Review Far Cry 5: Kegilaan di Puncak Maksimal!
Brutal

Setelah Far Cry 3 yang membawa Anda ke pulau tropis dan Far Cry 4 dengan atmosfer pengunungan Himalaya yang mendominasi, Far Cry 5 akhirnya membawa Anda ke dataran Amerika yang pada dasarnya, juga dihiasi dengan pegunungan sebagai tema utama. Namun berbeda dengan Himalaya, Anda kini berhadapan dengan situasi daerah pinggiran Amerika Serikat yang selama ini seringkali Anda temukan di beragam film-film Hollywood. Daerah pertanian dengan traktor dan sekaligus beragam truck besar yang memperkuat kesan tersebut. Namun tidak lantas jatuh pada stereotipe rumah para “rednecks” yang terkenal rasis, di tetap mewakili kehidupan masyarakat Amerika yang plural, walaupun tertekan di bawah organisasi keagamaan yang militan di atasnya.
Secara visual, Dunia Engine di Far Cry 5 memang menawarkan kualitas visaulisasi yang lebih mumpuni dibandingkan seri Far Cry sebelumnya. Namun bukan hanya karena detail yang lebih memesona saja, terutama dari detail karakter dan ekspresi wajah mereka, tetapi juga lewat desain setting secara keseluruhan yang memang terasa lebih dramatis. Melihat sinar matahari yang lembut masuk melalui celah-celah pohon tinggi ketika tengah berburu hewan di sekitar misalnya, sembari diperkuat dengan efek suara lingkungan sekitar yang juga dipresentasikan dengan baik, dengan aliran sungai di tengah yang menarik Anda untuk menenangkan diri untuk memancing, Far Cry 5 mengeksekusi elemen presentasinya dengan baik. Disuguhkan dengan begitu banyak musik keren, baik ketika Anda tengah berkeliling atau berkendara juga pantas untuk diacungi jempol.


Namun bagi kami pribadi, satu hal yang membuat dunia Far Cry 5 begitu memukau adalah keberanian Ubisoft untuk memperkuat citra Hope County sebagai sebuah tempat yang dihiasi dengan kekejaman dan kebrutalan tanpa ampun. Bahwa ancaman yang dihadirkan oleh Eden’s Gate bukan sekadar muncul di cut-scene saja, tetapi juga lewat apa yang Anda temukan selama proses eksplorasi. Mayat-mayat bergelantungan dan dieksekusi dengan cara tak manusiawi, perang dan terror yang terus berkecamuk, hingga beragam fasilitas yang dibangun dan dikuasai untuk memperkuat pengaruh mereka. Pelan tapi pasti, lewat ragam proses eksplorasi yang ada, Anda akan menemukan bahwa dunianya ternyata lebih buruk. Kami menemukan dua tempat yang cukup untuk membuat isi perut kami terasa terbalik.
Pertama, adalah sekuens “Rumah Hantu” yang selama ini muncul sebagai rumor. Ketika kesempatan untuk mengeksplorasinya sebagai bagian misi sampingan muncul, Anda akan bertemu dengan rumah biasa dengan atraksi rumah hantu yang klise. Anda akan melihat figur berusaha menakuti Anda dengan efek lampu beragam warna di sana-sini. Sekilas, mereka terlihat seperti boneka. Namun ketika Anda selesai, dengan sebuah balon merah yang sepertinya merupakan easter egg untuk film horror klasik “IT”, Anda akan menemukan bahwa semua boneka yang berusaha menakuti Anda tersebut adalah mayat-mayat korban penculikan dan pembunuhan.


Konten kedua terjadi proses infiltrasi sebuah rumah yang terlihat biasa di luar dengan penjagaan minim ternyata berujung menjadi sebuah rumah dengan begitu banyak anjing yang ditelantarkan di dalamnya. Melihat banyak mayat anjing berserakan, anjing yang terlihat begitu senang melihat Anda, dengan kotoran dimana-mana, ini adalah level “brutalitas” yang belum pernah kami temukan di game manapun. Penyiksaan terhadap manusia menjadi hal yang sudah begitu klise di video game dan tidak lagi memancing emosi. Namun melihat anjing diperlakukan tidak adil seperti ini? Seperti sebuah hati yang ikut remuk.
Banyak yang melihat bahwa apa yang ditawarkan Far Cry 5, setidaknya lewat komentar “lucu” yang mereka suntikkan di deksripsi untuk item dan senjata merupakan sebuah kritik sosial terhadap kondisi Amerika Serikat sebagai negara saat ini, dimana gelombang supremasi kulit putih dan eksploitasi agama menjadi sesuatu yang lumrah. Namun jika Anda tidak terlalu mengikuti apa yang terjadi dengan negeri Paman Sam tersebut, Anda tidak akan dicecoki dengan informasi dunia nyata yang mungkin tidak menarik Anda ini. Far Cry 5 tetap berfokus pada aksi Anda, sebagai seorang aparat keamanan, untuk tidak lagi sekadar menangkap seorang pemimpin sekte agama sesat saja, tetapi juga bertahan hidup dari semua ancaman yang ada. Salah satu bagian terbaik dari Far Cry 5 tentu saja sosok Joseph Seed yang menurut kami, pantas untuk mendapatkan porsi tersendiri di review kali ini.


Maka dengan semua pendekatan presentasi yang ia tawarkan, Far Cry 5 tampil memesona. Menjadikan Montana sebagai setting utama menawarkan pengalaman baru dan berbeda dengan seri sebelumnya, sembari mempertahankan rasa familiar yang cukup kuat. Namun kombinasi musik dan juga presentasi eksplisit dunianya yang brutal merupakan dua hal yang membuat kami berakhir, jatuh hati.
Tanpa Sistem Menara

Jika harus disederhanakan, pengalaman dasar Anda bermain Far Cry 5 tidak akan banyak berbeda dengan apa yang Anda temukan di seri-seri Far Cry sebelumnya, terutama Far Cry 3 dan Far Cry 4. Ini adalah game yang membawa Anda terjun ke dalam sebuah dunia luas, horizontal ataupun vertikal, dengan serangkaian misi sampingan yang bisa Anda selesaikan, hewan yang bisa Anda buru, dan beragam harta karun yang bisa Anda cari dan kejar atas nama reward yang pantas. Semuanya bisa Anda selesaikan dengan menggunakan dua cara utama: stealth ataupun bertempur secara terbuka dengan menggunakan senjata api. Ada pula Outpost yang bisa Anda bebaskan dengan resiko memicu alarm yang bisa berakhir dengan lebih banyak pasukan untuk dibunuh, yang kemudian akan membuka beragam side mission ekstra atau tempat untuk membeli senjata atau kendaraan yang ada. Secara garis besar, Far Cry 5 adalah pengalaman Far Cry yang familiar.
Walaupun demikian, bukan berarti ia tidak menawarkan hal baru. Bahkan bisa disebut, ia menyajikan perubahan sistem cukup ekstrim untuk franchise ini di Far Cry 5. Salah satu yang paling pantas disambut dengan baik adalah hilangnya sistem menara, perubahan skema open-world yang sudah didengungkan Ubisoft sejak era Watch Dogs 2. Hasilnya? Di seri ini, Anda tidak lagi terpaku pada usaha untuk memanjat menara demi membuka daerah di sekitar. Far Cry 5 lebih menonjolkan eksplorasi dan mendorong Anda untuk menemukan petualangan Anda sendiri. Caranya? Dengan menjadikan peta sebagai fokus utama. Peta kini disajikan dalam format tiga dimensi dengan detail mumpuni. Dengan proses zoom, Anda bisa melihat posisi rumah, ladang, pegunungan, atau fasilitas besar yang sudah pasti, memancing rasa penasaran Anda. Layaknya sebuah peta buta, Anda didorong untuk mengembangkan rasa penasaran, apa misteri yang disimpan oleh masing-masing lokasi ini. Ia bisa berakhir jadi sesuatu yang fantastis, atau berujung jadi sesuatu yang tidak punya nilai signifikansinya sama sekali.


Maka untuk memfasilitasi pendekatan gameplay baru seperti ini, Far Cry juga mempermudah Anda untuk mendapatkan kendaraan yang Anda butuhkan untuk menjelajahinya, baik dari darat, sungai, ataupun udara. Untuk urusan udara, tidak lagi sekadar helikopter, Far Cry 5 juga memuat pesawat dan pertempuran dogfight di udara melawan pesawat musuh yang super seru dan menegangkan. Untungnya, kontrol untuk setiap kendaraan ini terhitung mudah.
Kesempatan untuk menggunakan titik Fast Travel yang tersedia hampir di semua sudut lokasi yang sempat Anda jelajahi juga mempermudah pergerakan yang ada, membuat Anda tidak harus melewati perjalanan panjang membosankan untuk bergerak ke titik tujuan yang Anda inginkan. Lantas, apakah ini berarti peta benar-benar buta tanpa informasi sama sekali? Tentu saja, tidak. Ubisoft tetap menyediakan informasi terkait daerah dan lokasi mana saja yang memungkinkan Anda untuk merekrut karakter companion, yang memang jadi salah satu fitur terbaru seri yang satu ini.
Tidak lagi harus bertempur seorang diri, karakter Anda kini bisa ditemani oleh karakter companion yang bisa Anda rekrut dengan menyelesaikan misi sampingan tertentu. Terlihat jelas di peta, jumlahnya sendiri terhitung cukup banyak, dengan masing-masing menawarkan keunggulan masing-masing. Membawa mereka seperti menghadirkan sebuah buff permanen yang juga bisa Anda perintah secara manual, untuk bergerak atau menyerang target tertentu. Karakter companion seperti Boomer misalnya, akan secara otomatis membantu Anda mendeteksi dan menandai musuh dalam radius tertentu. Ada karakter lain yang bersenjatakan flamethrower, RPG, sniper, hingga yang menggunakan pesawat tempur untuk memberikan Anda support dari udara. Di awal, Anda akan bisa menggunakan satu karakter companion saja. Namun seiring dengan progress permainan, bergantung pada pohon skill yang Anda buka, Anda akan bisa menggunakan karakter companion ini lebih dari satu.


Selain absennya sistem menara, perubahan gameplay juga terjadi pada sistem skill dan berburu di sini. Jika di masa lampau, skill diimplementasikan layaknya game action RPG dimana Anda hanya bisa membuka satu skill tertentu setelah membuka skill di level sebelumnya, Far Cry 5 menawarkan kebebasan yang lebih baik. Sistem pohon skill kini tersedia tanpa batasan dan bisa Anda akses dengan satu tujuan – mendukung gaya permainan Anda sendiri. Jumlahnya memang lebih sedikit, namun dampak yang ia hasilkan jauh lebih penting. Sebagai contoh? Untuk bisa membuka beragam pintu terkunci atau brankas tanpa perlu dipusingkan dengan usaha mencari kunci misalnya, Anda bisa memprioritaskan untuk membuka skill Pick-Lock yang akan menyelesaikan masalah tersebut. Tidak ada keharusan untuk mengambil skill tersebut, namun jika Anda memang ingin mendapatkan loot secara maksimal, maka ia jadi pilihan yang rasional. Skill Points kini bisa didapatkan tidak lewat level, melainkan sebuah resource langka bernama “Perk Magazine” dan beragam milestone yang bisa Anda kejar dan selesaikan.
Sistem upgrade kini juga tidak didasarkan pada usaha berburu material dari binatang seperti seri-seri sebelumnya. Sistem perburuan dan juga fitur baru – memancing kini difokuskan untuk mencari material yang lebih ditujukan untuk dijual dan mendapatkan uang. Semakin “halus” cara Anda membunuh binatang-binatang ini, dari kalkun hingga beruang, semakin banyak resource yang Anda dapatkan, semakin tinggi pula nilai jualnya. Hal yang sama juga terjadi di aksi memancing yang menenangkan dan cukup intens saat Anda berhadapan dengan ikan besar. Uang tersebut kemudian bisa digunakan untuk membeli varian senjata dan aksesoris untuk menyempurnakannya. Kerennya lagi? Sejak awal permainan, akses Anda terhadap varian senjata yang ada juga cukup banyak, selama Anda memang punya uang untuk membelinya. Jika berlebih, uang Anda juga bisa digunakan untuk membeli varian kendaraan yang di beberapa varian seperti helikopter dan pesawat, bisa memuat senjata lebih mematikan di varian lebih mahal. Ada rangkaian item kosmetik yang juga bisa Anda beli untuk mempercantik karakter Anda.


Dengan struktur yang lebih terbuka, Far Cry 5 tentu harus mendorong motor cerita dengan lebih koheren. Untuk melakukannya, sistem ceritanya kini dibagi ke dalam level “ancaman” ala sistem polisi di GTA. Semakin banyak aktivitas yang Anda lakukan untuk menghancurkan sekte ini, maka semakin tinggi pula nilai ancaman yang Anda tabung. Semakin kompleks misi yang Anda selesaikan, senakin besar pula angka yang Anda dapatkan. Sekadar menyelamatkan penduduk secara acak di tepi jalan dari situasi penyanderaan oleh militan tentu lebih kecil daripada ketika Anda menyelesaikan misi sampingan dengan garis cerita jelas, misalnya. Distribusi angka tersebut akan diarahkan pada masing-masing tokoh antagonis yang menguasai tiga area berbeda: John, Jacob, dan Faith Seed yang juga punya pendekatan unik terkait metode mereka mempertahankan dan memperluas pengaruh Eden’s Gate itu sendiri. Begitu sampai pada satu titik tertentu di dalam progress bar ini, Anda akan disuguhkan secara otomatis cut-scene untuk mendorong cerita yang ada, yang tentu saja berakhir dengan konfrontasi melawan setiap karakter antagonis ini. Namun sayangnya, ada yang aneh dengan cara penyajiannya.
Alih-alih mengikuti format game open-world seperti ini yang secara rasional biasanya akan membuka sebuah ikon khusus di peta untuk berfungsi sebagai misi utama pendorong cerita, Far Cry 5 hadir dengan sistem super aneh. Mereka MEMAKSA Anda untuk menikmati sisi cerita yang ada begitu hal tersebut sudah tiba, dengan menggunakan sistem CULIK. Benar sekali, begitu momen tersebut tiba, karakter Anda secara magis akan diceritakan pingsan atau kalah karena satu dan lain hal, dan berakhir dibawa ke markas utama masing-masing karakter antagonis ini untuk menikmati cerita yang ada. Tidak ada opsi lain untuk menolaknya. Di mata kami, sistem ini begitu buruk. Mengapa? Jika hanya terjadi pada satu karakter saja, ia bisa berakhir fantastis. Namun mendorong agar sistem ini digunakan untuk keseluruhan tiga karakter berujung menjadi desain malas yang justru membuat cerita Far Cry 5 tercederai. Apalagi, Anda benar-benar dipaksa tanpa bisa melarikan diri. Kami sempat naik ke puncak gunung tinggi dengan konfirmasi tidak ada satupun musuh di sekitar, namun tiba-tiba sebuah panah tertancapi di kaki, dan kami berakhir mengikuti cerita Jacob Seed tanpa bisa ditolak.


Pendekatan sistem culik seperti ini memang membingungkan. Padahal tidak ada kesulitan rasanya untuk membiarkan gamer memainkan Far Cry 5 dengan lebih bebas, termasuk ketika mereka berniat untuk menyelesaikan ragam misi sampingan yang ada terlebih dahulu. Sensasi imersif juga menjadi lenyap ketika berangkat dari fakta bahwa karakter utama yang Anda gunakan, tidak banyak berbicara. Menggunakan tipe karakter protagonis bisu untuk sebuah game action FPS open-world seperti ini tentu saja membingungkan. Di beberapa titik permainan, ada juga desain misi sampingan yang mencabut sensasi imersif tersebut. Ketika ada NPC yang memberikan Anda misi sampingan, tidak Anda selesaikan, namun NPC tersebut berakhir tewas sesuai dengan cerita, misi sampingan tersebut ternyata tidak hilang dan masih bertahan. Walaupun secara rasional tetap dimungkinkan karena Anda tidak “wajib lapor” begitu misi selesai, namun fakta ini tentu saja mencederai sensasi cerita yang ada.
Secara garis besar, pendekatan baru yang ditawarkan Far Cry 5 lewat absennya sistem menara, sistem companion, uang yang kini menjadi resource lebih penting, hingga kehadiran pesawat yang terkadang bisa berujung pada pertempuran epik di angkasa, memang pantas untuk disambut dengan baik. Sayangnya, ia harus hadir dengan sistem culik yang terasa aneh dan dipaksakan untuk mendorong progress cerita yang ada.