Review Batman – Arkham VR: Kembali Jadi Anak-Anak!
Kembali Jadi Anak-Anak

Bagi Anda yang sudah membaca review Playstation VR kami sebelumnya tentu saja sudah memahami soal pencapaian teknologi yang berhasil dicapai oleh Sony Interactive Entertainment. Untuk urusan teknis, tak ada yang perlu Anda khawatirkan. Bahwa terlepas dari keterbatasan performa Playstation 4 sendiri, ada begitu banyak fitur dan dukungan teknis lain yang membuat sensasi VR yang Anda serap seperti layaknya Anda tengah berada di dunia tersebut. Dari sekedar visual, hingga audio 3D yang ada. Sekarang bayangkan, jika pencapaian teknologi tersebut diarahkan pada satu fokus besar – membuat Anda merasa seperti tengah menjadi seorang Batman. Secara sederhana, hal inilah yang ditawarkan oleh Batman: Arkham VR ini.
Menjadi seorang Batman adalah apa yang hendak mereka kejar. Kita tak hanya membicarakan soal pengalaman pasif dimana Anda hanya berdiri dan menikmati apa yang dilemparkan Rocksteady begitu saja, tetapi berperan aktif dengan berpikir soal puzzle tertentu atau menggunakan tiga buah gadget utama Anda – grappling hook yang bisa digunakan untuk berpindah tempat atau mengambil benda dari tempat jauh, Batarang yang bisa dilempar untuk sekedar serangan atau membuka lokasi spesifik, dan scanner untuk proses investigasi. Dengan tutorial sederhana dan instruksi yang muncul dari percakapan, sensasi menjadi seorang Batman muncul dari rangkaian misi-misi ini.

Dengan kombinasi teknologi PSVR yang mumpuni, sensasi Batman: Arkham VR memang membuat kami terasa kembali menjadi seorang anak-anak. Seperti anak laki-laki pada umumnya di masa lalu, mimpi untuk menjadi seorang karakter superhero yang selama ini hanya bisa dilakonkan dengan mengikat handuk ke leher dan bergaya seperti mereka kini perlahan tapi pasti, mulai bisa terealisasi, walaupun masih dalam format digital. Dan Batman: Arkham VR menjalankan tugas tersebut dengan luar biasa. Ketika pertama kali Bruce Wayne masuk ke dalam Batcave dan Anda diminta untuk mengenakan dan melakukan konfigurasi beragam gadget di dalamnya, ia berakhir sebuah pengalaman baru yang fantastis.


Batman: Arkham VR juga membuat ide kami bergerak pada satu kesimpulan – bahwa VR adalah media yang sebenarnya efektif untuk menawarkan sebuah konten interactive story. Dan apa yang ditawarkan oleh game racikan Rocksteady ini memang lebih dekat ke genre yang satu ini, dan alih-alih action. Lebih berfokus pada pengalaman, pemecahan puzzle, dan menikmati kota Gotham, ia tak punya sisi aksi yang menuntut Anda harus bertarung dengan tangan kosong dan sejenisnya. Bagi kami yang cukup disayangkan? Ada begitu banyak elemen penting yang sebenarnya bisa memperkaya hal ini, namun berakhir tak disuntikkan. Sebagai contoh? Pengalaman mengendarai Batmobile atau Batwing, misalnya, yang sayangnya sekedar jadi ruang untuk progress cerita tanpa menawarkan pengalaman untuk mengenderainya secara langsung, pasif sekalipun.
Acungan dua jempol juga pantas untuk diarahkan pada pencapaian teknologi tracking mereka itu sendiri. Di beberapa kesempatan, Anda bisa melihat diri Anda sendiri sebagai seorang Batman di media kaca. Dan jika Anda cukup “gila” untuk menggoyangkan kepala Anda atau PS Move yang Anda genggam di kedua tangan, game ini punya sistem tracking cukup baik untuk langsung menerjemahkannya pada gerakan Batman itu sendiri. Bahkan tarian teraneh dan paling memalukan Anda sekalipun bisa berakhir jadi sesuatu yang menarik dan lucu ketika dilakukan oleh Batman langsung.
Terlepas dari pengalaman keren yang cukup untuk membuat kami seolah jadi anak kecil lagi dengan senyum yang terus merekah untuk setiap kecedasan desain level yang ada, sulit untuk membantah bahwa Batman: Arkham VR punya konten yang terbatas. Keseluruhan cerita bisa Anda selesaikan hanya dalam waktu sekitar 45 menit – 1 jam, tergantung pada seberapa “rajin” Anda menjelajahi dunia yang ada. Rocksteady memang berusaha meningkatkan sedikit replayability dengan menyuntikkan ragam puzzle Riddle yang tersembunyi, namun di mata kami, tak sebegitu menarik untuk dijajal, kecuali Anda memang mengejar trophy PS4 yang ada.
Namun satu hal yang berhasil dilakukan game ini adalah pengalaman Batman definitif yang harus dijajal semua gamer. Ia menjadi bukti kemampuan Playstation VR itu sendiri, menjadi awal bagaimana game yang berfokus pada narasi bisa memanfaatkan teknologi baru ini untuk sesuatu yang lebih imersif, sekaligus membuat Anda kembali menjadi anak-anak yang terus tersenyum selama menjajalnya. Ini adalah game Playstation VR terbaik saat ini.
Kualitas Visual

Walaupun social screen Playstation VR tak bisa dijadikan rujukan untuk mewakili apa yang Anda lihat langsung di balik lensa Playstation VR, namun Anda setidaknya bisa mendapatkan gambaran seberapa baik kualitas visual yang mereka tunjukkan. Tak terasa seperti game yang berjalan di resolusi rendah, ia menawarkan kualitas tekstur dan model seperti apa yang Anda harapkan dari sebuah seri Batman: Arkham. Namun kini dalam format virtual reality.
Anda bisa melihatnya secara langsung ketika Anda menjajal demo model karakter yang ada di Batcave itu sendiri. Dengan sekedar mendekatkan wajah saja, Anda bisa melihat seperti model senjata, setting, hingga karakter seperti apa yang mereka tawarkan. Animasi yang muncul dari tiap karakter, terutama ketika Nighwing dan sang pembunuhnya saling bertarung juga terhitung fantastis. Dari sisi presentasi, tak akan ada yang bisa Anda keluhkan dari Batman: Arkham VR ini. Walaupun di beberapa titik, ada sedikit harapan bahwa Anda akan bisa mendengar sedikit alunan khas musik Batman untuk membuat adrenalin Anda semakin terpacu, terutama seri animasi klasiknya ketika tengah memantau atau melihat Gotham.