JagatPlay NgeRacau: Tokoh Wanita dalam Video Game!

Reading time:
October 24, 2015

Karakter Wanita di Video Game Alami Eksploitasi Berlebih?

onee

Gua secara pribadi enggak pernah berkeberatan dengan usaha developer ngehadirin karakter  wanita seseksi dan sesensual apapun selama secara desain, dia memang logis. Karena enggak mau munafik, gua sebagai gamer pria, dengan tangan terbuka akan sangat menerima kalau selain mastiin gua punya experience gaming yang asyik, lu juga bisa mastiin mata gua termanjakan untuk waktu yang lama. Namun ingat, logis di sini bukan soal pantas / tidak pantas di dunia nyata, tetapi cocok atau tidak cocok dengan dunia yang dibangun sang developer dari kekuatan kreativitasnya sendiri. Di sebuah dunia dimana zombie berkeliaran, seorang zombie slayer dengan bikini dan topi koboi bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan. Tapi, di tengah perang dunia yang berkecamuk, seorang prajurit sekutu yang menyerang  front Nazi Jerman dengan celana dalam dan sendok, misalnya, adalah pilihan desain yang tolol.

Jadi, apakah karakter wanita di video game terlalu dieksploitasi? Gua pribadi ngerasa kalau isu ini dibesar-besarkan tanpa argumen yang kuat. Developer punya kebebasan mutlak untuk mengembangkan apapun yang ia rasa memang cocok untuk merepresentasikan idenya terhadap sebuah dunia fiktif yang ia bangun, terlepas dari kesengajaan atau ketidaksengajaannya untuk menjual sensualitas. Kalau si developer ngerasa kalau karakter wanita dengan boobs super besar bisa mewakilii karakteristik wanita di dunia fantasi yang ia bangun, maka bagi gua pribadi, ia punya hak untuk itu. Agak enggak adil bagi kita untuk ngebandingin dunia fiktif yang dia bangun dengan apa yang seharusnya / tidak seharusnya terjadi di dunia nyata. Karena pada akhirnya, video game tetaplah produk kreatif.

Sama seperti kita memperlakukan buku, dimana 50 Shades of Gray punya kesempatan untuk memperkuat cerita lewat adegan seksual BDSM secara eksplisit yang dirangkai kata per kata, atau film dimana Game of Thrones menjadikan ketelanjangan karakter wanitanya untuk membangun emosi dan atmosfer dunia yang lebih kuat, sudah saatnya kita memperlakukan video game dengan kacamata yang sama.

Sebagai respon terhadap artikel community Tech in Asia Indonesia.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…