Review Tekken 7: Kekerasan Abadi Dalam Rumah Tangga!
Sayangnya, Konten VR yang “Gimmicky”

Untuk versi Playstation 4, Bandai Namco juga menyertakan sebuah konten eksklusif untuknya. Benar sekali, Anda kini berkesempatan untuk menikmati sedikit konten yang ditawarkan oleh Tekken 7 dalam format Virtual Reality, tentu saja via Playstation VR. Tekken 7 sendiri menawarkan dua mode terpisah untuk dimaksimalkan, yakni: VR Battle dan VR Viewer.
VR Battle sayangnya, bukanlah pertandingan normal ala Arcade, Story Mode, atau Treasure Battle yang bisa dilakukan dalam format VR. Yang Anda hadapi ternyata hanyalah sebuah mode Practice, namun tetap dalam bentuk VR. Berbeda dengan gaming konvesional fighting pada umumnya, mode VR memungkinkan Anda untuk menikmati pertarungan seolah Anda melihatnya di depan Anda. Karakter akan bergerak terus maju, dan Anda akan bisa menikmatinya dari beragam sudut termasuk jarak kamera yang lebih dekat. Anda juga bisa memperlambat tempo permainan untuk melihat efek dan animasi serangan dengan lebih detail.


Sementara VR Viewer, sepertinya namanya, merupakan viewer untuk model karakter dalam format VR. Anda sudah mengganti kosmetik karakter favorit Anda dan ingin melihatnya lebih dekat? Jauh lebih dekat dari sekedar 2D? Anda bisa mengandalkan Playstation VR untuk itu. Walaupun Bandai Namco membatasi jarak model karakter ini supaya tidak terlalu dekat, Anda selalu bisa “menipu” sistem ini dengan membuat posisi berdiri Anda lebih jauh sehingga punya ruang lebih besar untuk mendekatkan diri. Selain untuk konten “nakal” – menikmati pakaian sensual karakter wanita yang terbuka dan dipresentasikan dengan penuh detail, kami sendiri tak melihat banyak fungsi dari VR Viewer ini. Karena pada akhirnya, ia bukan sesuatu yang baru.
Gimmicky, karena kedua fitur ini bukan sesuatu yang begitu esensial dan penting untuk dimiliki, walaupun jadi tambahan konten yang “menggoda” untuk gamer yang memang sudah menginvetasikan diri dengan Playstation VR. Berita buruknya? Untuk alasan yang tak jelas, Bandai Namco sama sekali tidak menyertakan kemampuan untuk mengubah atau menambahkan stage-stage pertarungan di kedua mode ini, yang tentu saja akan membuatnya lebih menarik. Apalagi desain stage yang mereka tawarkan pantas diacungi jempol. Yang Anda temukan? Sebuah tempat aneh berbintang untuk VR Battle dan sebuah latar belakang berwarna-warni untuk VR Viewer. WHY BANDAI NAMCO? WHY??!
Kesimpulan

Tekken 7 adalah sebuah seri game fighting yang berhasil melakukan dua hal dalam satu waktu yang sama – menangkap daya tarik masa lampau dan membubuhkan sesuatu yang baru dan menyegarkan di atasnya. Sebagai salah satu gamer yang sudah mencicipi daya tariknya sejak era Playstation 1, Anda bisa menguasai game ini dengan mudah, tetapi juga ia tetap menyediakan ruang untuk mendalami dan membuatnya menjadi sebuah game kompetitif nan serius untuk Anda pribadi. Keputusan untuk memperkuat sisi cerita dengan menyertakan Akuma dan mendesainnya dalam format sinematik adalah keputusan yang sangat baik. Apalagi semuanya dilakukan dengan basis Unreal Engine 4 yang memesona dan memanjakan mata. Ia akan memenuhi apa yang Anda harapkan dari sebuah seri Tekken yang baru, bahkan untuk urusan kegilaan kosmetik sekalipun.
Walaupun demikian, bukan berarti Tekken 7 bisa dibilang sebagai game “fighting” yang sempurna. Kami sendiri punya beberapa keluhan, terutama dari sisi presentasi yang ada. Pertama, keputusan untuk membuat setiap karakter berbicara dalam “bahasa ibu” mereka masing-masing di dalam Story Mode, namun saling mengerti satu sama lain, adalah keputusan absurd di mata kami. Menyederhanakannya menjadi semuanya berbahasa sama, menurut kami lebih rasional. Kebijakan untuk membuat mode story di luar keluarga Mishima untuk tiap karakter yang ada kini disimpulkan hanya dari satu pertarungan saja, alih-alih memanjang dalam Arcade Mode seperti seri lawas juga pantas dipertanyakan. Hal lainnya? Paling berkisar sekedar musik yang tak memorable atau pertarungan dengan tingkat kesulitan yang sangat sulit untuk ditoleransi. Kami juga menyayangkan tak kembalinya beberapa karakter lawas ikonik di sini.
Walaupun demikian, terlepas dari kekurangan tersebut, Tekken 7 tetap berujung sebagai seri Tekken yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Anda yang datang untuk menikmati atmosfer kompetitifnya, atau sekedar melanjutkan cerita, atau sekedar ingin mencari game fighting “sederhana” dimana Anda hanya ingin bersenang-senang dan menikmati keseruan yang ada, atau bahkan sekedar menikmati visual yang ada akan merasa bahwa investasi yang Anda layangkan di game fighting racikan Bandai Namco ini, terbayarkan manis.
Kelebihan

- Visualisasi memanjakan mata
- Cerita dengan gaya sinematik
- Fitur kosmetik yang gila dan absurd
- Treasure Battle untuk tantangan offline yang berkelanjutan
- Akuma yang diadaptasikan dengan baik dan benar
- Desain Stage
- Animasi serangan Rage Arts yang keren
- Konten Story Character yang tetap, penuh humor
- Sistem baru menghasilkan pendekatan serangan baru
- Sensasi yang tetap familiar
Kekurangan

- Konten VR tak lebih dari sekedar gimmick
- Karakter berbicara dalam “bahasa ibu”, membuat Story Mode terasa absurd
- Saga karakter di luar Mishima berakhir dalam konklusi dengan hanya satu pertandingan
- Beberapa karakter ikonik lawas tidak kembali
- Tingkat kesulitan “SPECIAL MATCH” melawan Akuma yang tak berbeda dengan Dark Souls (dimulai dari “Normal”)
Cocok untuk gamer: pencinta seri lawas Tekken, yang memimpikan game fighting tiga dimensi dengan visual ciamik
Tidak cocok untuk gamer: yang lebih mencintai game fighting “setengah lingkaran”, tak suka dengan game fighting 3D