Menjajal BETA – The Division: Lumayan Menjanjikan!

Reading time:
February 2, 2016

Always-Online

Ingat, The Division adalah sebuah game always-online.
Ingat, The Division adalah sebuah game always-online.

Lantas, seperti apa gameplay yang ditawarkan oleh The Division? Sebelum membahas lebih jauh, perlu Anda ketahui bahwa ini adalah game yang mengusung sistem always-online, yang efeknya berarti 2: pertama, Anda hampir mustahil akan bisa berakhir memainkan versi bajakannya dan kedua, Anda akan sangat disarankan untuk memiliki koneksi internet yang cukup stabil untuk memastikan pengalaman yang lebih baik. Jadi Anda yang tertarik membeli setelah membaca impresi ini mungkin mulai harus menabung dengan waktu rilis yang tinggal  satu bulan ke depan, sekaligus memastikan bahwa koneksi internet Anda memang bisa diandalkan. Jika tidak, penantian Anda akan berakhir sia-sia.

Single player campaign dengan cerita sinematik memang disertakan. Tapi Anda tetap butuh koneksi internet untuk mencicipinya.
Single player campaign dengan cerita sinematik memang disertakan. Tapi Anda tetap butuh koneksi internet untuk mencicipinya.
Ada serangkaian misi utama dan sampingan yang bisa Anda tempuh dalam skema semi open-world.
Ada serangkaian misi utama dan sampingan yang bisa Anda tempuh dalam skema semi open-world.

Tapi bukankah Ubisoft sudah mengkonfirmasikan bahwa The Division akan mengusung mode single-player campaign di dalamnya? Sebenarnya versi beta ini juga membantu Anda menangkap sedikit gambaran soal mode yang satu ini. Benar, The Division memang mengusung mode single player campaign di dalamnya. Ini berarti, tak seperti game berbasis multiplayer pada umumnya, Anda berkesempatan menyelami dunia post-apocalyptic ini sendirian sekaligus melanjutkan garis cerita yang ada lewat serangkaian misi yang disuntikkan, seperti sebuah game open-world.

Beberapa misi sampingan akan juga ditawarkan untuk terus membuat Anda sibuk. Dan semuanya bisa Anda nikmati seorang diri ataupun bersama dengan user yang lain. Tapi bukan berarti Anda bisa memainkannya secara offline. Anda bisa melihat kemiripannya dengan proyek game FPS dari Activision dan Bungie Studios – Destiny. Bahkan tak berlebihan rasanya untuk menjelaskan garis besar gameplay The Division dengan membandingkannya dengan Destiny.

Sensasi Seperti Destiny

Anda bisa
Anda bisa “menyederhanakan” gameplay The Division dan menyebutnya sebagai game action RPG yang serupa dengan Destiny.

The Division adalah sebuah game action RPG, dimana terlepas dari pendekatan genre third person shooter yang ia usung, elemen RPG-nya lah yang jadi nilai jual utama. Ini berarti Anda hadir dengan pendekatan game dengan mekanik hampir serupa dengan Mass Effect atau Destiny. Anda akan mengangkat senjata, menembak musuh yang kemudian ditranslasikan sebagai damage dalam bentuk angka, mengumpulkan loot-loot senjata dan equipment terbaik, dan menentukan skill seperti apa yang bisa diakses secara instan dengan waktu cooldown. Bedanya? Ia mengambil pendekatan tema yang lebih dekat ke dunia nyata. Jadi alih-alih melemparkan segudang peluru ke alien atau monster raksasa, Anda harus bertempur melawan manusia pada umumnya yang bisa menelan puluhan peluru Anda tanpa masalah. Beberapa gamer mengeluhkan soal hal ini yang membuat The Division terasa tak “realistis”, namun kami sendiri tak berkeberatan. Mengapa? Karena jika ia diperlakukan selayaknya sebuah game RPG, maka ini jadi sesuatu yang masih dalam batas normal. Cara terbaik untuk melihat The Division adalah ia merupakan sebuah game RPG dengan mekanik third person shooter, dan bukan sebaliknya.

Namun tak seperti Destiny yang membuat Anda harus bertarung melawan Alien dan monster raksasa, The Division meminta Anda untuk melawan manusia
Namun tak seperti Destiny yang membuat Anda harus bertarung melawan Alien dan monster raksasa, The Division meminta Anda untuk melawan manusia “biasa”.
Agak tidak
Agak tidak “realistis” memang melihat manusia butuh belasan peluru di kepala agar tewas. Namun cara terbaik memandang The Division adalah melihatnya sebagai sebuah game RPG dengan balutan action, bukan sebaliknya.
Sistem reward berbasis looting akan jadi daya tarik tersendiri yang membuat Anda kembali.
Sistem reward berbasis looting akan jadi daya tarik tersendiri yang membuat Anda kembali.
Senjata juga bisa diperkuat dan dimodifikasi.
Senjata juga bisa diperkuat dan dimodifikasi.

Maka seperti game RPG pada umumnya pula, seperti Destiny atau Diablo, sistem berbasis looting lah yang akan membuat Anda terus berulang-ulang kembali. Kesempatan untuk melemparkan damage lebih besar lewat senjata baru yang terbagi ke dalam beragam tingkat kelangkaaan jadi daya tarik yang sulit untuk ditolak, apalagi dengan begitu banyak komponen equipment, defensif maupun ofensif yang bisa Anda kenakan dengan beragam efek di dalamnya. Hal kecil seperti sekedar pelindung lutut hingga komponen modifikasi senjata seperti scope hingga grip jadi elemen yang ditawarkan dan diperjuangkan di setiap misi yang ada, utama maupun sampingan. Reward untuk loot lebih baik akan jadi motivasi tersendiri, di luar menyelesaikan garis cerita di mode campaign, misalnya. Ia akan jadi alasan mengapa Anda akan tertarik mengeksplorasi dunia yang ditawarkan Ubisoft di dalamnya atau bahkan terus mencicipinya bahkan setelah garis ceritanya selesai.

Mode campaign yang berfokus pada usaha untuk kembali membangun markas, merekrut personil NPC lewat serangkaian misi, dan melakukan upgrade markas untuk membuka lebih banyak fitur dan fungsi untuk karakter kita sendiri bisa dicicipi seorang diri ataupun bersama dengan 3 player lainnya. Sayangnya, ada satu kelemahan yang cukup terasa kentara – bahwa dunia yang ditawarkan The Division terhitung “sepi”.

Anda bisa menikmati mode campaign sendirian atau bersama 3 player lainnya.
Anda bisa menikmati mode campaign sendirian atau bersama 3 player lainnya.
Berlari tenang
Berlari tenang “tanpa ancaman” membuat The Division terasa sepi.

Bukan, kita tidak tengah membicarakan masalah rerongsokan, sampah, atau atmosfer lingkungan secara keseluruhan, tetapi masalah distribusi misi sampingan dan musuh yang Anda hadapi. Dengan jarak tempuh antara markas dan misi yang biasanya cukup jauh, akan Anda temui bahwa aktivitas Anda akan didominasi dengan usaha untuk berlari ke arah tujuan, itu saja. Anda akan jarang bertemu musuh, Anda tidak akan berhadapan dengan event acak yang harus membuat Anda mengalihkan pusat perhatian terlebih dahulu, atau bertemu dengan misi sampingan di sepanjang perjalanan. Berlari seperti ini bukanlah aktivitas yang menyenangkan dan cenderung membuat game mudah terasa monoton. Setidaknya di Destiny, misalnya, Anda punya Sparrow sebagai kendaraan untuk mempercepat pergerakan. Dan itupun sudah didukung dengan distribusi musuh yang cukup untuk membuat Anda sibuk. Sejauh ini, di masa beta, minimnya musuh dan misi acak seperti ini adalah sesuatu yang pantas menjadi perhatian Ubisoft.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…