10 Game Raksasa Paling Meragukan di 2018!
6. Bloodstained: Ritual of the Night

Bloodstained akan jadi game pertama dari Kickstarter yang kami masukkan ke dalam daftar kali ini. Sepak terjang Iga sebagai salah satu otak yang berhasil membuat Castlevania: Symphony of Night mengagumkan di masa lalu memang membuat banyak orang menaruh perhatian besar pada apa yang ia tawarkan via Bloodstained. Proses pengembangan terus terjadi, namun video gameplay terbaru satu demi yang lain justru memperlihatkan pendekatan yang tidak terasa serupa dengan apa yang kita sukai dari seri Castlevania klasik. Pergerakan dan animasi karakter yang kaku dan terasa secepat seri ikonik Konami tersebut, lengkap dengan kualitas visualisasi berbasis model tiga dimensi yang tidak seindah yang dibayangkan, tentu menciptakan sedikit rasa keraguan. Ia terlihat seperti sebuah proyek yang butuh banyak polesan untuk terlihat memesona saat ini.
5. The Crew 2

Seperti kehilangan cara untuk membuatnya tidak hanya sekedar bertahan dan berlanjut, tetapi juga menjual, itulah perasaan yang kami dapatkan setiap kali Ubisoft berusaha memperkenalkan The Crew 2 ke pasaran. Seri pertama yang gagal tampil sebagai game racing dengan kualitas yang pantas untuk dipuja-puji sepertinya tidak menghalangi niat Ubisoft untuk memastikan franchise ini berlanjut. Inovasi yang berusaha mereka tawarkan? Anda kini bisa melintasi benua Amerika tidak lagi dengan sekedar kendaraan darat saja, tetapi juga udara dan air. Perpindahan menjadi kendaraan apapun yang Anda butuhkan akan berlangsung tanpa waktu loading dan terjadi secara real-time, membuat proses eksplorasi terdengar fantastis. Namun sayangnya, hingga saat ini dengan plus berita penundaan yang sudah terjadi, kita masih belum punya gambaran jelas kira-kira pengalaman apa yang akan kita dapatkan dari The Crew 2 itu sendiri. Itu adalah fakta yang membuatnya semakin meragukan.
4. Metal Gear Survive

Dengan semua trailer dan screenshot yang ia lepas, hampir semua gamer tentu akan setuju bahwa ia saat ini, terlihat seperti sebuah game action yang mengagumkan. Kita bicara soal sebuah game third person shooter yang meminta Anda melawan zombie, menawarkan mode kooperatif yang memungkinkan Anda untuk menikmatinya bersama teman Anda yang lain, sekaligus memungkinkan Anda membangun markas dan meracik beragam perlengkapan yang Anda butuhkan secara instan. Namun dengan tetap memaksa dan mempertahankan nama “Metal Gear”? Itu yang menjadi masalah utamanya. Sejauh ini, Survive tidak terlihat seperti sebuah game yang pantas untuk menyandang nama Metal Gear yang seaneh apapun setiap serinya, selalu menjadikan stealth dan konspirasi tingkat dunia sebagai tema utama. Dengan microtransactions yang juga sempat membanjiri mode multiplayer di MGS V: TPP, sepertinya tidak berlebihan untuk mengantisipasi bahwa hal yang sama juga diimplementasikan di sini.
3. Shenmue 3

Hype yang besar, namun komunitas kecil yang sempat mencicipi kedua serinya di era Dreamcast masa lampau. Perhatian besar dari media dan para fans fanatik sejak ia diumumakn tentu membuat banyak gamer yang tidak terlalu familiar dengan Shenmue tidak sabar ingin masuk dan merasakan sendiri apa yang membuat franchise racikan Yu Suzuki ini mengagumkan. Namun sayangnya, ketidaksabaran itu seolah sedikit tercederai dengan presentasi yang justru semakin meragukan mendekati jendela rilis di tahun 2018 ini. Trailer gameplay perdana hadir dengan absennya teknologi gerak wajah yang membuat Anda seperti melihat boneka-boneka beraksi tanpa emosi sama sekali. Proses penundaan tanpa kejelasan progress soal cerita atau gameplay seperti apa yang pantas kita tunggu, juga berkontribusi pada keraguan tersebut.