Review Just Cause 4: Tetap Sederhana, Tetap Gila!
Apex Engine
Salah satu hal paling menarik dari Just Cause 4 adalah implementasi engine teranyar – APEX Engine yang diklaim akan tampil lebih baik dibandingkan engine terdahulu. Avalanche Studios juga berencana untuk menjadikan engine yang sama sebagai basis untuk Rage 2, game yang akan mereka kerjakan di bawah bendera Bethesda Games bersama dengan id Software. Harapan sebagian besar gamer, termasuk kami, adalah melihat APEX Engine sebagai katalis yang mampu membuat Just Cause 4 punya visual sebaik game-game open world yang lain sembari mempertahankan identitas physicsnya yang juga jadi daya tarik utama. Namun ternyata, tidak demikian adanya.
APEX Engine sepertinya bukan engine yang didesain untuk menawarkan lompatan visual yang signifikan, setidaknya di Just Cause 4. Bahkan harus diakui bahwa beberapa aspek bahkan terlihat lebih buruk di Just Cause 4 dibandingkan Just Cause 3, seperti tekstur resolusi rendah yang dengan mudahnya Anda temukan di beragam tempat, dari sekedar vegetasi hingga efek cuaca yang muncul. Namun satu hal yang memukau dari engine ini adalah optimalisasi yang terasa setidaknya di versi Playstation 4 yang kami jajal. Bahwa Just Cause 4 punya framerate yang berujung jauh lebih stabil dibandingkan Just Cause 3.
Bahwa di tengah kondisi begitu banyaknya ledakan dan kehancuran yang di seri sebelumnya siap untuk “memangsa” framerate Anda dengan drastis, Just Cause 4 terasa jauh lebih stabil. Anda akan lebih mudah menemukan framerate yang secara konsisten bergerak di angka 30fps, segila apapun aksi yang Anda lakukan saat bertempur. Semuanya terjadi di tengah visualisasi yang seperti kami sebelumnya, tidak banyak berbeda. Salah satu klaim yang juga diusung Avalanche Studios terkait engine ini adalah kepintaran AI musuh yang lebih baik. Mereka menyebut bahwa APEX Engine kini akan memungkinkan AI untuk berkoordinasi lebih matang untuk menundukkan Anda. Sayangnya, sejauh kami menjajalnya, tidak ada perbedaan yang pantas untuk dibicarakan. Semua AI yang diklaim lebih “cerdas” ini tetap tidak ada apa-apanya di depan moncong meriam tank atau ujung rudal helikopter tempur yang Anda bawa.
Maka terlepas dari implementasi engine teranyar yang ia usung, selain optimalisasi di versi konsol yang terasa lebih baik, kehadiran APEX Engine tidak lantas membuat Just Cause 4 terasa naik ke level game open-world yang baru. Kehadiran cuaca ekstrim yang mampu memporak-porandakan lokasi dengan begitu cepatnya mungkin menjadi pencapaian teknis tersendiri, namun bagi sesi gameplay yang Anda cicipi, ia tetap tidak sememesona itu. Bahkan lebih parahnya lagi? Physics yang diklaim lebih baik dengan engine ini justru menjadi sumber lelucon yang baru. Sebagai contoh? Air yang berbentuk layaknya jelly di game ini. Kami sempat menembakkan Wind Cannon yang menghembuskan angin kencang dari sebuah meriam raksasa ke danau terdekat. Tidak ada riak air, tidak ada gelombang, tidak ada tanda-tanda pergerakan selayaknya air yang terhembus angin di dunia nyata. Air di Just Cause 4 terlihat seperti agar-agar.
Sementara dari sisi audio, di luar dari voice acting yang terasa standar, tidak ada sesuatu yang juga pantas untuk dipuja-puji. Pilihan musik Amerika Latin yang menjadi genre dominan di radio yang Anda dengar berujung bukan sesuatu yang secara aktif kami dengar. Mengingat bahwa sebagian besar perjalanan Anda juga akan ditempuh dengan menggunakan grappling hook dan wingsuit, menikmati siaran radio ini menjadi sesuatu yang jarang kami lakukan. Setidaknya untuk suara efek, dari ledakan hingga helikopter yang berdengung terbang, semuanya dieksekusi dengan baik dan seharusnya. Tidak ada yang istimewa dari sisi audio ini.
Maka bisa disederhanakan bahwa kehadiran APEX Engine tidak lantas membuat pengalaman Just Cause 4 menjadi sesuatu yang berbeda secara signifikan. Efek positif paling terasa dari engine ini adalah optimalisasi di versi konsol yang lebih baik dengan framerate lebih baik. Sementara untuk urusan lain, dari klaim soal visual lebih baik hingga physics tidak terlihat seberapa jelas.
Masih Sama
Ledakan, ledakan, dan ledakan adalah esensi dari Just Cause sebagai sebuah franchise. Bahwa alih-alih memosisikannya sebagai game open-world super serius dengan tema yang berat, Just Cause selalu punya citra yang nyaris serupa dengan Saints Row – game yang meminta Anda untuk sekedar hadir bersenang-senang, membunuh sebanyak musuh yang Anda hadapi dengan ragam persenjataan berat, “menjahili” para NPC yang ada dengan menggunakan equipment yang Anda miliki, dan menikmati bola-bola api ledakan di beragam sudut sebagai konsekuensi dari aksi yang Anda lakukan. Hal yang serupa juga masih menjadi “nyawa” Just Cause 4 walaupun jelas terlihat Avalanche Studios berusaha melakukan beberapa hal yang baru.
Anda masih berperan sebagai Rico yang sama. Proses eksplorasi bisa dilakukan dengan beragam jenis kendaraan udara, darat, ataupun air. Anda juga selalu punya opsi untuk mengkombinasikan grappling hook dan wingsuit untuk terus bergerak melayang di udara sebebas yang Anda inginkan, untuk mencapai tempat tinggi ataupun bergerak ke lokasi yang Anda inginkan. Tenang saja, dengan dunianya yang cukup luas, Anda juga akan punya opsi untuk melakukan fast-travel, namun terbatas. Seiring dengan jumlah helikopter dan pilot yang Anda miliki, dengan juga menggunakan sistem cooldown, Anda bisa melakukan fast travel dan menjatuhkan diri Anda ke lokasi yang diinginkan selama Anda sudah sempat berkunjung dan membuka ikonnya untuk pertama kalinya di peta dunia yang ada.
Maka pengalaman gameplay Anda tetap serupa. Rico akan dipersenjatai dengan beragam senjata unik, lama ataupun baru, untuk mengatasi tantangan yang ada. Membunuh musuh dengan rentetan peluru sembari hadir cukup tanky untuk menelan cukup banyak peluru dan ledakan sebelum berujung tewas, Just Cause 4 memang bukan game yang “menantang”. Begitu tanky-nya Rico hingga terkadang musuh-musuh ini tidak lebih dari sekedar gangguan yang bisa Anda abaikan untuk menyelesaikan objektif dari misi utama yang ada. Ditambah dengan proses regenerasi health yang cukup cepat, hanyalah keteledoran semata yang mungkin berujung membuat Anda harus mengulang dari checkpoint terakhir. Rico tetap terasa seperti seorang superhero dengan kondisi seperti ini.
Namun bukan berarti Avalanche tidak berusaha melakukan sesuatu yang baru dan berbeda dengannya. Salah satu yang paling terasa adalah perubahan jenis misi yang kini harus Anda selesaikan untuk membebaskan sebuah region di dalam Solis itu sendiri. Jika di seri yang lama Anda hanya diharuskan untuk menciptakan kekacauan dengan menghancurkan sebanyak mungkin objek berwarna merah, dari tangki minyak hingga generator listrik dengan beragam perlengkapan yang Anda miliki, di Just Cause 4 ada usaha untuk membuatnya lebih “bermakna”. Struktur misi sampingan dengan sisi cerita kini harus Anda lewati untuk membebaskan area yang ada. Berita buruknya? Mereka mengimplementasikan jenis misi yang justru bisa membuat Anda berteriak frustrasi.
Seperti tidak memahami apa yang dibenci oleh banyak gamer terkait game open-world, Just Cause 4 justru membanjiri misi sampingan pembebasan region ini dengan misi jenis escort yang lebih dominan. Benar sekali, beberapa misi ini akan meminta Anda untuk membebaskan tawanan politik dan pemberontak sekaligus melindungi mereka ke tempat yang aman. Beberapa misi juga meminta Anda untuk mengantar dan menjaga seorang hacker mengelilingi markas besar sembari berusaha meretas beragam mesin yang ada, tentu saja sembari menjaganya dari marabahaya yang mungkin terjadi. Sementara misi lain meminta Anda untuk melindungi objek tertentu, seperti mesin atau radar dari serangan musuh yang datang bergelombang dan mengancamnya. Misi-misi “dangkal” seperti ini akan menemani Anda di Just Cause 4. Berita baiknya? Setidaknya karakter atau objek yang harus Anda lindungi ini punya bar HP yang cukup tanky hingga Anda tak perlu banyak khawatir mereka akan mati cepat.
Penambahan fitur baru juga muncul dari salah satu elemen gameplay yang tidak terpisahkan dari Just Cause, beragam equipment yang bisa Anda gunakan untuk memanfaatkan physics di dalam game atau sekedar untuk bersenang-senang. Kini terikat sebagai mod dari grappling hook yang bisa Anda modifikasi dengan bebas, Rico masih dipersenjatai dengan booster sebagai roket kecil untuk mendorong objek apapun yang Anda temui, Retractor yang punya kemampuan untuk menarik objek satu sama lain, hingga Air Lifter – mods baru yang berperan tak ubahnya Fulton di Metal Gear Solid V yang akan menerbangkan objek apapun yang Anda ikatkan. Bagian lebih kerennya lagi? Mods-mods ini juga bisa diperkuat dan dimodifikasi sedemikian rupa untuk menghasilkan efek berbeda atau lebih kuat. Modifikasi untuk setiap perlengkapakan ini akan ditentukan oleh misi challenge apa saja yang sudah Anda selesaikan. Sebagai contoh? Menyelesaikan challenge “Wingsuit” akan membuka modifikasi bagi Air Lifter yang kini memungkinkan sang balon untuk tidak bisa dihancurkan kecuali dengan peluru dan tembakan Anda sendiri.
https://www.facebook.com/pladidus/videos/10215822414367589/
https://www.facebook.com/pladidus/videos/10215787150286009/
Maka dengan sistem tanpa konsekuensi seperti halnya seri Just Cause sebelumnya, Anda bisa menggunakan mods dari grappling hook ini untuk menciptakan skenario kreatif Anda baik ketika Anda bermain serius ataupun sekedar bersenang-senang dengan NPC yang ada. Di skenario serius, Anda bisa mengaitkan beberapa Retractor dengan helikopter musuh dan membuatnya jatuh secara instan. Di skenario bersenang-senang? Anda bisa bereksperimen soal berapa banyak mods booster yang Anda suntikkan di pantat seekor sapi sebelum ia berubah menjadi Iron-Cow yang terbang menembus atmosfer di kecepatan super tinggi. Atau sekedar menentukan seberapa tinggi para pegawai konstruksi terdekat bisa melompat jika mereka diikatkan pada sebuah baling-baling raksasa pembangkit listrik. Just Cause 4 menyediakan kesempatan seperti ini. Anda bisa berperan sebagai superhero pembebas negara dari fasis tetapi juga psikopat tanpa belas kasihan di saat yang sama. Dan itu adalah salah satu daya tarik utama dari franchise ini.
Just Cause 4 juga berupaya menghadirkan fitur baru lain “bermakna” seperti Squads. Kini untuk menguasai wilayah dalam Solis sendiri, Rico tidak lagi bisa melakukannya sendiri. Ia hanya bisa menciptakan cukup banyak kekacauan dan mengumpulkan points Chaos untuk mendapatkan supply pasukan bernama “Squad Reserve”. Anda bisa melihatnya sebagai resource yang dibutuhkan untuk menguasai satu daerah tertentu. Beberapa daerah yang masih dikuasai oleh diktator butuh “dibebaskan” dengan menyelesaikan misi sampingan di daerah tersebut. Begitu selesai, selama daerah tersebut bersinggungan dengan daerah yang sudah Anda bebaskan sebelumnya, Anda bisa mengirimkan Squad pasukan pemberontak untuk menjadikan wilayah tersebut biru. Rewardnya? Anda bisa mendapatkan senjata atau kendaraan ekstra yang bisa Anda panggil via Supply Drop yang ada sekaligus membuat kehadiran pasukan militer musuh lebih jarang di lokasi yang sama.
Mekanisme ini memang terdengar “menarik”. Namun pada akhirnya, ia berujung tidak menggugah sama sekali. Bahwa konsep perang antara pemberontak dan pemerintahan Solis ini tidak lebih sekedar tulisan yang mengharuskan Anda menghabiskan resource tertentu dan kemudiann menikmati hasil positif apapun yang Anda inginkan secara instan. Tidak ada proses di sana, tidak ada visualisasi yang memperlihatkan bahwa ada perjuangan yang memang berat di area perbatasan, tidak ada keterlibatan Anda secara aktif di dalam proses tersebut. Anda memang terkadang melihat pertempuran terjadi secara acak di lokasi tertentu, namun tidak banyak hal yang bisa Anda lakukan selain menghindarinya. Anda bisa ikut meramaikan, tapi sayangnya, ia tidak akan menawarkan reward yang pantas untuk kesibukan ini.
Maka terlepas dari semua hal baru yang berusaha mereka suntikkan di Just Cause 4, seri teranyar tidak terasa banyak berbeda. Salah satu perubahan, seperti lebih banyak menawarkan misi escort sebagai misi sampingan misalnya justru kontra produktif mengingat misi dengan jenis seperti ini mulai dihindari oleh banyak video game. Kami sendiri memuji kehadiran Fulton alias Air Lifter sebagai mods yang bisa Anda manfaatkan, lebih banyak, untuk bersenang-senang.