JagatPlay di TGS 2018: Menjajal DEMO One Piece – World Seeker!
Desain Aneh: Crosshair

Walaupun ini masih berada dalam fase alpha dan besar kemungkinan demo ini tidak mewakili versi final nantinya, namun sulit rasanya untuk membantah bahwa One Piece: World Seeker menawarkan sebuah desain yang cukup membuat kami kebingungan untuk sebuah game open-world orang ketiga. Benar sekali, crosshair.
Alih-alih menawarkan konsep game action third person shooter yang biasanya secara otomatis memberikan kebebasan serang ke segala arah untuk karakter utama yang Anda gunakan, One Piece: World Seeker memutuskan untuk menyertakan sebuah crosshair yang tidak bisa dihilangkan di tengah layar sebagai petunjuk kemana arah serangan Anda. Jadi untuk melihat apakah serangan kombinasi Anda bisa masuk atau sekedar menggunakan tangan panjang Luffy sebagai serangan range bisa dieksekusi tepat sasaran, Anda harus memastikan crosshair di tengah layar ini memang mengarah ke sana.
Masalahnya, pergerakan crosshair ini, setidaknya di versi demo yang kami jajal, tidak bisa dibilang responsif. Ada beberapa contoh menjengkelkan terjadi. Ketika Anda berusaha mengakses serangan pukulan bertubi-tubi milik Luffy misalnya. Alih-alih langsung menyerang musuh terdekat atau kemana kamera mengarah, serangan tersebut akan dilancarkan menuju posisi crosshair terakhir sebelum animasi berjalan. Hasilnya? Jika Anda tidak waspada, serangan Anda bisa meluncur ke udara kosong, tidak mengenai siapapun, dan berakhir terbuang percuma. Kemampuan Luffy untuk menggunakan tangan karetnya untuk melompat ke arah musuh secepat mungkin juga diikuti dengan fakta bahwa crosshair dan kamera tetap bertahan di tengah layar, membuat Anda tidak bisa otomatis menyerang dari belakang misalnya.
Untuk sebuah game action third person seperti ini, kehadiran crosshair di One Piece: World Seeker menurut kami memang mekanik yang terhitung aneh dan cukup membuat tidak nyaman. Bandai Namco sebenarnya bisa mengeimplementasikan sistem dimana crosshair tersebut hanya muncul ketika Luffy berusaaha melemparkan serangan range, misalnya. Sementara ketika bertarung jarak dekat melawan musuh di sekitar, sistem game action third person yang bebas diarahkan bisa diimplementasikan.
One Piece: World Seeker, Pantaskah untuk Diantisipasi?

Potensial tetapi juga meragukan di saat yang sama, sesi demo singkat kami bersama dengan One Piece: World Seeker ini memang tidak layak untuk dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan akhir. Kami bisa mengerti dan memahami apa yang hendak ia tawarkan di sini, hingga cara terbaik untuk mengatur ekspektasi Anda dengannya adalah melihatnya sebagai game One Piece open-world dengan mekanik game third person dan open-world standar yang selama ini Anda kenal. Sisanya? Tentu saja menikmati sisi cerita yang memang didasarkan pada semesta One Piece yang seharusnya.
Jika ada satu hal yang kami keluhkan, maka sistem crosshair yang justru terkadang jadi bumerang menurut kami pantas dipertimbangkan ulang oleh Bandai Namco. Membuat sistem ini hanya muncul saat proses bidik terjadi menurut kami, akan menyelesaikan masalah yang ada.
One Piece: World Seeker sendiri rencananya akan dirilis pada tahun 2019 mendatang, masih tanpa tanggal rilis pasti.










