Review The Last Guardian: Calon Kuat Game Terbaik Tahun Ini!

Reading time:
December 6, 2016
the-last-guardian-jagatplay-1

9 tahun adalah waktu yang dibutuhkan untuk menantikan satu game yang satu ini. Diperkenalkan pertama kali sebagai proyek eksklusif untuk Playstation 3 di tahun 2007 silam dengan penampakan trailer perdana yang baru muncul beberapa tahun setelahnya, The Last Guardian adalah “anak hilang” yang tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. Minim informasi bahkan cukup untuk membuat rumor soal pembatalannya muncul dan kian menguatkan rasa pesimis bahwa kita akan bisa melihat produk finalnya di masa depan. Padahal di sisi lain, hampir semua gamer yang sempat mencicipi produk Team ICO seperti ICO dan Shadow of Colossus mengerti jelas kekuatan game mereka yang tak pernah sekalipun mengecewakan. Untungnya, kita berakhir dengan skenario terbaik yang bisa kita minta.

Setelah 9 tahun dan pengumuman yang cukup membahagiakan sebelumnya, The Last Guardian akhirnya muncul sebagai produk komersial. Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya sepertinya sudah punya sedikit gambaran soal apa yang ditawarkan oleh game yang satu ini. The Last Guardian mungkin bukan game yang didesain untuk memenuhi hasrat dan daya tarik game-game mainstream saat ini, namun seperti halnya Shadow of Colossus, ia menawarkan sebuah pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya. Sebuah usaha untuk membangun kedekatan emosional antara Anda, seorang anak kecil tanpa nama dengan seekor binatang raksasa bernama Trico. Kerennya lagi? Mereka melakukannya dengan begitu fantastis.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Last Guardian ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai calon terkuat game terbaik untuk tahun 2016 ini?  Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Anda berperan sebagai seorang anak yang terbangun tanpa memori di sebelah binatang raksasa bernama Trico.
Anda berperan sebagai seorang anak yang terbangun tanpa memori di sebelah binatang raksasa bernama Trico.

Mengambil alur cerita mundur, plot bergerak dalam kisah seorang dewasa yang menceritakan entah kisah dongeng atau pengalaman pribadinya terkait seekor makhluk mengagumkan bernama Trico. Anda sendiri berperan sebagai sang anak yang bahkan tak punya nama sama sekali, yang akan kami sebut sebagai “si anak” di review yang satu ini. Sisanya, adalah sebuah misteri besar.

Si anak terbangun tanpa ingatan, di sebelah sang monster raksasa dengan bulu halus dan sayap yang sepertinya terlihat rusak – Trico. Dengan topeng yang sedikit pecah dan rantai yang mebelenggunya, si anak merasa punya kewajiban untuk merawat Trico setidaknya, hingga ia punya kemampuan untuk bergerak aktif. Ia sendiri berencana untuk mencari jalan keluar sendiri, namun kebaikan yang ia perlihatkan, sepertinya menarik Trico untuk terus mengikutinya. Si anak memutuskan untuk berjalan bersama Trico dengan satu tujuan yang sama – keluar dari apapun tempat yang mengurungnya ini.

Trico yang dibebaskan oleh si anak, memutuskan untuk terus mengikutinya.
Trico yang dibebaskan oleh si anak, memutuskan untuk terus mengikutinya.
Sementara di sisi lain, si anak juga butuh bantuan Trico untuk keluar dari tempat misterius yang tinggi ini.
Sementara di sisi lain, si anak juga butuh bantuan Trico untuk keluar dari tempat misterius yang tinggi ini.

Seiring dengan perjalanan yang ada, Anda akan mulai mendapatkan gambaran lebih banyak soal semesta The Last Guardian itu sendiri. Trico terlepas dari ukurannya, tetaplah seekor binatang dengan latar belakang yang tak jelas. Anda akan bertemu dengan banyak hal yang membuatnya takut, dari sekedar gelas kaca dengan motif tertentu hingga pasukan dengan baju pelindung yang terlihat begitu tertarik dengan sosok si anak sendiri.

Mampukah keduanya kabur? Tantangan seperti apa yang harus mereka hadapi?
Mampukah keduanya kabur? Tantangan seperti apa yang harus mereka hadapi?

Lantas, siapa sebenarnya si anak? Apakah ia dan Trico akan berhasil kabur? Tempat apa pula yang mengurungnya? Bagaimana ceritanya si anak bisa berakhir terbangun di samping Trico tanpa ingatan sama sekali? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda jawab dengan memainkan The Last Guardian ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

November 22, 2023 - 0

Menjajal Pre-Alpha RIFTSTORM: Ini Beneran Game Indonesia??!

Aksi jajal demo pre-alpha RIFTSTORM kami membangkitkan rasa optimisme tinggi.
November 17, 2023 - 0

Menjajal DEMO Whisper Mountain Outbreak: Game Multiplayer Lokal Potensial!

Game Indonesia terbaru dari Toge Productions - Whisper Mountain Outbreak…
October 11, 2023 - 0

Menikmati Restoran Honkai Star Rail Jakarta: Si Kereta Bintang Akhirnya Tiba!

Restoran Honkai Star Rail akhirnya tiba di Jakarta! Bagaimana suasananya?
September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…

PlayStation

November 23, 2023 - 0

Review Tales of Arise – Beyond The Dawn: Potensi yang Tak Digali!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Tales of Arise - Beyond…
November 13, 2023 - 0

Review Like a Dragon Gaiden: Seperti Sebuah Mimpi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon Gaiden: The…
November 8, 2023 - 0

Review Alan Wake 2: Game Supernatural Super!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Alan Wake 2 ini? Mengapa…
November 6, 2023 - 0

Review Call of Duty – Modern Warfare III (Campaign): Jelas Semakin Malas!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign Call of Duty…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…