Review Sennheiser GSP 350: Buktikan Nama dan Kualitas!

Reading time:
May 18, 2018

Sennheiser GSP 350, Seberapa Nyaman?

sennheiser

Terlepas dari kualitas suara yang cukup baik, sayangnya Sennheiser harus diakui tidak memanfaatkan dukungan perangkat lunak, setidaknya di versi PC dengan lebih optimal. Karena alih-alih memberikan kebebasan bagi gamer untuk mengatur sendiri kualitas suara seperti apa yang mereka inginkan, ia justru membatasinya dengan fitur dan pre-set yang terbatas. Sebagai contoh? Fitur Equalizer. Anda tidak akan bisa mengatur Equalizer seperti yang Anda inginkan dan hanya memlih satu di antara 3 pre-sets yang ada: Music, Pre-Sets, dan Game. Dengan satu tombol khusus didedikasikan untuk Dolby 7.1 Virtual Surround yang ada, Anda bisa menghidupkan dan mematikan fitur ini untuk mendengar sendiri perbedaan kualitas suara seperti apa yang ditawarkan. Seperti yang kami bicarakan sebelumnya, efek suara yang tidak berakhir “berlebihan” setelah fitur Surround dihidupkan adalah salah satu kunci GSP 350. Tetapi sangat bisa dimengerti, kalau Anda berakhir lebih jatuh cinta pada kualitas suara Stereo-nya yang mumpuni tanpa mengaktifkan mode Dolby ini sama sekali.

Film

Menjajalnya di beragam pre-set yang ada, dengan kualitas suara yang ia tawarkan, kami merasa Sennheiser GSP 350 ini memang sepertinya lebih mantap untuk menikmati film-film yang menjadikan atmosfer dunianya sebagai salah satu hal yang esensial, alih-alih sekedar ledakan, kematian, dan darah. Karena dengan detail suara yang ia usung, Anda bisa menangkap dan merasakannya dengan lebih mumpuni. Kami menjadikannya andalan untuk menikmati dua season film seri bertemakan rap dari Donald Glover dan Hiro Murai – Atlanta yang memang kuat di sektor tersebut. Dialog-dialog dengan intonasi dan aksen yang kuat, musik yang secara konsisten mengalir di belakang layar, hingga sekedar keheningan yang berujung memperkuat cerita disajikan dengan baik oleh Sennheiser GSP 350 ini. Anda bisa menjadikannya sebagai andalan, walaupun cukup membingungkan, mengapa GSP 350 ini tidak menyediakan mode pre-set “Movie” untuk sang equalizer.

Musik

Maka pendekatan yang sama juga sepertinya pantas diarahkan pada musik. Berusaha mendengar musik yang lebih keras dengan fitur Dolby yang ada, terlepas dari amplifikasi bass yang tidak berlebihan, tidak lantas membuat suara yang ada tidak membaur tanpa detail. Memang masih bisa ditoleransi, namun keputusan terbaik tetap sekedar memanfaatkan mode Stereo-nya yang sudah berada di atas rata-rata headset gaming. Namun untuk Anda yang menggemari elemen bass yang tetap dominan, Anda bisa menggunakan fitur Surround ini untuk mengejar apa yang Anda inginkan, tentu saja dengan volume tertentu. Kami sendiri menjajalnya dengan lagu legenda Korea Uhm Jung Hwa – Ending Credit, sebuah piece lagu dance yang menyihir rasa tertarik kami. Dentuman bass  yang halus dan tidak berlebihan, bahkan ketika fitur Dolby dihidupkan sekalipun, membuatnya tetap nyaman untuk dinikmati.

Game

Sennheiser GSP 350 jagatplay 3
Kami justru lebih menikmati kualitas dan detail GSP 350 ketika menikmati atmosfer Pillars of Eternity II: Deadfire.

Seperti halnya kami lakukan di dua sesi sebelumnya, kami tidak merasa bahwa game penuh ledakan dan kepanikan bukanlah hal yang pantas untuk menikmati dan membawa “keluar” kualitas Sennheiser GSP 350 ini. Daripada menikmatinya dan menggunakannya di DOTA 2 yang penuh dengan suara serangan yang tentu saja tetap dipresentasikan penuh detail di sini untuk membantu clue Anda bermain, kualitasnya justru menurut kami, lebih bersinar ketika mencicipi Pillars of Eternity II: Deadfire. Ada yang istimewa ketika Anda menikmati detail yang membuat atmosfer permainan yang lebih sempurna, dari sekedar suara obor api yang Anda dekati ketika menjelajahi dungeon, suara nyanyian para NPC ketika mengarungi lautan, suara binatang ketika tengah berada di hutan, hingga sekedar percakapan yang secara konsisten terjadi dan menjadi bagian utama permainan. Kami justru merasakan bahwa dengan detail yang mereka tawarkan, GSP 350 justru lebih memesona ketika digunakan untuk menjajal game-game seperti ini.

Kesimpulan

Sennheiser GSP 350 jagatplay 63
Walaupun menawarkan kualitas yang pantas diacungi jempol, sulit untuk tidak mengakui bahwa harga yang ia usung memang terhitung kurang bersaing.

Sebagai sebuah headset gaming, Sennheiser GSP 350 adalah sebuah headset gaming yang terasa “unik”. Di satu sisi, ia menawarkan kualitas audio Sennheiser yang sepertinya tidak perlu lagi diragukan, namun di sisi lain, terasa setengah hati untuk menawarkan beragam standar yang biasanya ditawarkan oleh produk kompetitor yang lain. Kita bisa bicara soal sisi kosmetik yang hampir tidak ada di sini, bahan yang didominasi plastik, hingga dukungan perangkat lunak yang tidak banyak memberikan ruang pengaturan. Namun di sisi lain, Anda yang mencari headset gaming yang mumpuni untuk menikmati ragam konten multimedia dan tidak sekedar hanya video game saja, akan dipuaskan dengan apa yang ditawarkan oleh GSP 350 ini. Walaupun sulit rasanya untuk tidak mengakui, bahwa di tingkat harga yang sama, mereka harus bersaing dengan banyak produk kompetitor yang tidak kalah menggoda.

Sennheiser GSP 350 sendiri ditawarkan di harga Rp 2.060.000,-

Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…