Review Super Mario Odyssey: Sebuah Pengalaman Magis!
Beragam Dunia, Beragam Tantangan
Nintendo Switch memang bukan konsol terkuat di pasaran saat ini. Namun dengan segala keterbatasan yang ia miliki, Nintendo masih mampu secara konsisten memastikan bahwa Anda tetap akan bisa menikmati sisi presentasi yang ada, baik dari sisi visual hingga audio yang ada. Hal yang serupa juga terjadi dengan Super Mario Odyssey. Pendekatan ala “kartun” yang ia usung memang tidak bisa disandingkan dengan realisme di game-game rilis di platform yang lain, namun untuk sebuah game yang mengusung nama Mario di dalammya, ini adalah pendekatan yang tak bisa lagi lebih tepat. Karena pada akhirnya, Mario selalu soal sensasi petualangan yang membuat Anda seolah kembali ke masa kecil. Dan hal inilah yang juga ditawarkan oleh Super Mario Odyssey.
Dalam proses menyelamatkan Peach yang terus terbang dengan kecepatan tinggi di atas kapal milik Bowser, Anda mau tidak mau akan diminta untuk singgah di beberapa dunia sepanjang perjalanan. Tentu saja untuk mencari Moon – sebuah item berbentuk bulan sabit kecil yang memang esensial sebagai bahan bakar untuk Odyssey – balon udara Mario dan Chappy. Maka yang Anda temukan adalah beragam Kerajaan di luar kerajaan Mushroom Kingdom yang selama ini selalu jadi pusat cerita untuk Mario itu sendiri. Anda akan menjalani petualangan di sebuah padang gurun yang justru sempat mengalami fase kedinginan karena satu alasan tertentu, sebuah kota futuristik dengan manusia di dalamnya, sebuah tempat dengan lava yang mengalir di bawah, hingga hutan belantara dengan kehidupan makhluk unik di dalamnya. Setiap dari mereka akan menghadirkan atmosfer yang berbeda.
Dari sisi visual dan teknis, Super Mario Odyssey tetap terlihat memesona untuk sebuah konsol dengan performa yang terbatas. Mereka tetap menyisipkan detail-detail kecil yang cukup untuk membuat hati Anda terenyuh dan tertawa, sekaligus mempertahankan beberapa efek lain yang cukup untuk membuat Anda cukup terkagum-kagum. Bahkan bisa dibilang, detail adalah hal yang membuat Super Mario Odyssey begitu mudah untuk membuat Anda jatuh hati. Dari fakta bahwa Anda bisa bermain dengan anjing di beberapa dunia dengan melemparkan topi yang ada, Mario yang akan otomatis duduk jika ia tengah berdiri di atas kursi, hingga efek tubuh yang basah ketika hujan menerpa beberapa dunia. Mario bereaksi aktif dengan apa yang terjadi di sekitarnya dan menghasilkan detail yang memang pantas diacungi jempol. Di atasnya, Anda akan bertemu dengan desain dunia yang terasa begitu magis di saat yang sama.
Salah satu presentasi yang sulit untuk dipisahkan dari game Mario modern dan tetap jadi konten yang fenomenal di Super Mario Odyssey ini adalah musik yang disuntikkan di dalamnya. Game terbaru Nintendo Switch ini bahkan punya OST originalnya sendiri – Jump Up, Super Star! yang akan membuat tubuh Anda ikut bergoyang. Musik familiar dengan gubahan baru ini juga akan Anda temui di beberapa titik permainan, termasuk musik original yang kini dimainkan sebuah band di Metro Kingdom. Musik pengiring di belakang layar juga akan membuat pengalaman Anda terasa lebih seru dan yang pastinya, menyenangkan. Ada banyak musik riang yang siap untuk membuat tubuh Anda bergoyang sembari terus mengendalikan Mario.
Namun sekali lagi, presentasi hanyalah satu bagian kecil dari hal fantastis yang ditawarkan oleh Super Mario Odyssey. Karena pada akhirnya, daya tarik utamanya memang terletak pada inovasi gameplay yang ia tawarkan.
Berpetualang!
Satu hal yang fantastis dari Super Mario Odyssey adalah fakta bahwa genre utamanya bukan platforming. Oke, memang seperti game Mario pada umumnya, Anda akan banyak melewati proses platforming yang ada untuk bergerak ke area selanjutnya, namun jika berbicara soal genre – ini adalah sebuah game semi open-world yang sama sepertinya halnya seri-seri Mario di masa lalu seperti Mario 64 atau Sunshine, berfokus untuk mendorong Anda melakukan satu hal – eksplorasi. Tanpa clue yang jelas, tanpa misi utama yang jelas, misi utama Anda hanya satu – mengisi Odyssey dengan bulan-bulan yang bisa Anda kumpulkan di setiap dunia yang ada dan berakhir mengejar Bowser di akhir, serta tentu saja, menyelamatkan Peach. Tidak ada lagi misi yang lain.
Tetapi desain gameplaynya tidak akan seperti kebanyakan game modern yang akan langsung memberikan kepada Anda lokasi jelas setiap Moon ini. Keasyikan dari Super Mario Odyssey adalah mencari dan menemukan setiap dari mereka. Di awal, ia memang menjadi resource esensial untuk mampu menggerakkan cerita. Namun seiring dengan progress yang ada, proses pencarian ini menjadi salah satu motor pendorong utama untuk membuat Anda kembali dan kembali, sesuatu yang akan kita bicarakan nanti. Percaya atau tidak, inti Super Mario Odyssey memang sesederhana ini. Dan formula itu berhasil.
Mengapa berhasil? Karena proses pencarian yang ada bukan seperti konsep game open-world dengan sistem misi sampingan rendahan, dimana Anda bisa menekan satu ikon dan mendapatkan koordinat pasti kemana Anda harus bergerak. Setiap Moon ini tersembunyi dengan rapi. Selalu ada tantangan tersendiri untuk mendapatkannya, dari “sekedar” proses platforming, menyelesaikan puzzle, mengalahkan boss, hingga sekedar menemukannya tersembunyi di sudut-sudut yang tidak Anda tahu. Menariknya lagi? Proses pencarian ini tidak pernah berakhir membosankan.
Perasaan tidak membosankan tersebut muncul dari dua alasan utama di mata kami: desain level dan jenis tantangan yang harus Anda selesaikan untuk mendapatkannya. Untuk yang pertama, seperti yang terjadi dengan Breath of the Wild, desain level setiap dunia Super Mario Odyssey akan selalu memberikan setidaknya satu Moon baru yang menarik untuk dikejar. Sekilas pandang, lewat sedikit observasi, Anda selalu bisa melihat sebuah cahaya di dalam tanah, sebuah binatang tak biasa yang bersinar, sebuah tempat tinggi yang terlalu aneh untuk tidak dijelajahi, hingga clue jelas – Moon yang terpampang untuk Anda kejar. Hasilnya adalah sebuah pengalaman gaming yang tidak pernah punya titik rendah. Begitu Anda selesai mendapatkan satu Moon, maka Moon selanjutnya akan menunggu Anda.
Variasi tantangan yang perlu diselesaikan untuk mendapatkan setiap Moon juga memesona. Ia hadir dengan beragam tingkat kesulitan dan kompleksitas memang. Ada Moon yang bisa Anda dapatkan mudah dengan hanya sekedar menghantam sebuah tanah dengan gerakan, ada Moon yang tersimpan di seekor burung bercahaya yang hanya perlu Anda sentuh dengan sedikit aksi gerak, ada Moon yang membutuhkan Anda berkompetisi dengan AI layaknya balapan, hingga Moon yang sekedar meminta Anda melakukan lompat tali hingga jumlah tertentu untuk menang. Tetapi di sisi lain, ada Moon yang membutuhkan Anda untuk mengalahkan boss hingga melakukan proses platforming yang tidak memberikan kesempatan untuk gagal. Variasi seperti ini membuat setiap Moon terasa baru, menyegarkan, dan menantang. Menghasilkan sebuah sensasi gameplay yang pantas untuk diacungi jempol. Apalagi di beberapa titik, proses eksplorasi kadang membawa Anda kembali dalam format 2D Mario lawas lengkap dengan musik yang berubah menjadi 8 bit pula.
Kerennya lagi? Setiap dunia juga diisi dengan dua jenis resource: Gold Coin khas Mario dan sebuah mata uang lainnya yang berwarna ungu. Gold Coin memainkan peran penting sebagai mata uang utama di sini. Ia juga menjadi pondasi untuk sistem respawn yang tidak lagi berbasis jumlah nyawa, tetapi mekanisme serupa dengan apa yang dilakukan Dark Souls. Benar sekali, Anda akan mengorbankan sedikit jumlah Gold Coin Anda untuk respawn hingga membuatnya mustahil untuk masuk ke layar Game Over mengingat betapa mudahnya mendapatkan resource yang satu ini. Sementara resource berwarna ungu yang jumlahnya super terbatas digunakan untuk berbelanja beragam item, pakaian, hingga pernak-pernik untuk Mario di Odyssey dan hanya bisa digunakan di dunia dimana ia beasal saja. Modifikasi pakaian memang menjadi salah satu daya tarik Super Mario Odyssey karena kesempatan untuk membuat Mario tampil lebih imut dan menggemaskan. Tidak hanya itu saja, beberapa misi yang berhadiah Moon juga biasanya menuntut Anda untuk mengenakan pakaian tertentu untuk bisa diambil.
Maka yang Anda temukan adalah desain dunia yang bahkan lebih padat “isi” dari yang sebelumnya. Bahwa tidak lagi sekedar memastikan Anda selalu punya setidaknya satu Moon yang dikejar setelah Anda berhasil menyelesaikan satu tantangan, Anda kini juga berhadapan dengan Gold Coin dan Purple Coins yang tersebar di sudut-sudut Anda kunjungi. Mengingat resource ini, terutama untuk Purple Coins seringkali berakhir dengan kesempatan untuk mendapatkan kostum unik dan menarik untuk Mario, otak Anda akan secara otomatis langsung memosisikannya sebagai resource penting untuk dikejar, bahkan sepenting Moon. Dunia yang tidak pernah membosankan ini semakin tidak membosankan dengan lebih banyak aktivitas yang bisa Anda lakukan, semuanya dengan sekedar observasi.
Dengan menitikberatkan pengalaman pada sensasi berpetualang seperti, Nintendo berhasil meracik sebauh konsep dunia yang fantastis. Tidak ada petunjuk jelas, tidak ada indikator kemana Anda harus melangkah, tetapi memastikan apapun yang Anda lakukan akan berujung dengan reward tersendiri, dari sekedar Purple Coins hingga Moon. Ia mendorong Anda untuk terus melangkahkan kaki dan berani bergerak menuju ke banyak area yang bahkan, terasa mustahil untuk dikunjungi.