Pembajakan, terlepas dari semua kontroversi yang menyertainya, tetap harus diakui bukanlah sebuah tindakan yang etis. Menikmati konten kreatif secara ilegal tentu saja tidak memberikan kontribusi apapun untuk mereka yang seharusnya mendapatkan hak mereka, dari studio film, developer, publisher, hingga pihak manapun yang sudah menginvestasikan uang untuk memastikan produk ini tersedia di pasaran. Namun selalu ada satu pertanyaan yang menghantui, apakah memang benar pembajakan mempengaruhi penjualan versi original sebuah produk, termasuk video game? Jawabannya sebenanrya, tidak. Setidaknya dari hasil penelitian yang sempat dilakukan oleh Komisi Eropa.

Walaupun tidak pernah dirilis secara resmi, Komisi Eropa sebenarnya sempat membayar badan penelitian dengan uang senilai 5 Milyar Rupiah untuk meneliti efek pembajakan pada penjualan produk kreatif yang ada. Hasilnya? Cukup mengejutkan. Lewat laporan dengan jumlah 304 halaman yang tak pernah dirilis tersebut, penelitian meneukan bahwa TIDAK ADA HUBUNGAN antara pembajakan dan penjualan. Dalam hal ini, pembajakan tidak mempengaruhi penjualan produk original sama sekali.

Bahkan, hasil sebaliknya justru terjadi. Laporan ini justru menyebutkan bahwa unduhan ilegal dan proses streaming justru mendorong penjualan legal video game. Penelitian ini juga menuliskan bahwa untuk produk seperti video game, ataupun musik dan juga buku, pembajakan tidak selalu terjadi karena harga  tinggi tetapi lebih karena “kesediaan untuk membayar”. Ini berarti, walaupun produk-produk ini mahal, calon konsumen yang tertarik pasti akan membayar untuknya. Sementara jika mereka tidak tertarik untuk membayar, mereka akan membajaknya. Satu-satunya hubungan negatif yang terlihat hanya terjadi pada film-film Hollywood raksasa yang baru dirilis ke pasaran.

Namun penelitian ini juga menegaskan bahwa hasil penelitian ini TIDAK MEREFLEKSIKAN apa yang terjadi di region lain, selain Uni Eropa. Bahwa bukannya tidak mungkin, bahwa kesimpulan yang ditarik memang unik dan khusus untuk penjualan, pembajakan, dan fenomena di Uni Eropa saja. Anda yang tertarik untuk membaca keseluruhan hasil penelitian tersebut bisa menuju ke tautan berikut ini. Menarik..

Source: PCGamesN dan Gizmodo