Dev. Paladins: Tuduhan Plagiat Hero Baru Overwatch Hanya Bercanda

Reading time:
March 2, 2018
brigitte ash

Paladins adalah Overwatch untuk gamer kere, terlepas apakah pernyataan ini menyinggung Anda atau tidak, sulit rasanya untuk menyangkal kenyataan “pahit” yang satu ini. Walaupun seiring dengan waktu, perbedaan format distribusi antara game berbayar dan free to play mulai mempengaruhi bentuk gameplay seperti apa yang Anda dapatkan, membuat keduanya mulai terasa berbeda satu sama lain. Namun di awal rilis, tuduhan plagiat Overwatch memang secara intens, menyerang Paladins. Dengan begitu banyaknya hero yang serupa satu sama lain, baik dari sisi skill ataupun tampilan, membuatnya terdengar valid. Namun untuk kasus rilis hero baru dari Overwatch – Brigitte Lindholm, giliran Paladins yang melemparkan tuduhan yang sama.

Tampil sebagai karakter wanita dengan armor tebal yang berperan sebagai Tank + Support yang efektif, President Hi-Rez Studios – Stewart Chisam melihat Brigitte sebagai hero yang mirip dengan salah satu karakter Paladins yang sudah tersedia sebelumnya – Ash. Keduanya dilihat tidak hanya hadir dengan tampilan yang serupa, tetapi juga mengusung skill yang mirip, seperti kemampuan untuk melakukan Bash Attack dan juga shield untuk melindungi diri sendiri. Klaim ini sendiri direspon dengan cukup negatif oleh para gamer di Twitter, yang menyebut Chisam sengaja berusaha menciptakan kontroversi.

Namun berbicara dengan Kotaku, Chisam menyebut bahwa Tweet yang ia lemparin itu hanyalah sebuah bercanda ringan. Ia ingin memperlihatkan betapa bodoh dan anehnya semua jenis perbandingan yang ada. Bahwa hampir mustahil bagi game saat ini untuk menciptakan hero baru tanpa diperbandingkan dengan karakter lain yang muncul di game lain dalam satu bentuk atau yang lainnya. Pada akhirnya, untuk genre yang satu ini, Chisam menyebut bahwa baik Overwatch ataupun Paladin “berdiri di atas punggung” Team Fortress 2.

Blizzard sendiri tidak berkomentar lebih jauh terkait tweet yang dilempar oleh Chisam ini. Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah Brigitte menyontek desain Ash dari Paladins?

Source: Kotaku

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…