PlayTest: Gaming dengan ASUS ROG Strix GL503VM Hero Edition!

Reading time:
March 8, 2018

Playerunknown’s Battlegrounds

PUBG Ultra 4

Terkadang, permasalahan teknis yang terjadi tidak selalu terjadi karena ketidakmampuan produsen untuk menawarkan produk dengan spesifikasi yang mumpuni, tetapi lebih mengarah pada kelemahan sang developer yang tidak kunjung mengoptimalkan produk mereka, seperti yang terjadi dengan Bluehole Studio dan PUBG. Terlepas dari fakta bahwa ia sudah dirilis dalam versi 1.0 sejak akhir tahun lalu, ia masih terhitung sebagai game battle-royale yang berat. GL503VM Hero Edition membuktikan hal tersebut.

PUBG Ultra 1

Sudah ditenagai dengan processor i7, RAM 16 GB, dan GTX 1060 6 GB VRAM sekalipun tetap tidak bisa menjamin framerate yang stabil ketika Anda berniat untuk menikmati PUBG ini kualitas visualisasi paling maksimal. Menikmatinya di setting “Ultra”, Anda hampir mustahil mendapatkan gameplay yang konsisten di framerate 60fps. Tercapai hanya ketika Anda berlari mengitari padang tanpa vegetasi misalnya, framerate ini bahkan bisa turun ke 40fps-an di kondisi tertentu. Kondisi paling jelas adalah ketika Anda mulai memasuki rumah dan memulai proses looting di sana, yang biasanya akan secara mendadak “menghajar” framerate Anda begitu saja.

PUBG 120fps 1

Sekarang bayangkan, betapa tidak stabilnya usaha untuk mengejar framerate 120fps untuk PUBG ini. Menurunkannya ke level visual terendah – “Very Low” sembari mempertahankan resolusi 1080p hanya bisa membuatnya mendekati framerate idaman yang satu ini. Berada di framerate 110-an di kondisi yang cukup sepi, namun masih bisa turun ke framerate 80-an, yang notabene terhitung penurunan cukup signifikan membuatnya terasa tidak stabil. Namun setidaknya, ini menjadi opsi paling rasional jika Anda ingin menemukan format paling konsisten untuk menikmatinya di framerate paling nyaman dan aman.

DOTA 2

DOTA 2 120fps 2

Dengan semakin banyaknya effect dan perubahan visual yang bisa disertakan dalam update yang kini dilepas secara berkala, DOTA 2 memang terhitung game e-Sports dengan kebutuhan spesifikasi dan performa yang tidak konsisten. Jika ada bermain dengan rig di batas rendah, game ini bisa berakhir dimainkan nyaman di satu titik dan berakhir berantakan di update yang lain. Untungnya, ekstra peforma yang ditawarkan oleh GL503VM Hero Edition, notebook gaming yang notabene menamakannya sebagai produk untuk scene e-Sports, membuatnya tampil lebih bisa diandalkan dan konsisten.

DOTA 2 Ultra 1

Menikmatinya di setting mentok kanan, termasuk meninggikan “Shadow Quality” ke Ultra, DOTA 2 sudah bisa menawarkan framerate 120fps sejak awal. Namun sayangnya, framerate tersebut tidak konsisten dan hanya terjadi jika memang Anda berhadapan dengan lingkungan pertarungan yang sepi. Namun begitu pertarungan mulai meramai dengan efek serangan skill yang mulai muncul di layar, bersama dengan creep yang juga mulai “menumpuk”, Anda bisa menemukan framerate permainan turun ke 90fps. Masih batas yang lebih dari nyaman tentu saja, namun bukan target 120fps yang kita inginkan.

DOTA 2 120fps 1

Yang unik, mengubahnya ke beragam setting yang berbeda juga tidak banyak membantu. Framerate selalu berakhir fluktuatif dan tidak mampu tampil konsisten di 120fps dengan konfigurasi yang ditawarkan oleh GL503VM Hero Edition ini. Menurunkan lewat visual ke Medium sekalipun misalnya, tetap akan menawarkan framerate yang serupa. Besar kemungkinan, hal ini terjadi karena limitasi dari game sendiri atau performa hardware lain di luar VGA. Berita baiknya? Setidaknya ia mampu memastikan peta apapun yang Anda jajal, dari Immortal Garden hingga Reef’s Edge, tetapi akan bertahan di framerate yang nyaman.

Rainbow Six: Siege

Rainbow Six Siege very high 3

Game yang hampir tewas dan bangkit kembali lewat beragam kebijakan dan update yang memberikan nilai tambah yang konsisten, apa yang dilakukan Ubisoft dengan Rainbow Six: Siege memang pantas untuk mendapatkan acungan jempol. Ini juga menjadi game pertama yang tidak “memperbolehkan” GL503VM Hero Edition ini untuk menikmatinya di setting grafis terbaik. Setting Ultra yang ia tawarkan ternyata berakhir membutuhkan VRAM lebih dari 6 GB, yang notabene melebihi batas yang dimiliki oleh GTX 1060 itu sendiri.

Rainbow Six Siege very high 1

Dengan setting “Very High” namun dengan LOD Quality “Ultra”, R6: Siege tetap terlihat fantastis. Jeroan yang dimiliki, memungkinkannya untuk dinikmati dengan framerate di atas 70fps, ketika Anda berada di posisi Attacker ataupun Defender. Dengan ragam efek kehancuran, efek visual yang memperlihatkan skill atau perlengkapan yang dimiliki oleh setiap Operator, hingga detail lingkungan yang ada, framerate seperti ini tentu saja pantas untuk mendapatkan acungan jempol.

Rainbow Six Siege medium 120fps 1

Anda juga bisa merasakan optimalisasi yang baik dari Ubisoft ketika menemukan bahwa Anda tidak perlu menurunkan kualitas visualisasi lebih jauh untuk mencapai framerate 120fps atau lebih tinggi yang konsisten.

Counter Strike: Global Offensive

CSGO 120fps 4

Dari semua game yang kami jajal kali ini, Counter Strike: Global Offensive berakhir menjadi game paling ringan dan paling mudah untuk mendapatkan mode framerate 120fps yang tentu saja, menawarkan kenyamanan bermain ekstra. Sejak awal mencicipinya, game ini akan secara otomatis menawarkan setting visual terbaik yang secara mengejutkan, masih bisa menawarkan framerate di atas 120fps dengan stabil. Ia memanfaatkan kemampuan layar IPS 120Hz yang ditawarkan oleh GL503VM Hero Edition ke batas paling optimal.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…