15 FMV Final Fantasy Terbaik!
-
Opening Scene (Final Fantasy XII)
Sebuah scene pembuka memang esensial untuk menarik minat gamer. Jika ia berhasil dieksekusi dengan begitu baik, bahkan gamer yang tak tertarik di awal sekalipun akan mengembangkan sedikit rasa penasaran untuk masuk ke dalam dunia “baru” Final Fantasy tersebut lebih jauh. Dari semua seri Final Fantasy di pasaran, tak ada yang lebih efektif melakukan tersebut selama Final Fantasy XIII. Hanya dalam waktu beberapa menit saja, Anda langsung berhadapan dengan tone dunianya itu sendiri, dari sekedar budaya, ras, sedikit kebahagiaan, dan kemudian juga konflik dan perang. Ia memang tak memuat scene aksi yang pantas untuk diacungi jempol, namun sebagian besar pengalaman Final Fantasy XII Anda sudah digambarkan oleh FMV opening yang singkat ini.
-
Odin Destroys Cleyra (Final Fantasy IX)
Kita semua tahu bahwa summon adalah salah satu identitas utama Final Fantasy. Bahwa monster dengan bentuk raksasa dan super elegan ini selalu diproyeksikan sebagai kekuatan yang mampu melumat musuh dalam waktu singkat. Namun untuk pertama kalinya, lewat Final Fantasy IX, Squaresoft di kala itu memperlihatkan seperti apa implementasi konsep Summon yang sama jika ia langsung diaplikasikan pada dunia yang mereka bangun itu sendiri. Dan betapa terkejutnya gamer ketika Odin yang selama ini dikenal sebagai ksatria berkuda yang bisa membunuh semua musuh dengan satu kali tebasan, berakhir bisa melakukan sesuatu yang bahkan lebih destruktif di Final Fantasy IX. Datang dari portal di angkasa, satu serangannya saja sudah cukup untuk membuat sebuah kota yang seharusnya damai, menjadi tak bersisa.
-
Ballroom Dance (Final Fantasy VIII)
Ada kalanya, FMV tak selalu berakhir soal aksi. Ia bisa disisipkan untuk memperkenalkan lebih banyak soal karakter itu sendiri, atau sekedar membantu memastikan animasi di dalam sebuah scene bergerak selancar dan sehalus yang diinginkan oleh sang kreator. Hal inilah yang dipotret oleh scene menari SEED untuk Final Fantasy VIII, dimana pertemuan antara Squall dan Rinoa menjadi highlight utama. Di masanya, scene ini begitu memorable-nya, hingga Anda tak jarang akan melihat scene ini muncul untuk background lagu banyak VCD-VCD bajakan di Indonesia di kala itu. Ada sesuatu yang magis ketika melihat Rinoa mengajarkan Squall yang dingin bagaimana caranya menari dengan baik dan benar, bahkan dengan ekstra kesabaran di sana.
-
Battle at Midgar (Dierge of Cerberus: Final Fantasy VII)
Jika Anda berbicara soal salah seri Final Fantasy yang paling dibenci di sepanjang sejarah franchise ini, maka beberapa gamer tak akan ragu untuk menyebut Dierge of Cerberus. Fakta bahwa Anda akan menikmati sebuah seri sekuel Final Fantasy yang sesungguhnya dengan Vincent Valentine sebagai karakter utama adalah sebuah konsep yang nyaris tak mungkin gagal di atas kertas. Namun fakta bahwa ia diracik sebagai game third person shooter yang dangkal membuat nama ini benar—benar tercederai. Berita baiknya? Ia memuat banyak scene FMV yang sulit untuk dilupakan, dengan kualitas yang serupa dengan Advent Children sekalipun.