Review Summer Lesson: Tenggelam Dalam Dunia Fantasi!
Kesimpulan

Summer Lesson adalah sebuah proyek VR eksperimen yang pantas untuk diacungi jempol. Bahwa tak seperti yang ditawarkan oleh game VR kebanyakan dalam format FPS atau horror, ini menjadi proyek VR pertama yang sensasi permainannya tidak dilandaskan pada sisi aksi atau kengerian, tetapi daya tarik personal pada satu karakter virtual yang muncul di hadapan Anda. Bahwa ia menjual hubungan personal antara Anda, manusia di dunia nyata dengan seorang murid manis yang tampil menggemaskan baik di sisi visual, karakter, voice acting, hingga kepribadian itu sendiri. Terlepas seberapa “nakal” motivasi Anda ketika membicarakan Summer Lesson, Anda tak bisa menyangkal bahwa ini adalah sebuah pendekatan gameplay unik yang mengoptimalkan sensasi VR dengan begitu baik. Akan sulit membayangkan Anda bisa terpesona dan menikmati ragam konten repetitif Summer Lesson dalam format 2D konvensional. Seberapa baik? Cukup untuk membuat Anda tergerak untuk tersenyum balik ketika Hikari juga tersenyum di dunia virtual yang Anda hadapi.
Walaupun demikian, Summer Lesson tak bisa disebut sebagai sebuah game yang sempurna. Masih ada beberapa kekurangan yang pantas untuk dibicarakan. Pertama tentu saja kejutan bahwa ia ternyata adalah sebuah game yang butuh proses grinding untuk mencapai ending terbaik. Format gameplay yang dibatasi 7 hari ternyata diisi dengan konten yang serupa dari satu sesi ke sesi lainnya, terutama dari topik pembicaraan misalnya. Perbedaan hanya terletak pada potensi acak event seperti apa yang bisa Anda dapatkan jika Anda menjalani hari yang Anda dengan optimal. Kelemahan kedua yang pantas untuk dibicarakan juga mengarah pada subtitle yang masih terasa kacau. Kamera kadang bergerak terlalu dekat ke sosok Hikari hingga subtitle menolak muncul (dan Anda harus mundur sedikit untuk membuatnya muncul) hingga translasi yang terasa terlambat dibandingkan dengan voice acting yang ada.
Namun terlepas dari kekurangan tersebut, Summer Lesson tetaplah sebuah game VR yang memesona. Memesona karena keunikan konsep yang ia tawarkan dan eksekusi detail yang manis untuk beberapa reaksi yang tak pernah Anda prediksi sebelumnya. Ini adalah sebuah pengalaman yang siap mengurung Anda dalam sebuah dunia fantasi yang berbeda.
Kelebihan

- Kualitas visual
- Hikari yang terasa “hidup”
- Ragam cut-scene yang cukup untuk membuat hati Anda berdebar
- Interaktivitas fungsi VR di beberapa scene / aktivitas
- Konsep gameplay unik
- Mampu menggoda walaupun tanpa konten seksual eksplisit
- Hadirnya menu skip-conversation untuk memastikan gameplay berulang bisa cepat dieksekusi
Kekurangan

- Konten terasa minim dan repetitif
- Butuh grinding untuk ending yang sempurna
- Subtitle terkadang tidak muncul jika karakter terlalu dekat
- Subtitle kadang muncul terlambat dan tak sinkron dengan voice act Hikari
- Tidak ada penjelasan yang detail soal cara menyelesaikan objektif utama
Cocok untuk gamer: yang senang dengan keanehan game Jepang, tertarik dengan konsep “kencan” virtual
Tidak cocok untuk gamer: yang tidak senang dengan VR, tidak nyaman dengan konsep guru privat – murid les
RAW Screenshot
Klik untuk Memperbesar!




















