang “Gamer”. Proyek HD Remaster menawarkan kesempatan tersebut dengan mereka sebagai target pasar utama, memberikan peluang untuk mencicipi game-game yang sempat membuat banyak gamer jatuh hati sejak pandangan pertama. Banyak publisher mulai mengikuti langkah ini, dan Square Enix termasuk salah satu yang aktif.

Setelah kesuksesan Tomb Raider: Definitive Edition dan Final Fantasy Type-0 HD, Square Enix hadir dengan ide gila yang tidak pernah kita prediksi sebelumnya. Mereka memutuskan unutk merilis kembali game klasik dari 14 tahun yang lalu – Final Fantasy X untuk Playstation 4. Mengapa gila? Pertama, ini adalah game Playstation 2, dengan teknologi yang melompati satu generasi. Kedua, karena mereka sudah melakukan hal yang sama di Playstation 3. Bukan pekerjaan mudah tentu saja, untuk memastikan bahwa versi Playstation 4 ini akan jadi pengalaman Final Fantasy X/X-2 terbaik yang bisa didapatkan gamer. Peningkatan resolusi hanya satu faktor, di balik beberapa fitur minimal yang juga ditawarkan. Pertanyaannya kini, seberapa efektif pendekatan ini?

Rasa penasaran dan sekaligus penghormatan pada salah satu game JRPG terbaik yang pernah kami cicipi inilah, yang akhirnya mendorong kami kembali untuk menikmati Final Fantasy X/X-2 HD Remaster versi Playstation 4. Secara garis besar, dengan kalimat paling sederhana, ini adalah pengalaman Final Fantasy X terbaik yang bisa Anda minta, apalagi jika Anda belum pernah menjajal game ini sebelumnya.

Peningkatan Visual

Seperti proyek HD Remaster pada umumnya, tidak ada penambahan di sisi konten.
Seperti proyek HD Remaster pada umumnya, tidak ada penambahan di sisi konten.

Secara konten, Square Enix tidak memuat apapun yang baru di Final Fantasy X/X-2 HD Remaster. Di Final Fantasy X, ia masih tetap mengusung garis cerita yang sama.

Ini masih soal Tidus, yang terlempar ke 1.000 tahun di masa depan dan jatuh hati pada sosok Yuna, seorang summoner yang harus ia lindungi. Ini masih soal Yuna, seorang perempuan tangguh yang memilih jalur hidup “brutal” sebagai seorang Summoner, rela mati demi Spira. Ini juga masih tentang Auron, seorang Guardian disegani yang ternyata menyimpan rahasia besar. Ini masih soal Rikku, seorang Al-Bhed yang mementingkan nyawa, cinta, dan kepedulian pada teman di atas segalanya. Ini masih soal Wakka yang terobsesi dengan Blitzball, namun memutuskan untuk mundur demi menyelamatkan Spira. Ini masih soal Lulu yang siap untuk menjadi benteng mental dan fisik untuk Yuna yang sudah ia lihat sebagai adik perempuannya sendiri. Dan ini masih soal Kimahri, seorang Ronso terbuang yang menemukan kehormatannya kembali.

Ia masih Final Fantasy X / X-2 yang selama ini Anda kenal.
Ia masih Final Fantasy X / X-2 yang selama ini Anda kenal.
Dari cerita, hingga sistem pertarungan yang diusung.
Dari cerita, hingga sistem pertarungan yang diusung.

Final Fantasy X/X-2 HD Remaster, masihlah Final Fantasy X sama yang selama ini kita kenal.

Lantas apa yang membuatnya berbeda? Seperti nama yang ia usung, HD Remaster memang lebih difokuskan pada perbaikan visual, setidaknya untuk membuatnya terlihat pantas disejajarkan dengan game-game keluaran generasi terbaru, yang sudah pasti tampil jauh lebih indah dan memesona. Pertanyaan yang lebih krusial? Seberapa signifikan perbedaan Final Fantasy X/X-2 HD Remaster versi Playstation 4 ini dengan proses sama yang sempat meluncur di Playstation 3 beberapa waktu yang lalu? Signifikan? Atau sekedar rilis ulang setengah hati yang menjual popularitas? Percaya atau tidak, versi Playstation 4 ini akan membuat Anda kembali jatuh hati dengan game JRPG luar biasa ini.

Peningkatan visual yang ditawarkan memang tidak sedrastis Type-0 HD dengan blur dan dof-nya. Namun peningkatan visual memang bisa Anda rasakan sejak pertama kali game ini berjalan di Playstation 4 Anda.
Peningkatan visual yang ditawarkan memang tidak sedrastis Type-0 HD dengan blur dan dof-nya. Namun peningkatan visual memang bisa Anda rasakan sejak pertama kali game ini berjalan di Playstation 4 Anda.
Anda bisa melihat implementasi tekstur definisi tinggi yang lebih baik, bahkan untuk karakter NPC sekalipun.
Anda bisa melihat implementasi tekstur definisi tinggi yang lebih baik, bahkan untuk karakter NPC sekalipun.
Spira juga mendapatkan perombakan yang serupa, apalagi dengan warna yang membuat ia terlihat kian tajam.
Spira juga mendapatkan perombakan yang serupa, apalagi dengan warna yang membuat ia terlihat kian tajam.
Pencahayaan yang juga lebih baik.
Pencahayaan yang juga lebih baik.

Secara visual, ada lompatan yang cukup tinggi walaupun tidak sesignifikan dan sedrastis yang terjadi di Final Fantasy Type-0 HD Remaster. Mereka tidak mengimplementasikan blur atau depth of field  untuk menghadirkan sensasi generasi terbaru yang seharusnya. Square Enix lebih memilih untuk memaksimalkan resolusi 1080p yang ada dengan detail tekstur yang jauh lebih tinggi. Anda menemukan banyak detail lebih baik di versi Playstation 4 tanpa ada lagi efek buram, tidak hanya di karakter utama ataupun lingkungan yang Anda temui, tetapi juga untuk beragam karakter NPC sekalipun, yang di versi Playstation 3 seolah terbengkalai begitu saja. Tidak hanya tekstur, ia juga hadir dengan kontras warna lebih terang dan pencahayaan yang juga diperbaiki.

Hal paling signifikan adalah implementasi anti-aliasing lebih baik yang menghilangkan hampir semua jaggies yang ada. Tidak ada lagi tekstur tajam yang menyebalkan tersebut.
Hal paling signifikan adalah implementasi anti-aliasing lebih baik yang menghilangkan hampir semua jaggies yang ada. Tidak ada lagi tekstur tajam yang menyebalkan tersebut.
Semua karakter terlihat lebih halus.
Semua karakter terlihat lebih halus.

Namun satu yang paling signifikan, tentu saja implementasi anti-aliasing yang kini terlihat lebih jelas. Anda masih ingat dengan tekstur versi Playstation 2 dan sedikit di versi Remaster Playstation 3 yang masih memperlihatkan jaggies? Bagi Anda yang tidak familiar, jaggies merupakan istilah untuk mendefinisikan ujung tekstur, baik di karakter maupun lingkungan, yang kadang terlihat seperti garis-garis tajam. Implementasi anti-aliasing yang lebih baik membuat hal ini hilang di Final Fantasy X/X-2 HD Remaster. Tidak hanya mendapatkan kualitas tekstur lebih tinggi, cahaya dan warna lebih baik, semua karakter ini terlihat lebih mulus dan halus. Walaupun harus diakui, sulit untuk menghilangkan begitu saja kesan visual Playstation 2 yang ia usung.

Sayangnya, mereka tidak melakukan perombakan yang sama signifikannya di sisi FMV.
Sayangnya, mereka tidak melakukan perombakan yang sama signifikannya di sisi FMV.
Ia terlihat buram dengan warna yang kusam.
Ia terlihat buram dengan warna yang kusam.

Sayangnya, perbaikan ini tidak terlihat sama sekali di visual FMV yang bertebaran dan tampil epik di sepanjang permainan. Mereka memang meregangkan video untuk mencapai sensasi 1080p, namun sama sekali tidak ada modifikasi untuk membuatnya sebaik kualitas tekstur in-game yang memesona. Hasilnya? Anda bertemu dengan video yang terasa buram, tidak tajam, dengan warna yang terasa kabur di setiap darinya. Sangat disayangkan.

Namun, dengan semua ekstra perbaikan yang mereka tawarkan ini, tidak bisa dipungkiri, Final Fantasy X/X-2 versi Playstation 4 adalah versi terbaik untuk JRPG dengan pesona 14 tahun yang sulit untuk dilupakan ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…