Review Call of Duty – Infinite Warfare: Tak Terasa Istimewa!
Kesimpulan

Call of Duty: Infinite Warfare adalah sebuah game FPS yang solid, namun sayangnya, tak terasa istimewa. Activision dan Infinity Ward memang harus diakui berhasil mengeksekusi satu elemen yang menjadi nilai dari Call of Duty selama ini – mode campaign dengan cukup baik. Dramatisasi khasnya tetap dipertahankan, dengan tema cerita sci-fi yang secara mengejutkan, hadir dengan tema lebih berat lewat pendekatan konsekuensi perang dan pengorbanan yang tak setengah-setengah.
Menjadi sesuatu yang menyegarkan untuk melihat Infinite Warfare tak dipaksa untuk menjadi pondasi dari sebuah seri sekuel yang mungkin meluncur di masa depan, dengan konklusi cerita yang kuat dan jelas. Kemampuan Infinity Ward dengan ragam setting yang memanjakan mata juga pantas diacungi jempol di seri ini. Ada usaha untuk membuatnya terasa baru dan berbeda lewat kehadiran beberapa mekanisme gameplay baru, yang sayangnya, tak terlalu signifikan. Di antara terjangan game-game FPS yang dirilis dalam waktu berdekatan, Infinite Warfare mungkin yang terasa seperti game FPS sambil lalu yang tak istimewa.
Bahwa Activision memang meracik kembali begitu banyak elemen yang sebenarnya sudah mereka tawarkan di seri-seri COD sebelumnya, membungkusnya sedikit dengan perubahan kecil, dan seperti berdoa bahwa gamer yang membeli Infinite Warfare tak akan banyak peduli atau ambil pusing dengan pendekatan seperti ini. Namun mereka sepertinya lupa bahwa dengan pesaing yang bertempur di jarak rilis yang berdekatan, sulit untuk tidak membandingkan hal baru dan inovasi seperti apa yang mereka suntikkan untuk seri yang satu ini. Dan itu, menjadi sebuah bumerang yang fatal. Activision butuh sebuah perubahan yang signifikan untuk seri-seri selanjutnya.
Untuk saat ini, di mata kami, tak ada alasan yang kuat untuk membeli Call of Duty: Infinite Warfare di tingkat harga yang ada. Terlepas dari fakta bahwa ia adalah sebuah game FPS yang tetap keren, setidaknya di mode single player, ia gagal menawarkan sebuah justifikasi yang pantas bagi Anda untuk mengeluarkan jumlah uang besar untuk sebuah franchise tahunan yang tak banyak berbeda satu sama lain. Dan untuk tahun ini, sensasi antisipasi dan rasa istimewa yang sempat Anda rasakan dulu ketika mendengar nama Call of Duty, memang mulai pudar, perlahan tapi pasti.
Kelebihan

- Desain setting yang keren
- Cerita yang cukup “berat”
- Plot didesain tanpa ada motif membangun sekuel
- Ethan
- Sensasi pertarungan dengan Jackal yang epik
- Desain misi yang cukup beragam
Kekurangan

- Mode multiplayer yang terasa basi
- Mode zombie yang tak menarik
- Fungsi memilih misi tak terasa signifikan. Bisa dibuang tanpa ada efek signifikan
- Tak ada kesempatan untuk kustomisasi Retribution
- Kustomisasi Jackal yang minim
Cocok untuk gamer: pencinta seri Call of Duty, yang menginginkan tema perang luar angkasa
Tidak cocok untuk gamer: yang berharap ada perubahan banyak dari Black Ops 3a di sisi multiplayer, ingin sendiri sensasi role-playing sebagai Reyes