Review Dragon Ball FighterZ: Game Dragon Ball Terbaik!
Pada Dasarnya, Sederhana!

Percaya atau tidak, di balik semua gerakan serangan cepat yang ditawarkan oleh Dragon Ball FighterZ, ia sebenarnya adalah sebuah game fighting yang sederhana. Bahwa kompleksitas utamanya tidak terletak pada usaha untuk mengahafal semua baris jurus dan bagaimana cara mengkombinasikannya, tetapi lebih pada bagaimana cara memanfaatkannya pada timing yang tepat untuk menyerang, bertahan, atau melakukan serangan balik. Dipadukan dengan mode tutorial yang cukup jelas dan mendasar pula, percaya atau tidak, Dragon Ball FighterZ bahkan cocok dan bisa dinikmati oleh gamer-gamer yang mungkin tidak terlalu lihai memainkan game-game fighting dua dimensi yang lain, seperti Street Fighter atau King of Fighters misalnya.
Semuanya disederhanakan dalam satu tombol atau kombinasi dua tombol. Ada tombol yang didedikasikan untuk serangan biasa yang akan memicu kombo jika ditekan berkali-kali, satu tombol untuk serangan kuat yang siap mementalkan karakter ke ujung layar untuk dikombo lagi dengan serangan ekstra, satu serangan untuk bola-bola sinar, dan satu tombol untuk serangan medium. Ada satu tombol untuk melakukan Super Dash = bergerak super cepat untuk membuka serangan, satu tombol untuk melakukan Dragon Rush yang sebenarnya tidak berbeda dengan fungsi grappling untuk menghantam musuh yang terus bertahan, dan dua tombol untuk Assist atau mengganti karakter. Sisanya? Beberapa fungsi dua tombol untuk mengumpulkan energi (Ki) atau melakukan gerakan menghilang dan menyerang dari belakang. Dengan tombol sesederhana ini, sisa aktivitas yang perlu Anda lakukan hanyalah belajar untuk mencari timing untuk mengeksekusinya.


Bahkan, harus diakui, bahwa sebagian besar yang Anda lakukan dengan Dragon Ball FighterZ lebih ke permainan mental melawan musuh di depan mata Anda. Memprediksi apa yang kira-kira akan mereka lakukan, mempertimbangkan apakah tepat untuk melakukan serangan balik, ataukah justru Adna harus memperhalus kemampuan ofensif Anda, atau jangan-jangan ini adalah kesempatan untuk mengeksploitasi serangan Dragon Rush karena sejatinya musuh Anda terus bertahan? Ini adalah inti dari Dragon Ball FighterZ itu sendiri. Begitu Anda berrhasil membuka serangan dan masuk, prioritas berubah menjadi usaha untuk mempertahankan kombo sepanjang mungkin. Apalagi seperti format Marvel vs Capcom, kombo serangan Anda bisa disambung dengan memanggil anggota tim Anda yang lain dan melanjutkannya begitu saja.
Sisanya, adalah memerhatikan penggunaan resource Ki yang Anda miliki. Tidak harus hanya dieksekusi untuk melancarkan serangan pemungkas saja yang bisa memakan 1 – 3 Ki, Anda bisa memanfaatkannya untuk beragam serangan berbeda. Dengan mengkombinasikan putaran setengah lingkaran (kiri ke kanan ataupun kanan ke kiri) + Heavy Attack, Anda bisa mengakses varian serangan standar dalam versi lebih kuat yang meminta Anda mengorbankan 1 Ki. Ini efektif untuk mempanjang kombo yang Anda lemparkan atau sekedar, menambah damage di akhir. Untuk Anda yang ingin bertahan dan melakukan aksi menghilang dan menyerang dari belakang, Anda juga butuh 1 Ki untuk mengeksekusinya. Berhasil mengumpulkan hingga maksimal 7 bar, ada beragam aksi lebih kuat yang bisa Anda akses. Setiap karakter biasanya akan hadir dengan dua jenis – 3 jenis varian serangan pemungkas – yang hanya butuh 1 Ki dan yang lebih kuat dan sinematik dengan 3 Ki. Hanya ada dua karakter saja – SSGSS Goku dan SSGSS Vegeta yang punya jurus pemungkas yang menuntut 5 buah Ki untuk efek paling maksimal.


Harus diakui, strategi untuk berusaha memenangi setiap pertempuran memang hampir mirip satu sama lain. Bahwa membuka dengan Super Dash, kombo, menggantinya dengan karakter lain, dan melakukan siklus serupa hingga terbaca jelas oleh lawan sepertinya adalah strategi yang paling efektif. Berita baiknya? Walaupun semua karakter bisa melakukan hal ini, Arc System Works masih mampu memastikan bahwa setiap karakter, punya identitas serangan yang berbeda satu sama lain. Contohnya? Hit, misalnya. Karakter dari Dragon Ball Super ini punya range serangan Normal + Heavy yang luas, namun, tidak bisa melakukan Dragon Dash ketika tengah berada di udara. Atau misalnya bicara soal Beerus yang hanya punya 3 kombinasi serangan Normal saja, namun selalu berakhir dengan serangan teleportasi dari belakang yang jika tidak diantisipasi lawan, bisa berakhir masuk untuk pembuka kombo. Atau kita bicara soal hal kecil seperti Gohan (Adult) yang serangan normalnya datang dengan pukulan lebih banyak dibandingkan karakter lain, hingga besar kesempatan mengecoh musuh yang tidak mawas. Karakter yang lebih besar juga biasanya hadir dengan serangan lebih lambat, seperti Nappa dan Android 16, dan begitu juga sebaliknya – seperti Krillin dan Kid Buu. Dan juga ada Yamcha, yang di mata kami, masih tak banyak berguna.
Kesederhanaan dari fungsi yang bisa Anda akses dan permainan yang lebih ke arah timing dan membaca mental lawan membuat game ini menjadi lebih mudah diakses, untuk gamer pendatang baru. Apalagi, jika mengingat bahwa untuk Anda yang senang bermain secara single-player, ia menawarkan tingkat kesulitan Normal yang harus diakui, terhitung cukup mudah. Anda seharusnya bisa menyelesaikan pertarungan apapun di tingkat kesulitan ini dengan tanpa masalah. Uniknya? Ada disparitas yang besar antara tingkat kesulitan Normal dan Hard yang bisa Anda cicipi di mode single-player ini, baik ketika Anda menyelesaikan mode Story ataupun Arcade yang ditawarkan di sini. Mode Hard akan menuntut Anda untuk unjuk kemampuan berkat agresivitas AI komputer yang lebih aktif menyerang, mengkombinasikan tombol Assist dengan lebih baik, dan damage yang lebih fantastis. Tidak mudah mengalahkan musuh di mode Hard begitu saja.


Tentu saja, sisanya adalah mode multiplayer yang berkat sensasi kompetitif yang intens dan gameplay yang mantap, sepertinya siap untuk menyerap waktu Anda bermain dengan judul ini untuk waktu yang lama. Sayangnya, mengingat kami mendapatkan review copy ini setidaknya seminggu lebih awal, server untuk menjajal mode ini sepertinya belum siap sampai hari rilis final – di tanggal 26 Januari 2018 mendatang. Untungnya, kami sempat menjajal masa open beta terakhir yang seharusnya sudah merepresentasikan apa yang bisa Anda antisipasi. Mode ini akan punya mode Casual dan Ranked, seperti game kompetitif multiplayer pada umumnya. Salah satu yang kami suka adalah informasi soal delay frame di layar jika kebetulan Anda terhubung dengan pemain yang lain, yang akan membantu Anda memprediksi kira-kira sebaik atau seburuk apa pertarungan Anda akan berjalan dari sisi teknis. Kami sendiri, tidak lagi sabar menunggu gamer mendapatkan game ini di hari rilis, dan langsung menguji kemampuan kami secara online. Seseru dan sekeren itulah game fighting yang satu ini. Percaya atau tidak, jika Anda termasuk gamer newbie fighting, maka terjun ke mode yang satu ini akan membantu Anda menguasai Dragon Ball FighterZ dengan lebih cepat, mempelajari ragam strategi efektif untuk membuka serangan.
Lootbox? Aman!

Kita akhirnya tiba di salah satu pembahasan yang sepertinya, siap “menghantui” banyak gamer yang menantikan Dragon Ball FighterZ saat ini. Apakah ia memuat lootbox? Apakah ia memuat microtransactions? Apakah ia memuat konten DLC di dalamnya? Apakah kombinasi kebijakan ini membuatnya menjadi tidak seimbang untuk dimainkan secara kompetitif dan sebagainya? Ada satu jawaban yang bisa kami tawarkan di sini: Tenang saja!
Bandai Namco dan Arc System Works memang sudah mengkonfirmasikan setidaknya ada 8 DLC karakter yang akan mereka distribusikan di masa depan untuk Anda yang membeli Season Pass, sebuah strategi “normal” untuk game fighting saat ini. Sementara itu, Anda juga bisa membeli edisi spesial yang memungkinkan Anda untuk mengakses dua karakter ekstra – SSGSS Goku dan SSGSS Vegeta secara instan. Berita baiknya? DLC ini tidak absolut. Anda masih bisa mendapatkan tiga karakter ekstra dari roster yang sudah ada: Android 21, SSGSS Goku, dan SSGSS Vegeta dengan cara normal yang tidak perlu uang ekstra, walaupun butuh lebih banyak kerja keras.


Untuk Anda yang tidak mendapatkan akses secara instan, SSGSS Goku dan SSGSS Vegeta bisa didapatkan dengan dua cara berbeda. Cara pertama, adalah mengumpulkan Zeni – mata uang di dalam game yang bisa dipanen lewat pertempuran baik secara offline ataupun online, bahkan dari mode Story sekalipun. SSGSS Goku akan bisa diakses jika Anda sudah mendaptakan 500.000 Zeni, sementara SSGSS Vegeta di 300.000 Zeni. Memang angka yang besar, namun tidak mustahil untuk dicapai. Cara alternatif yang lain adalah menjajal dan menaklukkan masing-masing Course di Mode Arcade untuk tingkat kesulitan Hard. Ingat, AI dalam mode Hard akan menguji kemampuan bertarung Anda dengan sangat-sangat ketat, hingga penguasaan mekanik menjadi lebih esensial di sini. Menawarkan ekstra tantangan, berhasil menyelesaikan keduanya akan membuka SSGSS Goku dan SSGSS Vegeta untuk Anda.


Lantas, bagaimana dengan sistem Lootbox itu sendiri? Dragon Ball FighterZ memang mengusung konsep tersebut dalam bentuk “Capsule” – si pil ajaib di semesta Dragon Ball yang bisa berubah menjadi begitu banyak hal. Berita terbaiknya? Dengan setidaknya 200 buah Capsule yang kami pecahkan dan buka, kami bisa mengkonfrimasikan bahwa SEMUA item di dalam lootbox Dragon Ball FighterZ adalah item KOSMETIK. Tidak ada satupun yang akan mempengaruhi gameplay sama sekali. Isinya hanya akan berkisar antara Z-Stamp (Emoticon) langka yang bisa Anda pamerkan di lobby, alternatif kostum dan karakter Avatar baru (si karakter chibi untuk jalan-jalan di lobby online), Title untuk Anda edit di nama Anda, dan komentator. Tidak akan ada satupun dari item kosmetik ini yang akan berpengaruh pada jalannya pertempuran Anda. Dengan demikian, tidak ada kekhawatiran soal Pay to Win ataupun sistem microtransactions (yang belum aktif saat review ini ditulis) akan membuat anda muak. Sistem lootboxnya, terkonfirmasi aman!










