Review DOOM: \m/ !
Kesimpulan

Apa yang bisa disimpulkan dari DOOM? Dari mode single player, ia berakhir sama seperti apa yang sempat kami rasakan dengan Wolfenstein: The New Order beberapa tahun yang lalu. Berangkat dengan rasa pesimis dan tak tertarik, ia berakhir jadi salah satu game FPS yang benar-benar mengagumkan. Keputusan untuk tidak basa-basi dan ikut tren game FPS modern saat ini membuat DOOM bersinar, apalagi setelah ia melebur cita rasa klasik di dalamnya dengan proporsional. Tak perlu ada dramatisasi, Anda hanya perlu mengangkat senjata dan mulai menyarangkan semua peluru tersebut ke dalam mulut mereka seefektif mungkin dalam pace pertempuran yang cepat membuatnya berakhir jauh lebih menegangkan daripada apa yang sempat kami bayangkan. Peta yang luas, eksplorasi yang terasa rewarding, cerita yang solid, desain lingkungan, feel senjata, dan musik metal yang mengiringinya membuat DOOM begitu memesona.
Satu-satunya kelemahan yang menurut kami pantas untuk dibicarakan adalah mode mutliplayer-nya yang berakhir tak menarik. Kami sebenarnya sudah merasa pesimis sejak masa open beta beberapa waktu yang lalu dan masih menyisakan sedikit harapan bahwa ada kemungkinan ia bisa berbeda di versi final ini. Namun tak hanya tak terasa menarik dan repetitif tanpa motivasi untuk bermain yang jelas, fakta bahwa mode ini mulai ditinggalkan hanya dalam waktu dua minggu rilis saja sudah jadi bukti jelas untuk tak melihat DOOM sebagai game multiplayer sama sekali.
Jadi, apakah DOOM pantas untuk dilirik? Kami sendiri berakhir sangat merekomendasikan Anda untuk mencicipi mode single player yang ia tawarkan. Biarkan DOOM melemparkan kepada Anda energi dari sebuah game FPS klasik yang lugas dan tanpa basa-basi. Ia juga berhasil muncul sebagai sebuah seri yang memang pantas untuk menandai kembalinya sebuah franchise legendaris yang hampir tenggelam dimakan zaman. \m/
Kelebihan

- Kualitas visual
- Gameplay tanpa basa-basi
- Varian musuh dan desain arena yang menantang
- Desain level terbuka
- Eksplorasi yang menarik untuk ekstra collectibles dan upgrade
- Musik
- Glory Kill yang tak bertele-tele
Kekurangan

- Mode multiplayer yang tak menggoda
Cocok untuk gamer: pencinta DOOM klasik, penggemar genre FPS
Tidak cocok untuk gamer: yang tak senang dengan visual penuh darah, mudah merasa pusing dengan gerak cepat kamera










