PlayTest: Gaming dengan ASUS K401L!
Call of Duty: Black Ops 3
Rendahnya hasil yang ditunjukkan pada Assassin’s Creed Syndicate sempat membuat kami khawatir. Pasalnya, game berikutnya mengandalkan nilai frame rate tinggi untuk dapat dimainkan dengan nyaman. Black Ops 3 juga memiliki reputasi yang menggelisahkan, yaitu ia membutuhkan banyak memori untuk dapat dimainkan dengan baik. Sedangkan notebook ini hanya ada 4 GB saja. Berikut spesifikasi terendah yang dibutuhkan untuk dapat memainkan game ini:
- Prosesor: Intel Core i3-530 @ 2.93 GHz / AMD Phenom II X4 810 @ 2.60 GHz
- Memory: 6 GB RAM
- Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 470 @ 1GB / ATI Radeon HD 6970 @ 1GB
- Hard Drive: 60 GB
Tanpa pikir panjang, kami langsung memutuskan untuk menggunakan setting terendah untuk memainkan game ini. Untuk itu, resolusi dipatok pada 1024×768 dan semua setting berada pada titik terendah. Terlebih lagi, efek cahaya yang begitu berat di game ini, seperti Dynamic Shadows dan Subsurface Scattering serta efek penghalus grafis lain seperti Antialiasing dan Ambient Occlusion langsung dimatikan. Semua demi mendapatkan nilai frame rate yang membantu kami memainkan game ini tanpa mual. Berikut setting yang kami gunakan untuk memainkannya:


Ketika kami memainkannya, game ini memiliki kinerja yang bila di atas kertas masih dapat dikatakan baik. Setidaknya kami menemukan nilai maksimum frame rate berada pada 60 fps dan minimumnya di 30 fps. Meskipun jaraknya besar, tetapi seharusnya game ini dapat berjalan dengan cukup lancar. Namun, pada beberapa kesempatan, game dapat berhenti sejenak dan seringkali terjadi penurunan kinerja yang sangat besar.


Pada daerah yang luas, kami sering menemukan frame rate dapat jatuh ke 1 fps ketika kami menengok ke kanan atau kiri. Seakan ia membutuhkan waktu untuk loading di tengah permainan, game ini menjadi sangat tidak nyaman di banyak kesempatan. Mayoritas frame rate ketika bermain juga hanya mencapai sekitar 35 fps, sehingga membidik musuh yang bergerak cepat cukup sulit. Hal lain yang kami temui ketika kinerjanya turun drastis adalah munculnya bunyi hentakan pada cakram hard disk.


Fallout 4
Fallout 4 merupakan game paling ringan kedua dari semua game yang kami mainkan pada sesi Playtest ini. Berkat penggunaan engine game tua, game ini biasanya dapat dimainkan dengan setting yang cukup tinggi ketika game lain hanya bisa dimainkan pada setting rendah. Apakah hal yang terjadi pada dua game sebelumnya akan terulang lagi pada game ini? Sebelum mengetahuinya, berikut spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk memainkan game ini:
- Prosesor: Intel Core i5-2300 (2.80 GHz), AMD Phenom II X4 945 (3.0 GHz)
- Memory: 8 GB RAM
- Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 550 Ti (2GB), AMD Radeon HD 7870 (2GB)
- Hard Drive: 30 GB
Untuk lebih amannya, kami memulai game ini dengan setting terendah sebagai tindakan keamanan belaka. Game ini kami mainkan dengan menggunakan resolusi 1280×720 serta semua setting grafis berada pada opsi Low. Efek grafis juga tidak ada yang kami gunakan ketika menggunakan setting tersebut. Detail lebih lanjut mengenai setting yang kami gunakan untuk memainkan game ini dapat ditemukan pada screenshot di bawah ini:

Penggunaan setting rendah tersebut ternyata terbukti tepat untuk digunakan. Ketika kami bermain, game ini berjalan dengan frame rate terendah pada 37 fps dan tertinggi pada nilai 58 fps. Sedangkan ketika cuaca sedang buruk, misalnya saat hujan atau badai radiasi, nilai tersebut menurun ke kisaran 35 fps. Untungnya, pada saat bermain, hampir setiap saat frame rate berada pada kisaran 40 fps.


Nilai maksimum dapat ditemui ketika kami memasuki daerah yang sempit, seperti rumah dan pabrik. Namun ketika banyak musuh berkeliaran, nilainya dapat menurun ke kisaran 40 fps, hampir sama dengan kinerja di luar bangunan. Menurut kami, nilai kinerja tersebut tidak banyak memengaruhi gameplay, terutama bila Anda ingin membidik musuh secara langsung tanpa menggunakan bantuan VATS.

