Review Just Cause 4: Tetap Sederhana, Tetap Gila!

Reading time:
December 17, 2018

Easter Egg Super Keren!

Just Cause 4 part 2 jagatplay 108
Wait..

Namun jika harus memilih satu hal yang membuat kami memuji Avalanche Studios terkait Just Cause 4? Tentu fakta bahwa mereka memahami apa itu Just Cause dan memutuskan untuk alih-alih terjebak dalam usaha untuk menciptakan game super serius dengan tema yang gelap, mereka membiarkan gamer bersenang-senang dengan apapun yang hendak mereka lakukan dengannnya. Tidak menyuntikkan sistem konsekuensi saat Anda “menyiksa” NPC adalah salah satu contoh dari pendekatan kebijakan tersebut. Hal lainnya? Dengan menyuntikkan begitu banyak easter egg super keren yang pantas untuk diacungi jempol.

Just Cause 4 part 2 jagatplay 113
Tung!
Just Cause 4 part 2 jagatplay 109
Sapi paling cool di dunia..

Easter Egg yang tidak lagi sekedar “terbatas” menyuntikkan bonfire dan pedang ala Dark Souls sebagai homage misalnya, tetapi yang benar-benar menawarkan pengalaman baru dan berbeda yang antara memesona atau memancing gelak tawa. Dari yang sesederhana menyuntikkan sebuah panci khas PUBG di salah satu PUBG bersama dengan kotak loot dan mayat pria di lokasi yang sama. Alih-alih sekedar kosmetik saja, Anda benar-benar bisa memungut panci tersebut dan menjadikannya sebagai senjata melee Anda, lengkap dengan bunyi pukulan khas-nya. Atau Anda bisa memungut sebuah sniper rifle di salah satu desa yang alih-alih membunuh, bisa membuat Rico berubah menjadi sapi dan semua musuh yang ia hadapi menjadi binatang yang sama. Pernah melihat sapi memainkan alat musik di tepi pantai? Melihat mereka naik motor super cepat dengan lihainya? Just Cause 4 memungkinkan skenario tersebut terjadi.

Ada beberapa easter egg lain yang jelas dibangun dengan lebih serius. Ada daerah kecil yang didesain seolah-olah Anda tengah berada di Jurrasic Park, lengkap dengan detailnya yang memesona. Di daerah lain, sebuah gedung yang tidak berpenghuni ternyata berisikan “portal” menuju dunia yang tidak akan Anda mengerti jika Anda tidak pernah menonton video klip dari “a-ha- Take on Me” sebelumnya. Hingga yang paling gila, seperti sesi permainan salah satu game yang paling mengundang rasa frustrasi – Getting Over It with Bennett Foddy yang bahkan mendatangkan narator aslinya dengan beberapa kalimat yang direkam khusus untuk easter egg ini. Entah berapa banyak uang yang dikeluarkan oleh Avalanche Studios hanya untuk memungkinkan kedua konten seperti ini bisa hadir di Just Cause 4.

Just Cause 4 part 2 jagatplay 83
Rasa frustrasi sama di bentuk berbeda.

https://www.facebook.com/pladidus/videos/10215825198197183/

Walaupun tidak memberikan banyak kontribusi di sisi gameplay dan sejenisnya, namun kehadiran easter eggs ini seolah kian menegaskan identitas Just Cause sebagai sebuah game open-world yang sejak awal desainnya memang tidak dirancang sebagai sesuatu yang serius. Ini adalah sebuah game aksi bersenang-senang dimana Anda akan belajar untuk mengkombinasikan gerakan parasut dan wingsuit sembari memperhatikan puting karakter sapi Anda yang terlihat tidak aerodinamis.

Kesimpulan

Just Cause 4 part 2 jagatplay 41
Apakah Just Cause 4 menarik untuk dilirik? Jawaban pertanyaan tersebut akan kembali ke fakta apakah Anda menikmati seri sebelumnya atau tidak.

Sensasi yang serupa adalah sebuah pendekatan yang dilematis memang, di video game manapun, tidak terkecuali Just Cause. Di satu sisi mereka bermain cukup aman bagi gamer pencinta seri sebelumnya untuk masuk dan menemukan hal-hal serupa yang membuat fans jatuh hati di masa lalu. Namun di sisi lain, bisa berujung “terlalu aman” hingga fans sendiri bahkan merasa tidak banyak hal baru yang berbeda dan ditawarkan, bahkan dengan implementasi APEX Engine sekalipun. Satu yang pasti, apapun pendekatan yang ia tawarkan, Just Cause 4 masih tampil sebagai game open-world yang fantastis untuk sekedar bersenang-senang, tak perlu banyak berpikir atau merasa emosional dengan sisi cerita yang ada, sembari mengembangkan sisi kreatif psikopat Anda untuk menyiksa NPC yang ada dengan beragam perlengkapan yang ada. Percaya atau tidak, kami bisa menikmatinya apalagi dengan beragam easter super niat dan gila yang mereka suntikkan.

Namun di sisi lain, sulit rasanya untuk tidak membicarakan sisi kelemahan game yang satu ini. Walaupun APEX Engine menawarkan optimalisasi lebih baik di versi konsol, ia tetap mengusung masalah yang sama seperti seri sebelumnya – visualisasi yang tidak seberapa cantik dengan beragam bug yang masih bisa mudah Anda temukan di dalam permainan, dari gerak pesawat yang tiba-tiba menggila hingga misi yang tidak mau terpicu karena satu atau dua hal. Misi sampingan yang terlalu banyak berujung pada misi escort dengan misi challenge yang punya varian terbatas juga akan membuat Anda malas untuk menyelesaikan setiap dari mereka. Cerita yang tidak seberapa kuat dan menarik juga tetap jadi catatan ekstra.

Apakah Just Cause 4 menarik untuk dilirik? Jawaban pertanyaan tersebut akan kembali ke fakta apakah Anda menikmati seri sebelumnya atau tidak. Dengan perbedaan yang tidak terlalu signifikan, Anda sepertinya bisa memprediksi pengalaman bermain seperti apa yang Anda dapatkan, baik dari segi kelebihan ataupun kekurangan yang ada. Ia masihlah sebuah seri yang setia dengan daya tariknya selama ini.

Kelebihan

Just Cause 4 part 2 jagatplay 85
Perbedaan kelas sosial
  • Easter egg niat dan gila
  • Sensasi action yang lugas
  • Beragam senjata dan equipment baru yang terasa memuaskan saat digunakan
  • Optimalisasi lebih baik di versi konsol

Kekurangan

Just Cause 4 part 2 jagatplay 111
Wait, what?
  • Visual tetap tidak terlihat menarik
  • Konten bisa berujung repetitif
  • Desain misi sampingan dan challenge yang dangkal
  • Cerita yang tetap tidak menggoda
  • Bug dan glitch masih ditemukan

Cocok untuk gamer: yang menyukai Just Cause 3, mencari game action untuk sekedar bersenang-seanng / menggila.

Tidak cocok untuk gamer: yang mencintai game dengan cerita kuat, mudah merasa bosan

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…