Review Destiny 2: Penyempurnaan Segala Aspek!

Reading time:
September 29, 2017
Destiny 2 jagatplay part 1 (1)

Hype yang terlalu tinggi? Atau kualitas game yang memang terlalu rendah? Perdebatan ini sempat mengemuka ketika Bungie dan Activision merilis untuk pertama kalinya, Destiny ke pasaran, beberapa tahun yang lalu. Sebagai game pertama Bungie setelah keluar dari Halo, antisipasi terhadap proyek yang satu ini memang terhitung besar. Jika hanya mengacu pada apa yang terjadi pada Halo saja, maka Bungie punya kaitan yang kuat pada kualitas tidak hanya gameplay, tetapi juga cerita dan mekanik yang ada. Apalagi, lewat rangkaian trailer dan screenshot yang sempat dirilis, ia terlihat seperti sebuah game sci-fi dengan konten yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Namun sayangnya, rilis Destiny pertama justru terasa seperti bumerang. Kritik demi kritik mengemuka, mengomentari buruknya penanganan Bungie pada beberapa aspek yang ada.

Menyerah? Tentu saja tidak. Dengan penjualan yang cukup tinggi dan basis fans fanatik yang bahkan tak ragu untuk menikmati konten berbayar expansion pass yang mereka tawarkan, Bungie dan Activision akhirnya melepas Destiny 2 ke pasaran. Sebuah seri sekuel yang diklaim, akan menyempurnakan beragam masalah dan keluhan yang sempat terjadi di seri pertamanya. Anda yang sempat membaca artikel preview kami seharusnya sudah mendapatkan gambaran lebih jelas soal seri kedua ini, yang sejauh kami cicipi, memang memperlihatkan struktur gameplay yang lebih rapi dan lebih baik. Bahwa tidak lagi terasa seperti sebuah “pekerjaan” yang membebani dan melelahkan, Destiny 2 memancarkan pesona sebagai sebuah game multiplayer kompetitif / kooperatif yang seharusnya.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Destiny 2 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game dengan penyempurnaan segala aspek? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Berperan sebagai sekuel, ada kenang-kenangan bagi Anda yang sudah mencicipi dan menyelesaikan seri pertamanya.
Berperan sebagai sekuel, ada kenang-kenangan bagi Anda yang sudah mencicipi dan menyelesaikan seri pertamanya.

Mengikuti nomor di belakang nama yang ia usung, Destiny 2 memang diposisikan sebagai seri sekuel langsung dari Destiny pertama. Anda bahkan berkesempatan untuk sedikit bernostalgia jika sempat mencicipi seri pertamanya dan menggunakan karakter yang sama dengannya. Ia sendiri mengambil timeline 1 tahun sejak event yang terjadi di expansion pack – Destiny: Rise of Iron.

Salah satu ras alien – Cabal memutuskan untuk tidak lagi menunggu dan diam. Pasukan elite mereka yang disebut sebagai “Red Legion” memutuskan untuk mengambil langkah aktif dan menyerang kota terakhir bumi yang dilindungi oleh sebuah bola raksasa bernama Traveler di atasnya. Serangan efektif dengan begitu banyak pasukan dan pesawat tersebut berujung berhasil, terlepas dari peran aktif karakter ikonik seperti Zavala, Cayde-6, dan Ikora yang berusaha melindunginya. Dengan teknologi yang belum pernah dilihat oleh para Guardians sebelumnya, Red Legion berhasil membuat The Traveler luluh lantak.

Tak pernah diprediksi sebelumnya, pasukan Red Legion milik Cabal tiba-tiba menyerang Tower dan meluluhlantakkan Traveler.
Tak pernah diprediksi sebelumnya, pasukan Red Legion milik Cabal tiba-tiba menyerang Tower dan meluluhlantakkan Traveler.
Di bawah pimpinan Dominus Ghaul, mereka tertarik untuk merebut dan memanfaatkan kekuatan light dari bola raksasa tersebut.
Di bawah pimpinan Dominus Ghaul, mereka tertarik untuk merebut dan memanfaatkan kekuatan light dari bola raksasa tersebut.

Mereka ternyata dipimpin oleh seorang Komandan bernama Dominus Ghaul yang memang terobsesi pada kekuatan cahaya (light) yang muncul dari inti Traveler itu sendiri. Dengan peralatan yang ia miliki, ia berusaha memanen sumber cahaya tersebut. Aksi yang juga menghasilkan konsekuensi buruk bagi para Guardians, yang memang sangat bergantung pada light ini untuk berperang dan melawan beragam ancaman yang ada. Tanpa light, mereka hadir tanpa kekuatan dan tidak bisa dihidupkan kembali jika tewas. Namun sesuatu yang aneh terjadi. Ghost – sang robot kecil yang selama ini menemani Anda ternyata berhasil mengarahkan Anda untuk menemukan light Anda kembali di sebuah pelosok bumi dengan menggunakan kepingan Traveler itu sendiri.

Kehilangan sumber kekuatan mereka, Guardians pun tak berkutik.
Kehilangan sumber kekuatan mereka, Guardians pun tak berkutik.
Sebagai satu-satunya Guardians yang untuk alasan misterius menemukan kembali Light-nya, nasib bumi kini terletak di pundak Anda.
Sebagai satu-satunya Guardians yang untuk alasan misterius menemukan kembali Light-nya, nasib bumi kini terletak di pundak Anda.

Sebagai satu-satunya Guardians yang masih memiliki light, menjadi tugas berat Anda lah untuk mengakhiri perang yang dikobarkan oleh Ghaul ini. Ditemani oleh Suraya Hawthrone, seorang pejuang non-Guardian yang lihai, Anda pun mulai mengambil langkah, sedikit demi sedikit, untuk membantu manusia merebut kembali kota terakhir yang mereka miliki ini. Tentu saja, perjalanan yang tidak mudah. Karena tidak hanya Cabal saja, hancurnya Traveler juga ternyata memancing perhatian ras lain yang tidak kalah ganasnya seperti Fallen, Vex, Hive, hingga Taken yang masing-masing menemukan jalannya untuk membuat perjalanan Anda kian sulit.

Mampukah kepunahan dicegah?
Mampukah kepunahan dicegah?

Lantas, apa sebenarnya rencana Dominus Ghaul ini? Mampukah Anda sebagai Guardians dengan light mengembalikan kedamaian? Perang dan petualangan seperti apa yang harus Anda lalui? Semua jawaban tersebut bisa Anda dapatkan dengan memainkan Destiny 2 yang satu ini.

Pages: 1 2 3 4 5
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…