Review The Witcher 3 – Blood & Wine: Tak Ingin Berpisah!

Reading time:
June 7, 2016

Side-Quest yang Fenomenal!

Kata
Kata “fenomenal” memang pantas untuk menjelaskan desain side-quest The Witcher 3: Blood & Wine. Ia unik dengan jalan cerita yang menggugah.

Sudah bukan rahasia bahwa sejak seri vanillanya, The Witcher 3 memang menawarkan side-quest dengan kekuatan cerita yang pantas untuk diacungi jempol. Bahkan beberapa meme sempat muncul dan menyebut bahwa cerita sampingan The Witcher 3 bahkan punya konten dan konsistensi plot yang lebih baik daripada Destiny ketika dirilis, sesuatu yang juga kami amini. Jika Anda merasa bahwa Wild Hunt dan Hearts of Stone sudah mengeksekusi sistem yang ini dengan sangat baik, tunggu hingga Anda mencicipi Blood & Wine. Tak hanya berhasil memperkuatnya dengan jalinan cerita yang lebih menggugah, ia juga berhasil menyuntikkan misi unik yang tak pernah prediksi bisa diimplementasikan untuk sebuah game sekelas The Witcher 3.

Misi-misi sampingan ini akan membuat Anda berhenti untuk berpikir dan menimbang opsii yang ada.
Misi-misi sampingan ini akan membuat Anda berhenti untuk berpikir dan menimbang opsii yang ada.
Let's have a proper dinner..
Let’s have a proper dinner..

Sebuah side-quest bisa memakan waktu 1-1,5 jam untuk diselesaikan, dengan konten cerita yang pantas untuk diacungi jempol. Anda akan membasmi lebhi banyak varian musuh, menolong mereka yang membutuhkan, dan membuktikan jati diri Anda sebagai seorang The Witcher. Namun seperti halnya dunia nyata, dunia tak selamanya hitam dan putih, melain penuh dengan area abu-abu yang cukup untuk mengetuk hati nurani dan pertimbangan moral Anda sendiri. Hal inilah yang berhasil dilakukan The Witcher 3: Blood & Wine ini dengan cukup baik. Haruskah Anda berbagi informasi rahasia salah satu klien kepada orang lain atas nama cinta dan pengorbanan? Haruskah Anda membunuh monster yang jadi kontrak Anda begitu saja dan mengabaikan motivasinya? Haruskah Anda memilih satu di antara dua hal yang terasa sama pentingnya? Di luar durasi quest yang pantas untuk diacungi jempol, dilema seperti ini juga membuat misi sampingan Blood & Wine terasa luar biasa.

Tak hanya karena jalinan cerita yang ada, tetapi juga dari pembawaan karakter, konflik, klimaks, pilihan, serta konsekuensi yang harus Anda petik dari setiap quest ini. Yang menarik? Proses menuju ke kesimpulannya juga pantas diapresiasi. Salah satu misi sampingan, misalnya, bahkan menuntut Anda untuk melewati sebuah proses penuh yang membuat Geralt bisa berakhir diangkat sebagai seorang Knight. Anda harus terlibat dalam sebuah scene pertarungan ala Gladiator, belajar berkuda sembari memanah, bahkan bertarung pedang dalam format 1 vs 1 untuk menentukan siapa yang terbaik. Sementara misi lain meminta Anda untuk menyelesaikan dan menginvestigasi konflik antara dua perkebunan anggur raksasa ala Sherlock Holmes. Apa yang Anda cintai dari side-quest The Witcher 3 bahkan bisa berakhir lebih menarik lagi di Blood & Wine dan membuka kepada Anda tabir misteri sulitnya hidup sebagai seorang The Witcher. Bahwa ini tak selalu soal pedang, monster, dan darah.

Di satu sisi, misi penuh aksi heroik seperti pertarungan Gladiator ini.
Di satu sisi, misi penuh aksi heroik seperti pertarungan Gladiator ini.
Di misi lain, perjuangan untuk bersabar dengan birokrasi bank hanya untuk menarik uang.
Di misi lain, perjuangan untuk bersabar dengan birokrasi bank hanya untuk menarik uang.
Misi lainnya lagi? Mencari penis patung. Blood & Wine menawarkan variasi penuh kejutan.
Misi lainnya lagi? Mencari penis patung. Blood & Wine menawarkan variasi penuh kejutan.

Tak percaya? Salah satu side-quest yang ada bahkan berpusat pada usaha Geralt untuk sekedar menarik uang yang notabene jadi haknya di bank terdekat di Toussaint. Tak ada monster, tak ada pertarungan, tak ada makhluk supranatural yang harus ditangkap, Anda HANYA harus menarik uang Anda di bank. Maka keseluruhan quest hanya berisikan keluhan-keluhan Geralt yang sangat manusiawi ketika ia dilempar dari satu counter ke counter lain untuk mengisi beberapa form identitas yang tak terdengar signifikan sama sekali. Pengalamannya? Hampir sama seperti ketika Anda “terjebak” di instansi pemerintah di Indonesia untuk mengurus surat legal apapun. Di titik ini, kami hanya bisa tertawa karena CD Projekt cukup “gila” untuk meraciknya sebagai salah satu side-quest yang harus diselesaikan, tetapi juga di saat yang sama – bisa mengerti rasa kesal Geralt yang sudah pasti pernah kita rasakan sebelumnya.

Jika Anda termasuk gamer yang sempat merasa bahwa side quest di The Witcher 3: Wild Hunt dan Hearts of Stone sudah termasuk salah satu yang terbaik di game RPG selama ini, maka bersiaplah dengan kejutan yang tak kalah kerennya di Blood & Wine itu sendiri.

Jenius

30 jam permainan, konten padat, fitur baru, cerita keren untuk 200 ribu Rupiah?
30 jam permainan, konten padat, fitur baru, cerita keren untuk 200 ribu Rupiah? “Terlalu murah” adalah pujian tepat untuk expansion pack kedua The Witcher 3 ini.

Kombinasi mekanik gameplay baru dan ragam side-quest yang ada, serta jalinan cerita yang cukup solid memang menguatkan posisi Blood & Wine sebagai sebuah expansion pack yang bahkan di mata kami, terasa terlalu murah. Terlalu murah? Benar sekali, tak ada lagi pujian yang lebih tepat. Mengapa? Karena konten yang Anda dapatkan terasa lebih daripada sebuah DLC yang dijual dengan harga Rp 250.000,-an saja. Jadi sesuatu yang menakjubkan bahwa untuk semua ekstra konten, cerita, hingga support yang bahkan bisa melahirkan user-interface yang lebih intuitif, bahkan pembawaan voice act yang hidup untuk tiap karakter ini bisa berakhir lebih murah dibandingkan DLC-DLC konten “abal-abal” seperti yang marak ditawarkan game-game berbasis multiplayer saat ini, yang bahkan bisa menyentuh angka yang sama dengan harga game originalnya. CD Projekt kembali menunjukkan tajinya di sini.

Wait... What?
Wait… What?

Namun satu hal yang menurut kami juga pantas mendapatkan sorotan ekstra adalah kejeniusan mereka membangun konten cerita yang ternyata terikat dengan salah satu trailer cerita yang bahkan sudah dirilis sebelum The Witcher 3: Wild Hunt meluncur tahun 2015 kemarin. Sebuah trailer yang tentu saja masih Anda ingat dengan jelas karena sensasi epic yang ia tawarkan. Namun begitu Wild Hunt dirilis, banyak gamer yang mengeluh semua konten di dalam trailer tersebut ternyata tak ada di dalam game. Anda tak melawan varian musuh yang sama, Anda tak bertemu dengan varian bomb yang serupa, Anda tak bisa mendapatkan armor yang dikenakan Geralt di sana, dan Anda tak bertemu dengan kota yang dituju Geralt di akhir cerita. Pembohongan publik? Tunggu dulu.

Percaya atau tidak, terlepas dari statusnya sebagai sebuah trailer rilis untuk Wild Hunt, trailer ini ternyata sudah masuk dalam rencana jangka panjang CD Projekt. Karena hampir semua konten yang Anda temukan di sini ternyata berhubungan dengan Blood & Wine. Semua keraguan dan keluhan yang selama ini ada terjawab sudah. Begitu saja? Tunggu dulu, karena ada sesuatu yang istimewa lagi. Karena pecaya atau tidak, trailer ini ternyata punya konteks dan relevansi tersendiri yang baru Anda akan mengerti dan temukan jika sudah menyelesaikan Blood & Wine. Trailer satu tahun sebelumnya bukanlah trailer yang selama ini Anda tahu begitu Anda selesai mencicipi expansion pack kedua ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…