10 Lelucon Terkeren Hideo Kojima di Metal Gear Solid!
Terlepas apakah Anda pernah mencicipi hampir semua serinya yang tersedia di beragam platform yang ada atau tidak, hampir mustahil jika Anda tidak pernah mendengar nama Metal Gear Solid sebelumnya. Satu yang sulit dipahami oleh mereka yang awam adalah betapa franchise ini seringkali disebut sebagai bukti “kejeniusan” sosok Hideo Kojima di belakangnya, sebuah klaim yang seringkali berakhir mendapatkan komentar “Overrated”. Padahal, untuk mereka yang sudah mengikuti sepak terjang Hideo Kojima, terutama dari seri Metal Gear Solid di Playstation pertama, klaim tersebut memang pantas. Tak hanya dari kemampuannya untuk meracik sebuah game dengan cita rasa sinematik dengan kemampuan perangkat keras yang begitu terbatas di masanya saja, tetapi juga lewat konten cerita yang berat dari sisi politik hingga karakter yang ikonik di atasnya. Satu yang menarik? Metal Gear Solid selalu punya konten humor yang tak pernah Anda prediksi sebelumnya.
Hideo Kojima adalah salah satu master untuk urusan “trolling”, yang tak ragu ia hadirkan di dalam setiap proyek Metal Gear Solid yang ia kerjakan. Beberapa berakhir jadi konten absurd yang tak pernah Anda perkirakan sebelumnya akan berani ia masukkan, sementara tak sedikit pula yang berujung pada desain gameplay yang jenius, inovatif, dan “gila” di saat yang sama. Sesuatu yang tak akan pernah Anda temukan di game-game raksasa lainnya yang tak lahir dari tangan dingin Hideo Kojima. Hasilnya? Selalu menarik untuk melihat lelucon apa saja yang ia sertakan atau kegilaan apa saja yang ia suntikkan. Beberapa muncul dalam mekanik gameplay, namun tak sedikit pula yang ia lakukan di luar produk yang ia ciptakan.
Lantas, dari semua hal yang pernah dilakukan Hideo Kojima sebagai “lelucon” di franchise Metal Gear Solid, manakah yang menurut kami pantas untuk menyandang predikat sebagai yang terbaik di antara yang terbaik? Berikut adalah list dari JagatPlay:
Moby Dick Studios
Anda yang tak terlalu familiar dengan sepak terjang Hideo Kojima mungkin sempat melewatkan “drama” yang satu ini. Di bulan Desember 2012 yang lalu, tepatnya di ajang Spike Video Game Awards, sebuah studio baru asal Swedia – Moby Dick Studios berhasil tampil di panggung utama untuk memperkenalkan game teranyar racikan mereka bertajuk “The Phantom Pain”. Tidak ada yang tahu siapa mereka, tidak ada yang pernah bertemu dengan satupun dari mereka, namun game yang satu ini sudah punya bentuk yang solid. Kerennya lagi? Sang CEO – Joakim Morgen juga terlihat “nyeleneh” dengan wajah penuh luka yang dibalut dengan segudang perban dan tak ragu untuk melayani beragam permintaan wawancara soal game mereka. Seperti yang Anda tahu, tak ada satupun yang Anda baca di atas berujung kebenaran. Semuanya hanya proses “trolling” Kojima untuk memperkenalkan MGS V: The Phantom Pain.
Sexy Pics Everywhere!
Anda tidak akan bisa memisahkan sosok Hideo Kojima dengan desain karakter wanita super sensual atau bahkan, konten yang menyoroti hal tersebut di dalam aspek gameplay. Salah satu yang sudah jadi mekanik kocak yang konsisten hadir adalah fakta bahwa Anda bisa menggunakan majalah-majalah dengan konten dewasa ini sebagai “senjata”. Di MGS 2 misalnya, Anda bisa meletakkan majalah ini di rute perjalanan pasukan musuh, dan mereka akan tergoda untuk membacanya. Namun di MGS 2 juga, ada tambahan konten yang lebih menarik. Untuk memastikan Anda tidak “bosan” karena konsep gameplay berbasis stealth yang akan terus menuntut Anda untuk bersembunyi, dari satu loker ke loker yang lain, Kojima menambahkan banyak poster wanita Jepang seksi untuk “menghibur” Anda. Tak hanya itu saja, bahkan Solid Snake sendiri akan berusaha mencium setiap dari mereka jika memandangnya terlalu lama. Jones at the max..
Rescue Me
Keberanian dan kegilaan untuk membuat sebuah game terasa lebih personal dan tak ragu untuk “bersenang-senang” dengannya adalah salah satu kekuatan Hideo Kojima. Bahkan, ia tak ragu untuk menjadikannya dirinya sendiri sebagai kejutan yang bisa Anda dapatkan di MGS V: The Phantom Pain. Muncul sebagai salah satu pasukan “Spesial” yang bisa Anda rekrut lewat misi sampingan khusus, menyelamatkan sosok Hideo Kojima adalah salah satu momen yang sulit untuk dilupakan. Apalagi dengan Fox Engine, ia dibangun dengan visual yang cukup mirip dengan kondisi fisik aslinya.
The Tallest Ladder You’ve Ever Seen
Ada begitu banyak cara yang bisa ditempuh seorang developer untuk memperkenalkan OST yang diracik khusus untuk proyek yang tengah mereka kembangkan, atau sekedar memastikannya mengalun untuk membangun atmosfer dan tema game yang lebih solid. Di Metal Gear Solid 3, Kojima ternyata punya “solusi” untuk itu. Tidak di scene pembuka dengan cut-scene super sinematik yang menjadi ciri khas-nya, melainkan melalui sebuah tangga menjulang tinggi yang sepertinya pantas untuk dinobatkan sebagai “Tangga Tertinggi di Video Game” di sepanjang sejarah eksistensi industri ini. Butuh waktu lebih dari 1,5 menit untuk mencapai puncaknya dengan kecepatan yang tak bisa Anda modifikasi, Anda akan disuguhi dengan OST MGS 3: Snake Eater sembari melakukan aktivitas tersebut. Atas nama apa? Atas nama apapun yang hendak dicapai Kojima dengannya.