Review World of Final Fantasy: Tak Hanya Menggemaskan!

Reading time:
November 2, 2016

Penuh Fan-Service!

Penggemar Final Fantasy akan jatuh hati dengan semau fan-service yang ia tawarkan.
Penggemar Final Fantasy akan jatuh hati dengan semau fan-service yang ia tawarkan.

World of Final Fantasy akan memuaskan mimpi dan harapan banyak gamer Final Fantasy di seluruh dunia, bukan hanya karena fakta bahwa beberapa karakter ikonik memang muncul, tetapi juga cara mereka memperlakukan setiap dari mereka. Cloud, Quistis, Squall, Warrior or Light, Rydia, dan bahkan kapal seperti SS Invincible dan Balamb Garden sekalipun bukanlah sekedar cameo yang muncul untuk sekedar menjadi “hiasan” mata dan rasa nostalgia Anda saja. Square Enix membangun sebuah benang merah cerita yang membuat mereka terkait satu sama lain, dan menjadikan mereka sebagai bagian esensial cerita utama yang melibatkan Lann dan Reynn itu sendiri.

Cara Square Enix menghubungkan karakter-karakter ini memang cukup
Cara Square Enix menghubungkan karakter-karakter ini memang cukup “gila”. Namun setidaknya lebih baik daripada sekedar jadi cameo tanpa peran jelas sama sekali.
Ada beberapa
Ada beberapa “hint” kecil soal keterkaitan dengan seri original FF masing-masing, seperti Cloud yang tetap mencari si “pria berambut putih panjang”.

Mungkin agak terasa dipaksakan, namun setidaknya lebih baik dari sekedar karakter yang muncul dan pergi tanpa fungsi yang jelas sama sekali. Hampir sebagian besar karakter Final Fantasy yang Anda kenal ini tergabung ke dalam sebuah organisasi pemberontak rahasia melawan Bahamut Army. Namun cara Square Enix merangkainya memang bisa disebut sedikit gila. Kita berbicara soal kastil Figaro castle milik Edgar dari Final Fantasy VI yang ditenagai oleh Mako Reactor dari Final Fantasy VI, sembari dilindungi oleh sekelompok Black Mages dari Final Fantasy IX, sembari diawasi oleh Quistis dari Final Fantasy VIII.  Benar sekali, segila itu. Namun menariknya lagi? Anda yang familiar dengan franchise Final Fantasy akan menemukan sedikit hint di sana-sini yang mengingatkan Anda pada konflik personal mereka masing-masing dari seri personal. Anda bisa melihat Cloud tetap terperangkap pada sebuah misi untuk mencari “pria dengan rambut putih panjang” yang tentu saja adalah Sephiroth, atau Tidus dan Yuna yang pertama kali bertemu di World of Final Fantasy dan dengan mudahnya begitu dekat.

Sistem Champions menghadirkan karakter-karakter ikonik ini sebagai summon.
Sistem Champions menghadirkan karakter-karakter ikonik ini sebagai summon.
Tak hanya animasi saja, lagu yang mengiringi aksi mereka juga merupakan remix dari seri originalnya.
Tak hanya animasi saja, lagu yang mengiringi aksi mereka juga merupakan remix dari seri originalnya.

Selain karakter chibi yang ada, fan-service luar biasa yang ditawarkan Square Enix di sini memang akan memuaskan keinginan gamer klasik Final Fantasy. Hampir semua karakter ikonik Final Fantasy ini berakhir jadi Champions – sebuah sistem Summon dengan resource terpisah dari AP yang bisa Anda asosiasikan dengan “Limit Break”. Begitu memanggilnya, setiap karakter ini akan muncul dalam pertarungan, melakukan serangan ikonik mereka dalam bentuk super chibi dengan alunan musik dari seri original masing-masing di belakang.  Cloud misalnya, akan melakukan serangan Omnislash andalannya, dengan gaya dari Advent Children, dengan lagu “Those Who Fight Further” mengiringi di belakang. Yuna dengan tarian khasnya, Terra dengan Magitek Armor, hingga Squall dengan serangan Lionheart-nya yang tak kalah bombastis. Penggemar Final Fantasy akan jatuh hati secara instan.

Indonesia punya Santet, Odin punya Zantet......suken.. Ehm, sorry..
Indonesia punya Santet, Odin punya Zantet……suken.. Ehm, sorry..
Diablos!!
Diablos!!

Begitu juga dengan Summon yang ada. Anda bertemu dengan hampir semua Summon yang Anda kenal dalam bentuk yang lebih chibi, namun mengusung hampir semua hal yang Anda kenal dari mereka. Bahamut hadir dengan MegaFlare, Odin dengan versi Zantetsuken terkeren yang pernah kami lihat, hingga trio Summon seperti Ifrit – Shiva – Ramuh yang bahkan bisa Anda rekrut sebagai monster ukuran “L”. Yang kami favoritkan? Tentu saja kembalinya summon favorit kami – Diablos, yang mempertahankan bentuk Final Fantasy VIII-nya yang badass. Square Enix bahkan cukup gila untuk membawa monster klasik Final Fantasy VI ke sini, tetap dengan kepribadiannya yang “nakal”.

Salah satu yang cukup mengejutkan adalah sensasi humor yang muncul dari karakter Lann itu sendiri. Kami sendiri jatuh hati dengan voice acts bahasa Inggris-nya yang hidup, namun kepribadian Lann yang penuh humor dan Reynn yang selalu menimpali dengan respon sarkastik membuat interaksi keduanya hidup. Lantas, apa hubungannya dengan fan-service? Karena fakta bahwa Lann ternyata punya banyak humor 4th wall yang tak pernah kami prediksi sebelumnya. Sebagai contoh? Video di atas, ketika ia memberikan referensi pada tawa aneh Tidus di Final Fantasy X,yang juga memancing reaksi Reynn yang sepertinya sudah tak bisa lagi menimpali lelucon aneh saudara kembarnya tersebut. Ada banyak momen yang cukup untuk membuat Anda tertawa.

Huh? HUH??!
Huh? HUH??!

Untuk urusan fan-service, World of Final Fantasy melakukannya dengan begitu fantastis. Tidak akan ada gamer penggemar Final Fantasy yang tak akan jatuh hati ketika mencicipi game yang satu ini, setidaknya dari konten Final Fantasy dan presentasi yang ia tawarkan. Mereka bahkan membawa sesuatu dari Xenogears, beat that..

Kesimpulan

world-of-final-fantasy-jagatplay-part-2-95
World of Final Fantasy adalah sebuah game JRPG yang solid. Untuk mereka yang tak familiar dengan franchise Final Fantasy, mereka masih akan bertemu dengan sebuah game JRPG dengan mekanik penangkapan monster yang adiktif dan menantang di saat yang sama. Dan ketika ia tiba di tangan gamer yang tumbuh besar dengan Final Fantasy? Ia jadi seri baru penuh sensasi nostalgia dan fan-service yang sepertinya didesain untuk satu hal, membuat Anda jatuh hati sejak pandangan pertama. Ia berhasil.

World of Final Fantasy adalah sebuah game JRPG yang  luar biasa. Banyak gamer yang mungkin “tertipu” dengan bentuk chibi yang lucu dan menggemaskan yang ia usung dan langsung menyimpulkan bahwa ia akan berakhir tak lebih dari sekedar proyek main-main Square Enix untuk menjual lebih banyak Nendoroid ke pasaran. Namun nyatanya, ia berakhir lebih dari itu. Ia mengusung mekanisme gameplay yang cukup menyegarkan dan kompleks di saat yang sama lewat sistem tangkap monster yang ada, dimana Anda juga bisa mengembangkannya menjadi varian yang lebih kuat dan menggabungkannya dalam bentuk Stack / Unstack . Ditambah dengan konten fan-service Final Fantasy yang ada, sulit untuk  jatuh hati.

Namun apakah game ini sempurna? Tentu saja tidak. Ada dua keluhan utama yang mungkin tak signifikan yang berakhir di catatan kami. Satu adalah fungsi fast forward yang ada. Kami sendiri sangat puas bahwa Square Enix memikirkan fitur ini untuk memfasilitasi pace pertempuran yang lambat. Namun fakta bahwa Anda harus terus menahannya dan bukannya mengusung sistem toogle memang cukup menyebalkan. Menekan dan menahan tombol R1 terus-menerus ketika terlibat dalam pertarungan yang menyita waktu cukup untuk membuat jari telunjuk Anda kram, dan kami tak berlebihan. Keluhan yang lain muncul  dari desain dunia yang sayangnya, tak sedalam cara menangani karakter yang ada. Contoh? Anda bisa ke Balamb Garden, dan area yang mereka berikan kepada Anda hanyalah halaman depan dan deck. Seriously?

World of Final Fantasy adalah sebuah game JRPG yang solid. Untuk mereka yang tak familiar dengan franchise Final Fantasy, mereka masih akan bertemu dengan sebuah game JRPG dengan mekanik penangkapan monster yang adiktif dan menantang di saat yang sama. Dan ketika ia tiba di tangan gamer yang tumbuh besar dengan Final Fantasy? Ia jadi seri baru penuh sensasi nostalgia dan fan-service yang sepertinya didesain untuk satu hal, membuat Anda jatuh hati sejak pandangan pertama. Ia berhasil.

Kelebihan

Awww...
Awww…
  • Gaya penceritaan yang unik
  • Interaksi Lann dan Reynn
  • Sistem tangkap monster yang ternyata kompleks
  • Desain karakter chibi yang lucu dan menggemaskan
  • Penuh fan-service
  • Musik Final Fantasy yang dibawa

Kekurangan

Shitty anime cut-scene..
Shitty anime cut-scene..
  • Desain kota yang super terbatas
  • Plot berakhir klise
  • Fitur fast-forward harus ditahan
  • Kualitas cut-scene berbasis anime yang buruk
  • Selingan mini-game yang membosankan

Cocok untuk gamer: penggemar Final Fantasy, pencinta seri Pokemon atau Ni No Kuni

Tidak cocok untuk gamer: yang masih bingung kenapa karakter-karakter ini harus bertarung secara bergiliran

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…