Review The Beginner’s Guide: Apa itu Video Game?
Seperti Sebuah Buku Harian

The Beginner’s Guide adalah sebuah game yang terasa begitu personal. Fakta bahwa Anda mendapatkan narasi yang dibangun begitu baik lewat intonasi monolog natural yang meluncur dari mulut Davey Wreden sendiri seolah membawa Anda masuk ke dalam buku harian yang sudah ia simpan selama bertahun-tahun ini. Sebuah buku harian yang memuat begitu banyak pertanyaan tanpa jawaban, yang berisikan kekhawatiran namun sekaligus rasa penasaran terhadap salah satu sahabat yang begitu ia perhatikan sebagai seorang teman tersebut. Anda seperti menyelami dunia dan isi otak Wreden yang masih belum bisa menggali satu kesimpulan pasti – “Apa yang sebenarnya terjadi dengan CODA?”. Menariknya lagi? Wreden bahkan secara terbuka menyebut dan memberikan alamat email Google-nya di awal permainan bagi gamer yang ingin menghubunginya langsung dan bertukar pikiran jika mereka berhasil menemukan clue soal CODA yang tak ia sadari.
Sementara dari sisi gameplay, The Beginner’s Guide bukanlah game yang selama ini Anda kenal. Wreden akan senantiasa membawa Anda mencicipi secara langsung beragam proyek game yang sempat dikembangkan oleh CODA selama periode waktu tertentu, terlepas apakah hal tersebut rampung atau tidak. Selama menjajalnya, Wreden akan secara konsisten bernarasi, melemparkan sedikit latar belakang soal sesi game yang tengah Anda cicipi, soal kritiknya terhadap desain CODA, soal sejarah hubungan pertemanannya dengan CODA yang mungkin juga tercermin di game yang sama, hingga memberikan sedikit insight dan pertanyaan yang terus menghantui dirinya ketika game-game ini mulai jatuh pada warna dan tema yang mencemaskan.


Perlahan namun pasti, The Beginner’s Guide mengajak Anda untuk mulai mengenal dua orang karakter – Wreden dan CODA, yang belum pernah Anda temui di dunia nyata, namun perlahan namun pasti, mulai membuat Anda merasa peduli. Di satu sisi, Anda mulai merasakan kekhawatiran yang ditunjukkan oleh Wreden terutama ketika CODA mulai tak lagi aktif mengembangkan video game, dimana semua proyek yang meluncur tak lagi terasa seperti video game dan lebih menjadi presentasi kondisi mentalnya yang buruk. Sementara di sisi lain, Anda diajak untuk “memahami” dan “mengenal” CODA tidak lewat foto, suara, atau sebuah surat, melainkan lewat proyek game-game tidak rampung yang sempat ia kembangkan di masa lalu. Lewat permainan warna, desain gameplay, cerita, karakter yang ia suntikkan, Anda seolah bisa merasakan beban yang harus ia pikul. Apalagi ketika game-game yang ia rancang melibatkan rancangan percakapan yang terasa seperti monolog dalam diri untuk meringankan mentalnya yang sudah berada di ujung tanduk.

Maka The Beginner’s Guide terasa seperti sebuah buku harian digital yang belum pernah ada sebelumnya. Dimana alih-alih Anda disuguhkan dengan tulisan, gambar, atau musik untuk memahami kepribadian sang pemilik diary, Anda justru berhadapan dengan segudang video game belum rampung yang seolah mengarah pada satu titik akhir yang sama. Akhir yang tidak pernah Anda prediksi sebelumnya.
Lalu Otak Pun Mulai Berputar
Kali ini akan berbicara soal ending, karena hampir mustahil untuk memahami The Beginner’s Guide tanpa mengerti daya tarik keseluruhan yang hendak ia tawarkan. Maka ini juga jadi peringatan terakhir, bahwa untuk Anda yang tidak ingin terkena spoiler untuk segera keluar dari artikel review kali ini. Karena kami pribadi akan melemparkan segudang impresi terutama di akhir cerita.

Setelah memainkan game ini selama kurang lebih 1 jam dan bertemu dengan akhir permainan yang tak punya garis cerita jelas dan sangat bergantung pada interpretasi pribadi masing-masing ini, kami duduk terdiam. Otak pun memutar keras dan berusaha untuk mencerna apa yang sebenarnya baru saja kami nikmati. Rasa bingung ini bahkan jauh lebih kuat ketika terpikirkan bagaimana caranya untuk mendeskripsikan kepada Anda lewat kata-kata, salah satu pengalaman gaming “terunik” yang pernah kami cicipi. Hal sama yang membuat kami lebih banyak berhenti, menulis, berhenti, dan kembali mengetik review ini selama beberapa jam terakhir.
The Beginner’s Guide berakhir dengan sebuah “plot twist” yang tidak pernah diprediksi sebelumnya. Bahwa alasan CODA tidak lagi merancang sebuah game seindah proyek-proyek awalnya bukan karena ia depresi atau mengalami masalah mental berat. Bahwa sesungguhnya yang menjadi masalah adalah Wreden sendiri.
Wreden? Benar. Pemikiran Wreden yang berjalan selayaknya seorang developer game terus menemukan celah dan kritik di semua proyek yang dikerjakan oleh CODA. Mulai dari tema, mulai dari minimnya konklusi, mulai dari desain yang terlalu menghukum, mulai dari visi yang tak lagi jelas, semua hal yang dianggap Wreden tidak seharusnya mencerminkan video game.
Wreden seolah menutup celah kesempatan bahwa selalu ada kemungkinan CODA menciptakan semua game ini atas dasar kesenangan belaka. Bahwa ia tidak pernah peduli apakah proyeknya punya cerita, apakah ia punya makna, apakah ia merepresentasikan apa yang ia butuhkan, apakah ia akan diterima positif oleh kalangan media gaming, atau apakah ia bisa diselesaikan. CODA merepresentasikan sebuah ideologi gaming radikal namun esensial. Ia menabrak batas sebuah video game, tetapi seperti seharusnya video game, ia diciptakan karena ia senang dengan video game. Bahwa pada akhirnya The Beginner’s Guide tidak pernah soal CODA. Ini adalah game yang mempresentasikan konflik Wreden, kondisi mentalnya tiap kali berhadapan dengan proyek CODA. Semuanya bermula dari kegigihan Wreden untuk memaknakan sesuatu, yang sebenarnya tak punya makna.

Kesimpulan yang kami tarik sendiri ini langsung menghantam kami lagi. Mengapa? Karena sensasi “Meta” di sana. Bahwa kami atau Anda yang menikmati game ini dan mulai menimbang apakah game ini pantas disebut video game atau tidak sebenarnya tengah berperan sebagai seorang “Wreden”. Bahwa kita semua yang tengah menilai game ini dari struktur permainan yang ia tawarkan sebenarnya tengah berperan layaknya Wreden pada proyek game yang dikerjakan CODA. Bahwa The Beginner’s Guide itu sendiri, terlihat seperti sebuah produk racikan CODA yang tak peduli dengan pakem game mainstream dan diciptakan sekedar untuk bersenang-senang. Namun “Wreden” di dalam diri kita masing-masing mulai menimbang dan terus meluncurkan kritik pedas untuk apa yang kita anggap “seharusnya” ada di dalam sebuah media yang disebut sebagai sebuah video game.
Apakah pasti Meta? Kemungkinan besar memang mengarah ke konsep seperti ini. Mengapa? Karena di akhir cerita, CODA secara jelas mengutuk usaha Wreden untuk terus menyebarkan game yang sempat ia kerjakan kepada publik dan berusaha mencari jawaban atas pilihan desain uniknya. Sesuatu yang dilakukan Wreden via The Beginner’s Guide yang kita nikmati saat ini. Dengan catatan seperti ini, hampir mustahil CODA adalah manusia sesungguhnya di dunia nyata karena jika klaim tersebut benar, maka kenekatan Wreden untuk merilis The Beginner’s Guide sudah pasti berbuntut tuntutan hukum. Mengapa? Karena CODA dengan jelas melarang Wreden merilis gamenya kepada publik. Berangkat dari kesimpulan tersebut, fakta bahwa kemungkinan besar bahwa semua narasi ini adalah fiktif semakin membuat The Beginner’s Guide terlihat memesona.

Atau bisa jadi game ini memang tanpa makna. Bahwa kami sudah gila seperti Wreden, berusaha memaknakan sesuatu yang sebenarnya memang tidak punya makna di The Beginner’s Guide. Bahwa game ini memang didesain sekedar hanya untuk tampil unik, menjual, dan fun, dan tidak lebih. Kepala Anda sudah berasap? Kepala kami sudah.