JagatPlay NgeRacau: Tokoh Wanita dalam Video Game!
Beda sama Dunia Nyata itu Justru yang Bikin Fun!

Satu hal yang bikin video game itu menarik di mata gamer, adalah fakta kalau lu bisa jadi siapa aja di sini dan berperan jadi karakter yang enggak mungkin lu lakuin di dunia nyata. Oleh karena itu, logika enggak perlu berlaku di sini. Yang lu butuhin dari video game adalah fun dan “logis” secara desain menurut tema yang dia usung sendiri dan bukan langsung merefleksikan dia mungkin atau enggak terjadi di dunia nyata. I mean, gua enggak akan mau main game yang lu nyuruh gua duduk seharian 8 jam di depan komputer, ngetik laporan, kadang ke WC buat pipis, bikin kopi, terus pulang dan tidur sambil terkadang dimarahin sama boss. Itu secara dunia nyata sih LOGIS, tapi bukan itu esensi video game. Video game itu memungkinkan apa yang enggak mungkin.
Selain Quiet, masih banyak sekali tokoh wanita yang digambarkan dengan pakaian yang minim. Padahal, dalam gametersebut sang wanita ini membutuhkan perlindungan yang lebih banyak daripada hanya sekedar armor bikini.
Contohnya dapat kamu lihat dengan mudah di Dynasty Warriors 8 Xtreme Legends dengan sosok Zhurong. Bagaimana mungkin dia dapat bertahan dari serangan tombak, pedang, dan panah oleh ribuan pasukan musuh dengan pakaian seperti itu?
Lalu si penulis ngambil contoh sosok Zhurong di Dynasty Warriors yang memang hadir dengan pakaian terbuka. Dia ngerasa kalau armor terbuka untuk karakter wanita di banyak game itu enggak logis. Si penulis bahkan bingung gimana caranya dengan pakaian semacam itu, si Zhurong bisa bertahan dari serangan tombak, pedang, dan panah oleh ribuan pasukan musuh.
Yups, gua juga bingung:
Kenapa dengan senjata dan fisik sejenis itu, Zhurong masih bisa ngebunuh ribuan pasukan musuh dengan gampangnya.
Kenapa kalau di JRPG, lu mesti nyerang gantian
Kenapa kalau di game FPS, lu enggak sekali tembak langsung mati.
Kenapa kalau lu mati di game, lu bisa respawn.
Kenapa kalau lu pakai Defribillator di Battlefield, temen lu yang udah ketembus puluhan peluru bisa langsung hidup
Kenapa kita enggak bisa minjem pisau milik Ellie di The Last of Us, padahal itu senjata instant kill semua jenis musuh
Kenapa kalau tingginya sama, lu enggak bisa lompatin pagar atau rumput di Pokemon??!
Mind-blowing, huh? Ini video game, dude. Logika di dunia nyata bukan standar yang logis, untuk menilai kelogisan sebuah video game. Desain Zhurong atau beragam item armor untuk karakter wanita di game-game RPG adalah sesuatu yang didasarkan pada dunia fantasi yang fiktif. Memang Dynasty Warriors ngedasarin diri sama legend Sam Kok, tapi implementasi konsepnya saja sudah beda. Kita ngomongin sebuah game yang memungkinkan lu buat ngebunuh ribuan pasukan dengan serangan-serangan fancy. Kalau kata mister Satan di Dragon Ball, “efek bola-bola sinar” yang enggak akan lu ketemu di dunia nyata. So, kenapa harus mengharapkan sesuatu yang logis dari game seperti ini? Agak enggak adil, kalau lu ngerasa harus ngebandingin hal seperti dengan kondisi di dunia nyata.

Video game itu tempat perlarian. Kalau semua desain, dari karakter, cerita, dan gameplay-nya semuanya harus didasarkan sama logika yang bisa / enggak bisa terjadi dunia nyata, gua gak yakin gua mau jadi gamer lagi. Untuk ngerasaiin sesuatu yang udah harus gua hadapin sehari-hari.
Logis dari Sisi Desain

Satu-satunya standar gua pribadi kalau ngomong soal desain logis justru harus bercermin dari tema utama yang berusaha dia usung. Metal Gear Solid adalah franchise yang selama ini memang enggak pernah ngedasarin diri sama sesuatu yang logis, begitu juga Dynasty Warriors. Enggak pernah ada niat para developer untuk memang nyiptaiin game ini agar bisa ngerefleksiin kondisi dan konsep di dunia nyata, tetapi sekedar cara buat ngerangkai dunia mereka sendiri, yang memang dibangun pure dari kreativitas. Hal yang sama mungkin akan berbeda kalau kita ngobrolin game-game yang memang berusaha menjual atmosfer yang lebih dekat dengan kondisi dunia nyata, sekarang atau masa lalu.
Contoh? Kita ngambil franchise gede deh, The Last of Us sama Assassin’s Creed. Secara konsep, nyiptain karakter wanita dengan pakaian super sensual di dunia game ini adalah pilihan yang bodoh, dan tidak logis secara desain.


Bukan tidak logis berdasarkan apa yang bisa / tidak bisa terjadi di dunia nyata, tetapi lebih ke perasaan janggal karena enggak nyambung dengan apa yang mau ditawarin dari sensasi gameplay secara keseluruhan. Akan sangat bodoh dan justru ngacauiin sensasi gaming kalau sepanjang permainan si Ellie, misalnya, jalan-jalan dengan bikini tok tanpa alasan yang jelas di The Last of Us. Enggak nyambung sama konteks atmosfer dunia nyata yang mau di jual dan gak mungkin terjadi kalau skenario yang sama terjadi di dunia nyata. Hal yang sama juga terjadi di franchise yang mengakar pada kondisi dunia nyata semacam Assassin’s Creed atau Battlefield. Ngelihat cewek berbikini manjat gedung tinggi atau cewek dengan pakaian super seksi lagi ngangkat senjata di perang terbuka akan terasa absurd luar biasa. You get what i mean?











