Menjajal BETA Call of Duty – WWII: Rasa Baru yang Familiar!

Reading time:
September 5, 2017

WAR – Mode Multiplayer Terbaik

Walaupun Team Deathmatch dan Domination terasa serupa, COD: WWII menawarkan satu mode multiplayer yang fantastis - WAR.
Walaupun Team Deathmatch dan Domination terasa serupa, COD: WWII menawarkan satu mode multiplayer yang fantastis – WAR.

Lantas, apakah ini berarti COD: WW II hadir tanpa inovasi signifikan apapun? Berita baiknya, di tengah rasa skeptis kami karena Team Deathmatch dan Domination yang masih mengikuti formula klasik Call of Duty selama ini, Sledgehammer Games ternyata menyuntikkan satu mode multiplayer yang bisa kami sebut istimewa – WAR.

Apa itu WAR? Ada dua cara terbaik untuk menjelaskannya. Untuk Anda yang sempat mencicipi seri Battlefield 1, Anda bisa mengasosiasikannya dengan mode Operations di game racikan DICE dan EA tersebut. Sementara untuk Anda yang asing dengan Battlefield 1, WAR bisa disebut sebagai sebuah mode multiplayer dengan konten cerita di dalamnya, mirip dengan apa yang ditawarkan Titanfall pertama di masa lalu. Bahwa pertempuran dua pihak yang sama-sama dikendalikan oleh player ini berujung didasarkan pada sebuah misi ala campaign, dengan tidak hanya berfokus pada usaha untuk membunuh tim yang lain saja.

Seperti Operations di Battlefield 1, WAR merupakan mode kompetitif dengan campaign dan desain misi unik di dalamnya.
Seperti Operations di Battlefield 1, WAR merupakan mode kompetitif dengan campaign dan desain misi unik di dalamnya.
WAR membutuhkan strategi dan koordinasi solid untuk dimenangkan.
WAR membutuhkan strategi dan koordinasi solid untuk dimenangkan.

Dibagi ke dalam beberapa sesi yang masing-masing akan menuntut tim penyerang dan bertahan dengan misi yang berbeda, WAR berujung menjadi mode baru super menegangkan yang secara mengejutkan, punya lapisan strategi tertentu di dalamnya. Alih-alih seperti Team Deathmach yang seringkali bergantung pada kemampuan satu atau dua orang yang punya kemampuan lebih di Call of Duty untuk memenangkan pertempuran untuk Anda, WAR menuntut kolaborasi dan koordinasi yang intensif bagi tim untuk mencapai kemenangan. Dengan satu mode yang dibagi ke dalam beberapa misi yang ada, Anda bahkan akan dibekali dengan kemampuan untuk “Membangun”. Dari sekedar membangun machine gun untuk mempertahankan area utama Anda hingga tembok ekstra untuk membuat tim penyerang atau bertahan, tidak mampu mencapai objektif dan menyelesaikannya.

Dengan sniper yang menguasai tempat tinggi misalnya, misi membangun jembatan ini mustahil diselesaikan jika tidak ada yang melemparkan granat asap secara konsisten.
Dengan sniper yang menguasai tempat tinggi misalnya, misi membangun jembatan ini mustahil diselesaikan jika tidak ada yang melemparkan granat asap secara konsisten.
Build the machine gun!
Build the machine gun!

Dari semua mode yang ditawarkan seri Call of Duty selama ini, walaupun tidak sebesar Battlefield 1 sekalipun, mode WAR mampu menawarkan intensitas yang sama. Gamer mana yang tidak akan tegang jika melihat tim Anda tidak kunjung mampu menyelesaikan misi di tengah waktu yang kian menghitung mundur dan mendesak, dengan kepungan tembakan dan ledakan granat dimana-mana. Tim juga harus bekerjasama untuk mengatasi tantangan yang dihadapi, seperti mempersiapkan granat gas untuk menghalangi pandangan penembak jitu atau machine gunner yang selalu siap untuk menghabisi nyawa Anda secara instan. Anda juga akan bisa menemukan Tank di sini, namun sayangnya, tidak bisa Anda kendalikan secara manual. Berperan sebagai barang muatan ala “Payload” di Overwatch yang harus Anda jaga hingga mencapa titik tertentu, hal terakhir yang bisa Anda lakukan dengannya hanyalah menggunakan mount senapan mesinnya yang terletak di atas.

Ini adalah mode yang siap mencuri banyak waktu Anda jika Activision berujung menawarkan banyak peta untuknya di versi final dengan objektif yang beragam pula.
Ini adalah mode yang siap mencuri banyak waktu Anda jika Activision berujung menawarkan banyak peta untuknya di versi final dengan objektif yang beragam pula.

Di masa beta ini, Activision dan Sledgehammer Games memang hanya menyediakan satu peta saja untuk WAR. Walaupun belum ada informasi lebih jelas soal berapa banyak peta di masa depan yang ia persiapkan, namun sulit untuk menyangkal, bahwa ini adalah salah satu inovasi terbaik yang bisa ditawarkan untuk franchise Call of Duty. Sebuah mode multiplayer dengan kedalaman cerita dan ekstra lapisan strategi yang tidak lagi sekedar berlari, menembak, dan kabur seperti selama ini. Sebuah sensasi perang yang sesungguhnya.

Call of Duty: WWII, Pantaskah Ditunggu?

Call of Duty WW II Private Beta jagatplay (17)
Jadi, pertanyaannya kini, pantaskah seri terbaru Call of Duty yang akhirnya kembali ke akar ini untuk ditunggu?

Jadi, pertanyaannya kini, pantaskah seri terbaru Call of Duty yang akhirnya kembali ke akar ini untuk ditunggu? Sulit untuk memberikan satu jawaban pasti mengingat Call of Duty memang sebuah seri yang lebih dikenal sebagai game yang punya kekuatan mode campaign yang pantas untuk diacungi jempol, sesuatu yang tidak ditawarkan di masa beta ini.

Namun jika harus mengacu pada mode multiplayernya saja, maka inovasi seperti mode WAR yang ditawarkan di sini memang berhasil menghadirkan sensasi Call of Duty yang lebih unik, lebih intensif, dan lebih penuh strategi. Bahwa bukan sekedar dibalut dengan kebutuhan untuk mengangkat senjata dan menembaknya secara akurat, kemenangan butuh koordinasi sebagai sebuah tim dengan ragam objektif yang tidak berhubungan dengan efektivitas Anda membunuh. Jika Activision berujung menyediakan lebih banyak peta dengan ragam misi unik untuk mode WAR ini, maka ia jadi mode multiplayer yang sepertinya siap untuk mencuri perhatian Anda. Sementara bagi penggemar COD klasik yang lebih senang dengan sensasi yang familiar, selalu ada Team Deathmatch dan Domination untuk Anda.

Call of Duty: WW II sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 3 November 2017 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…
October 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara dengan Takayuki Nakayama & Shuhei Matsumoto (Street Fighter 6)!

Kami sempat mewancarai dua pentolan Street Fighter 6 - Takayuki…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…