10 Hal yang Paling Melukai Harga Diri Gamer!

Reading time:
March 11, 2019
  1. Beban Co-Op

anthem revive

Damage terhadap harga diri yang satu ini tidak hanya terjadi di game-game multiplayer kompetitif saja, tetapi juga kooperatif. Sebuah game dengan genre yang meminta Anda bersama dengan gamer yang lain, berapapun jumlahnya, untuk saling bahu-membahu. Konsep yang diusung oleh game loot-shooter ala Destiny dan Anthem, termasuk beberapa MMORPG yang menawarkan sistem party dan Raid misalnya. Bahwa alih-alih membantu tim untuk melawan musuh yang ada, Anda justru berujung jadi “beban” – sebuah ekstra kerepotan yang harus ditoleransi oleh anggota tim yang lain atas nama untuk menyelesaikan misi yang ada. Anda sering mati dan harus sering di-revive, Anda jadi healer yang tidak punya kontribusi heal dan buff hingga tanker Anda cepat tewas, atau Anda sekedar jadi anggota Raid yang bahkan tidak tahu cara menyelesaikan puzzle yang ada. Setiap beban seperti mengerti bahwa mereka adalah beban, dengan harga diri yang sudah pasti tercoreng.

  1. Baca Walkthrough

h710JP8

Walkthrough adalah penyelamat gamer, apapun genre yang tengah Anda cicipi. Berhadapan dengan begitu banyak tantangan yang ditawarkan oleh sebuah game, ini akan membantu Anda mencapai progress yang dibutuhkan dengan jauh lebih cepat. Sulit rasanya untuk tidak mengakui bahwa ada sedikit rasa harga diri yang tercoreng bahwa Anda, seorang gamer, harus mengandalkan tips dan trick milik orang lain untuk menyelesaikan tantangan yang ada. Apalagi jika Anda menemukan bahwa setelah Anda membacanya, solusinya ternyata bukan sesuatu yang butuh tips & trick yang super kompleks untuk ditempuh. Rasa harga diri tentu saja paling berantakan jika Anda butuh walkthrough karena melewatkan dan tidak memerhatikan percakapan di RPG atau tutorial sederhana yang sempat ditawarkan game tertentu karena terlalu asyik sendiri. Harga diri terluka ketika Anda mulai menekan tuts keyboard dan menuliskan, “Tombol apa yang harus ditekan untuk membuka pintu A?”.

  1. Sebenarnya Gampang

wild arms 2

Ini mungkin salah satu kejadian yang paling memalukan yang sering dialami gamer-gamer lawas yang memang masih banyak menjadikan puzzle sebagai bagian dari tantangan, terutama game-game RPG dan survival horror. Bahwa akan ada banyak teka-teki yang harus Anda hadapi dan pikirkan untuk mencari solusi yang tepat. Anehnya secara psikologis, pengalaman membantu kita mengasosiasikan puzzle di dalam video sebagai tantangan yang butuh proses kompleks untuk diselesaikan. Hasilnya? Kita seringkali merasa frustrasi terlebih dahulu dan panik ketika menemukan bahwa “silat otak” yang kita lakukan ternyata tidak kunjung memecahkannya. Terperangkap 30 menit, 1 jam, 2 jam, sebelum menemukan momen “Aha!” yang ternyata membuka mata kita pada solusi super sederhana yang bisa diselesaikan dalam waktu 5 menit saja. Trauma inilah yang selalu kami ingat di Wild Arms 2 dulu.

  1. “Anda Ingin Menurunkan Difficulty?”

Resident Evil 2 Remake jagatplay part 1 90

Niatnya baik, caranya juga baik, tetapi harga diri yang melihat ini sebagai salah satu langkah yang buruk dari tangan developer dan publisher. Seperti yang kita tahu, seiring dengan perkembangan industri game, banyak developer dan publisher yang kini menawarkan solusi bagi gamer yang karena satu atau dua hal, “terjebak” di tantangan atau boss tertentu. Menghitung berapa banyak kali Anda tewas di posisi yang sama, mereka akan datang dengan sugesti untuk menurunkan tingkat kesulitan yang sudah Anda pilih sebelumnya. Menjawab “iya” ketika pertanyaan ini muncul bukan saja melukai harga diri, tetapi juga menelannya mentah-mentah. Mengiyakan sugesti ini seperti mengakui bahwa Anda sudah memilih tingkat kesulitan yang tidak bisa Anda tangani dan kini Anda harus mengakui, bahwa Anda lebih cupu dari apa yang Anda pikirkan.

Tags:

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…