NostalGame: Red Alert 2 – Yuri’s Revenge
Apa yang Kami Sukai Dari Red Alert 2: Yuri’s Revenge?
Die Waffen! Legt An!
Hah? Tenang, reaksi Anda sangat bisa dimengerti. Namun bagi yang sudah familiar dengan Red Alert, kombinasi empat kata dalam bahasa Jerman yang bahkan tak Anda mengerti artinya ini biasanya tiba-tiba akan diikuti dengan nada dan derap kaki pasukan di latar belakang yang membuat semangat Anda kembali meroket naik. Benar sekali, inilah “lirik” satu-satunya Hell March – OST ikonik Red Alert yang melegenda. Di masa lalu, bukan hal yang jarang bagi kami untuk memainkan game ini hanya untuk mendengarkan betapa epiknya Hell March. Red Alert 2 mungkin sudah menua dari beragam aspek, namun pesona Hell March yang ia tawarkan tak akan lekang dimakan masa. Mendengarkan lagu ini sembari mengerjakan PR atau sekedar buang air besar saja sudah cukup untuk membuat aktivitas Anda seolah-olah akan menentukan nasib dunia. Epic as hell…..march, i guess..
Kari Wuhrer

Di masa internet masih belum booming dan kebutuhan untuk mencari material dewasa.. Ehm..ehm.. Kari Wuhrer, sebagian besar dari Anda mungkin tidak pernah mengenal aktris yang satu ini. Beberapa penggemar berat Anaconda yang cukup “gila” untuk memerhatikan setiap detail karakter yang ada mungkin tidak asing lagi dengan nama yang satu ini. Namun bagi para penggemar Red Alert 2, dia jadi sosok yang tidak pernah dikenal nama aslinya, namun karakternya menjadi fokus perhatian dan sulit dilupakan begitu saja. Benar sekali, Kari Wuhrer merupakan aktris yang memerankan Tanya yang seringkali memenuhi layar Anda ketika memainkan skenario sebagai pasukan Allied. Dari semua aktor dan aktris yang berperan di sana, Tanya boleh dibilang tampil sebagai yang paling natural, waluapun harus diakui – tampilan fisiknya sama sekali tidak merepresentasikan kemampuannya yang luar biasa di medan pertempuran.
Mind-Controlling Faction

Jika harus membicarakan satu aspek terbaik beralih dari Red Alert 2 ke Red Alert 2: Yuri’s Revenge, maka nama “Yuri” sudah pasti jadi prioritas kami. Bagaimana tidak? Alih-alih terjebak pada fakta bahwa Anda hanya bisa membangun maksimal dua karakter pengendali pikiran tersebut di Soviet, Anda kini bisa membangun satu pasukan penuh yang berdasarkan pada semua kekuatan tersebut. Menariknya dari faksi Yuri ini? Semakin banyak pasukan yang dikirim oleh musuh untuk meratakan markas Anda, semakini kuat pula kekuatan Anda untuk melawan balik. Mengapa? Karena Anda selalu bisa mengendalikan tank-tank atau pasukan infanteri mereka untuk memberikan sedikit ekstra kekacauan, sementara pasukan yang Anda bangun dengan sengaja menyerang dari sisi lain. Kehadiran faksi Yuri ini menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda di Red Alert. Namun siapa yang menyangka bahwa eksistensi strategi Anda ini bisa berujung mimpi buruk hanya karena hadirnya satu unit musuh paling murah – anjing.
Sotong Imba

Red Alert 2 berisikan begitu banyak unit serang dan bertahan yang bisa dibilang absurd dan terhitung mustahil di dunia nyata. Negara mana yang cukup gila, misalnya, untuk membangun Tesla Coils di keseluruhan perbatasan negara dengan kesiapan super tinggi untuk memanggang siapapun yang lewat. Atau kemampuan untuk memindahkan sejumlah pasukan secara instan dari titik A ke titik B sebagai ambush tanpa konsekuensi apapun. Walaupun demikian, tidak sedikit unit yang saking absurd-nya, bahkan pantas mendapatkan pengakuan dan tepuk tangannya sendiri. Salah satunya? Sotong imba dari Soviet. Raksasa, bisa dikendalikan, Anda bisa membuat sotong-sotong ini menggoyang kapal-kapal musuh dan “mematikan” mereka untuk sementara waktu. Walaupun damage-nya begitu kecil dan gampang ditaklukkan, sotong-sotong imba ini hadir dengan animasi serangan terkeren di Red Alert 2.
Sekuens Sinematik Seadanya

Terlepas dari keterbatasan di kala itu, apalagi dengan konsep game yang belum mampu mengejar apa yang bisa ditawarkan oleh Hollywood, Red Alert 2 tetap berjuang untuk menawarkan latar belakang yang kuat untuk setiap sekuens cerita yang ia tawarkan. Selain film live-action “norak” yang selalu muncul sebagai briefing misi yang ada, Anda biasanya akan dihadapkan pada sedikit sekuens sinematik di awal level untuk memberikan gambaran apa yang sedang terjadi dan kemana Anda harus melangkah. Ia juga biasanya digunakan untuk memberi tahu pasti ancaman mana saja yang harus Anda waspadai sejak awal level, memastikan Anda tidak berakhir tewas dengan bodoh di awal permainan. Sebuah langkah yang tentu, saja pantas untuk diapresiasi.
Nuclear Launched!

Di kala visual game masih belum cukup mampu untuk memberikan gambaran visual soal efek katastropik perang yang mungkin muncul dan sebagian berakhir menjadi ledakan kecil dan efek tembakan biasa di sana-sini, pesona ledakan nuklir yang ditawarkan oleh Red Alert 2 di kala itu memang sulit untuk ditolak. Menjadi salah satu alasan kami pula untuk terus menggunakan Soviet, menginvestasikan resource, menunggu, dan meluncurkan Nuklir ini ke markas musuh menghasilkan kepuasan tersendiri. Tidak hanya melihat sebuah ledakan berbentuk jamur terbentuk yang diawali dengan meluncurnya misil dari silo, tetapi ketika Anda melihat bagaimana ia membuat semua tank atau pasukan yang sudah ditimbun musuh Anda lenyap begitu saja. Sangat sangat sangat memuaskan.
Kirov Reporting!

Ini mungkin jadi elemen “kecil” yang tak seberapa signifikan di masa lalu namun baru terasa esensial dan menjadikan Red Alert 2 jauh lebih menarik dan memorable bagi mereka yang sempat mencicipinya. Benar sekali, kita membicarakan voice acts yang muncul setiap kali Anda memilih unit tertentu. Bagi kami, pasukan Soviet lah yang paling bersinar di aspek yang satu ini. Hampir sebagian besar dari Anda yang sempat mencicipinya tak akan mudah lupa dengan kalimat “Kirov Reporting” atau “Consript” dengan aksen Russia yang begitu berat menemaninya. Sementara dari sis Allied ataupun Yuri juga didukung dengan voice seperti apa yang cukup kaya untuk zamannya, walaupun bisa dibilang, tak terlalu memorable.