PlayTest: Gaming dengan ASUS K401L!
The Witcher 3: Wild Hunt
Tiba saatnya untuk notebook ini menghadapi boss dari semua game yang kami mainkan, The Witcher 3. Bila dilihat dari skala beratnya, game ini adalah yang paling kejam. Berkat Open World serta begitu banyaknya detail grafis di alam liar, game ini mampu menguras daya grafis sistem dengan sangat cepat. Melihat kinerja dari notebook ini pada game sebelumnya, harus diakui kami cukup pesimis dengan kesempatan notebook ini untuk bisa memainkannya. Berikut permintaan hardware minimum untuk memainkan game ini:
- Prosesor: Intel CPU Core i5-2500K 3.3GHz / AMD CPU Phenom II X4 940
- Memory: 6 GB RAM
- Graphics Card: Nvidia GPU GeForce GTX 660 / AMD GPU Radeon HD 7870
- Hard Drive: 35 GB
Setting yang kami gunakan untuk memainkan game ini tampaknya sudah sangat jelas, tepatnya sudah dipaksa untuk menggunakannya. Sebab, setting lebih tinggi sudah pasti akan membuat notebook ini tidak dapat menjalankannya. Oleh karena itu, kami menggunakan resolusi 1280×720 dengan setting Low. Sama sekali tidak ada setting yang lebih tinggi dari Low atau dimatikan fungsinya. Berikut setting yang kami gunakan untuk memainkan game ini:





Meskipun game ini jauh lebih berat dari Black Ops 3, anehnya kami tidak menemukan penurunan kinerja yang drastis, sampai jatuh ke 1 fps dan membuat game terhenti seperti pada game tersebut. Angka frame rate yang dihasilkan ketika bermain memang rendah, yaitu sekitar 28 hingga 35 fps, tetapi permainan masih bisa berjalan dengan lancar. Namun, kami sarankan untuk tidak memainkannya terlalu lama, karena rendahnya frame rate pasti akan terasa melalui lelahnya mata.


Pada daerah berukuran besar, frame rate yang dihasilkan mencapai 35 fps. Bahkan pada saat bertarung sekalipun, nilai tersebut tidak banyak menurun. Sedangkan untuk daerah dengan banyak NPC, seperti pedesaan, nilainya menurun ke 22 hingga 25 fps. Pada daerah di luar desa, nilai kinerja juga dapat turun ke 28 fps ketika kami mendekati dan memasuki daerah hutan. Berkat tidak adanya penurunan kinerja drastis yang membuat permainan terhenti, kami masih dapat bertarung dengan baik di daerah hutan.


Grand Theft Auto V
Menempati urutan pertama pada game teringan yang kami mainkan di sesi ini adalah GTA V. Melihat kinerja yang dihasilkan oleh fallout 4, kami merasa yakin game ini pasti dapat berjalan lebih baik dibandingkan dengan game lainnya. Walaupun tekstur yang digunakan pada versi PC jauh lebih berat bila dibandingkan versi console, seharusnya ia masih dalam batasan wajar untuk dapat dijalankan notebook ini. Sebelum menemukan seperti apa notebook ini dapat menjalankannya, berikut spesifikasi minimum untuk dapat memainkan game ini:
- Prosesor: Intel Core 2 Quad CPU Q6600 @2.40GHz (4 CPU) / AMD Phenom 9850 Quad-Core Processor (4 CPU) @2.5GHz
- Memory: 4 GB RAM
- Graphics Card: NVIDIA 9800 GT 1GB / AMD HD 4870 1GB (DX 10, 10.1, 11)
- Hard Drive: 65 GB
Setelah kami menemukan hasil yang cukup memuaskan pada setting terendah, akhirnya diputuskan untuk mencoba menggunakan setting Medium atau Normal untuk memainkan game ini. Sedangkan untuk resolusinya, kami tetap menggunakan 1280×720 supaya game dapat berjalan dengan baik. Untuk berjaga, kami juga menurunkan Population Density, Population Variety, dan Distance Scaling ke 30% supaya tidak membebani kinerjanya. Berikut detail setting yang kami gunakan ketika memainkan GTA V:




Berkat setting yang relatif Medium tersebut, kami menemukan game dapat berjalan dengan cukup baik. Ketika kami berada di dalam ruangan, nilai frame rate dapat mencapai angka sekitar 58 hingga 60 fps. Sedangkan pada daerah outdoor, nilainya menurun ke kisaran 38 hingga 50 fps. Biasanya, semakin banyak obyek di sekitar karakter, maka nilai kinerjanya menurun. Ketika kami tidak menggunakan kendaraan, kami dapat dengan mudah menggerakkan kamera tanpa adanya kesan lamban.


Kondisi hampir serupa ditemui pula ketika berkendara. Ketika kami memacu kendaraan dengan cepat, nilai frame rate dapat turun hingga ke angka 35 fps, terutama ketika berada di daerah padat kendaraan. Sedangkan untuk daerah yang tidak terlalu ramai, nilainya naik ke kisaran 40 fps. Memang nilai tersebut tidak sampai ke 60 fps yang merupakan angka ideal, tetapi pada saat kami berkendara, sama sekali tidak ada kesulitan untuk mengendalikan mobil pada kecepatan tinggi.

